Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Geologi Sudah Teliti Suara Dentuman 'Misterius' di Madura, Apa Hasilnya?

image-gnews
Ilustrasi suara atau dentuman. freepik.com
Ilustrasi suara atau dentuman. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi merilis hasil kaji cepat tim yang dikirim untuk memeriksa fenomena bunyi misterius mirip dentuman di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

“Suara misterius diperkirakan berasal dari proses water-hammer dari sumber getaran gempa swarm, dan proses water-hammer tidak membahayakan di permukaan tanah. Namun secara regional, suara misterius ini dapat mengindikasikan adanya potensi sesar aktif walaupun posisi kemungkinan bukan di wilayah Moncek Tengah,” kata Plh. Kepala Badan Geologi Hermansyah, Selasa, 22 Agustus 2023.

Badan Geologi memberikan sejumlah rekomendasi. Di antaranya merekomendasikan agar dilakuan studi dan monitoring kegempaan terhadap potensi sesar aktif untuk mengantisipasi potensi sifat merusaknya di masa mendatang. Kendati demikian, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa dan diimbau untuk tenang, serta mengikuti arahan pemerintah daerah setempat.

Laporan yang dilansir Badan Geologi menyebutkan, bunyi seperti dentuman dilaporkan warga Desa Moncek terjadi pada Sabtu, 12 Agustus 2023 antara pukul 9-10 pagi. Suara seperit bunyi tumbukan dari arah bawah tanah disertai getaran sempat membuat panik warga karena sudah berlangsung sekitar 10 harian.

Berikut sejumlah hasil kaji cepat dari fakta di lapangan yang diperoleh Tim Badan Geologi. Pertama, suara disertai getaran terdengar sangat jelas pada 12 Agustus 2023 dan terdapat informasi air dalam sumur juga ikut bergoyang. Suara tersebut sudah terdengar 9 hari sebelumnya, tapi tidak terasa ada getaran.

Kedua, hasil pemetaan geologi cepat semi detail dalam radius 500 meter menunjukkan litologi hingga 100 meter di bawah permukaan tanah terdapat batu gamping kalkarenit dan napal gampingan dengan tekstur klastik dan struktur berlapis.

Ketiga, diperkirakan minim ditemukan pembentukan gua akibat proses karstifikasi pada radius 500 meter hingga kedalaman 100 meter.

Empat, dari sifat keteknikan batuan diperkirakan terdapat bidang diskontinuitas pada bidang pelapisan dan beberapa retakan atau kekar yang merupakan zona lemah dengan membandingkan karakter batuan berupa nilai GSI (Geological Strength Index) batuan kalkarenit dan napal yang dapat disebandingkan dengan Formasi Pasean.

Lima, hasil pemetaan hidrogeologi cepat semi detail menunjukkan terdapat 2 akuifer hingga kedalaman 100 meter di bawah permukaan tanah. Muka air tanah setempat berada di kedalaman 10 meter di bawah permukaan tanah, di bagian barat laut dijumpai sumur artesis.

Dengan melihat topografi di sekitarnya, daerah bagian selatan berupa tinggian dengan beda elevasi 40-60 meter, berdasarkan peta hidrogeologi potensi akuifer di lokasi ini melalui celahan dan rekahan yang diperkirakan sumber air tanah dalam dapat berasal dari dalam tanah dan dikontrol struktur geologi.

Akuifer berada pada batu gamping kalkarenit sedangkan batuan napal berfungsi sebagai bidang penyekat sehingga dengan karakter tersebut perkiraan karakter akuifer daerah tersebut merupakan kombinasi ruang akuifer celah dan ruang antar butir. Dengan demikian, perkiraan aliran air tanah mengalir relatif ke arah utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Mahasiswa FPIK Unpad Kibarkan Bendera Indonesia di Bawah Laut

Proses water-hammer

Badan Geologi menyimpulkan berdasarkan informasi historis dan kondisi geologis tersebut, hipotesis terjadinya suara berasal dari proses water-hammer. Efek water-hammer terjadi ketika aliran air tiba-tiba mengalami peningkatan tekanan air secara mendadak dalam sebuah saluran dan menekan udara yang terjebak.

Akibatnya, gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran, menyebabkan suara ketukan atau getaran. Penyebabnya penambahan tekanan air tersebut diperkirakan berasal dari gempa bumi swarm yang relatif kecil kekuatannya.

Gempa swarm yang dimaksud adalah gempa kecil yang terjadi dalam waktu relatif singkat di area geografis tertentu. Biasanya gempa swarm memiliki magnitudo yang rendah dan tidak memiliki gemap utama yang jelas sebagai pemicu.

Gempa swarm sering terjadi dalam periode yang singkat dan bisa berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Gempa swarm bukan termasuk gempa merusak, namun dapat memicu kekhawatiran karena frekuensinya yang tinggi atau sering terjadi walaupun intensitasnya relatif rendah.

Dengan melihat sifat keteknikan batuan diperkirakan di lokasi sumber kejadian memiliki banyak bidang pelapisan dan retakan-retakan (kekar) yang tersebar secara acak. Namun tidak semua bidang diskontinuitas berupa perlapisan dan kekar/rekahan tersebut terisi air.

“Ketika air mengalami peningkatan tekanan akibat getaran pemicu yang diperkirakan dari gempa bumi swarm dan menekan udara yang terperangkap dalam bidang diskontinuitas (perlapisan dan kekar/rekahan) sehingga terjadi proses water-hammer yang menimbulkan seperti suara ketukan,” demikian dikutip dari laporan tim Badan Geologi.

Pilihan Editor: Ini Penjelasan UNS Soal Ratusan Mahasiswa yang Mundur di PKKMB 2023

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

7 jam lalu

Kolom abu vulkanik membumbung dengan ketinggian kurang lebih lima ribu meter dari puncak Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Erupsi Gunung Ibu dan Gunung Semeru Bersautan, Begini Rincian Daerah Berbahaya Rekomendasi Badan Geologi

Dalam semalam, Gunung Ibu dan Gunung Semeru bergantian mengalami erupsi. Badan Geologi, melalui PVBMG, merekomendasikan penetapan daerah berbahaya.


5 Sisi Positif kepribadian Introvert

17 jam lalu

Ilustrasi gadis introvert. Shutterstock
5 Sisi Positif kepribadian Introvert

Tidak seharusnya orang introvert itu diidentikkan dengan anti sosial dan dicap buruk. Mereka juga punya sisi positif.


Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

1 hari lalu

Embusan asap putih setinggi 100-200 meter di puncak Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat 14 Februari 2020. Ahli vulkanologi dari UGM mengungkap temuan endapan awan panas yang menandai gunung itu pernah meletus besar hingga tujuh kali. (ANTARA/HO-Pos PGA Slamet)
Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

Rekomendasi dikeluarkan sekalipun status aktivitas Gunung Slamet tetap pada Level II alias Waspada, tidak berubah sejak Oktober lalu.


Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

2 hari lalu

Kolom abu vulkanik membumbung kurang lebih lima ribu meter dari puncak Gunung Ibu di Maluku Utara, Indonesia, pada Senin (13/5/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

Belum genap 10 hari lalu status Gunung Ibu dinaikkan ke level Siaga. Masyarakatnya diminta mewaspadai potensi banjir lahar.


Gunung Ile Lewotolok Alami Gempa Hembusan 211 Kali, Badan Geologi Imbau Warga Waspada

2 hari lalu

Gunung Ile Lewotolok. google.co.id
Gunung Ile Lewotolok Alami Gempa Hembusan 211 Kali, Badan Geologi Imbau Warga Waspada

Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok.


Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Ilustrasi buaya. Sumber: Shutterstock/english.alarabiya.net
Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.


Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

5 hari lalu

Tangkapan layar kamera CCTV memperlihatkan erupsi yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa malam, 26 Desember 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
Zona Siaga Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas ke Sektor Barat, Imbas Aliran Lava

Badan Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak erupsi Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.


Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

5 hari lalu

Petugas mengamati kondisi Gunung Ruang yang mengeluarkan asap solfatara dari kawah terlihat dari Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu, 4 Mei 2024.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan status Gunung Ruang masih dalam status awas atau level IV dan kegempaan masih didominasi oleh tremor menerus sehingga penduduk yang bermukiman  di wilayah Tagulandang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman.ANTARA FOTO/Andri Saputra
Status Gunung Ruang Turun ke Siaga, Begini Rekomendasi Badan Geologi

Pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik.


Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

5 hari lalu

Warga mengamati kondisi Gunung Ruang yang mengeluarkan asap solfatara dari kawah terlihat dari Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu, 4 Mei 2024.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan status Gunung Ruang masih dalam status awas atau level IV dan kegempaan masih didominasi oleh tremor menerus sehingga penduduk yang bermukiman  di wilayah Tagulandang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman.ANTARA FOTO/Andri Saputra
Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara dari Level IV atau Awas menjadi Level III atau Siaga mulai Senin, 13 Mei 2024.


VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

5 hari lalu

Petugas BNPB memotret kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
VONA Merah, Peringatan dari Badan Geologi Ketka Tinggi Abu Gunung Ibu Tembus 5 Kilometer

Badan Geologi melaporkan letusan Gunung Ibu pada Senin, 13 Mei 2024, pukul 09.12 WIT, dengan tinggi kolom abu menembus 5 kilometer.