Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Status Aktivitas Vulkanik Gunung Ibu di Maluku Utara Menjadi Awas Hari Ini

image-gnews
Kolom abu vulkanik membumbung kurang lebih lima ribu meter dari puncak Gunung Ibu di Maluku Utara, Indonesia, pada Senin (13/5/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Kolom abu vulkanik membumbung kurang lebih lima ribu meter dari puncak Gunung Ibu di Maluku Utara, Indonesia, pada Senin (13/5/2024). (ANTARA/HO-PVMBG)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Status aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, naik menjadi Level IV atau Awas terhitung hari ini, Kamis 16 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya  Mineral (ESDM) memutuskan penetapan status kewaspadaan tertinggi gunung api tersebut setelah dalam dua hari terakhir terus terjadi erupsi Gunung Ibu.

“Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Gunung Ibu dalam radius 4 kilometer dan sektoral 7 kilometer dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan tertulisnya hari ini.

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu juga diminta mewaspadai potensi lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut terutama bila terjadi hujan lebat. Di luar itu, masyarakat disarankan menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata jika terjadi hujan abu.

Lonjakan aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu terekam sudah terjadi sejak pertengahan April. Pada 8 Mei lalu, terjadi letusan Gunung Ibu yang menghasilkan kolom abu setinggi dua kilometer dari puncak gunung. Teramati sinar api, petir, dan suara gemuruh pada letusan tersebut.

Pada hari itu pula, pukul 11.00 WIT, PVMBG memutuskan menaikkan status aktivitas Gunung Ibu menjadi Level III atau Siaga. Larangan aktivitas manusia ditetapkan dalam radius tiga kilometer dan lima kilometer di arah bukaan kawah Gunung Ibu di arah utara.

Aktivitas gempa vulkanik Gunung Ibu terekam semakin melonjak. Periode 1-15 Mei 2024 terjadi 40 kali gempa letusan, 7 kali gempa guguran, 1.850 gempa embusan, 49 kali gempa harmonik, 13 kali gempa tornillo, 7.590 kali gempa vulkanik dangkal, 80 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 132 kali gempa tektonik jauh, serta 1 kali gempa terasa.

Wafid menjelaskan, peningkatan aktivitas gempa vulkanik dan terekamnya gempa dangkal yang intens tersebut mengindikasikan peningkatan tekanan akibat migrasi magma ke kedalaman dangkal. “Ketinggian kolom erupsi juga cenderung meningkat hingga mencapai 5.000 meter dari kawah puncak. Lontaran lava pijar mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun erupsi dua hari terakhir terdiri dari Rabu, pukul 13.54 WIT, yang menghasilkan kolom asap setinggi 5 kilometer di atas puncak dengan intensitas tebal. Pada Kamis ini, pukul 09.58 WIT, kembali terjadi letusan dengan tinggi kolom abu menembus 5 kilometer dari puncak. Kolom letusan berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur lalu.

Dua letusan tersebut menghasilkan suara gemuruh yang terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Di pos itu pula, pada Rabu, peralatan seismograf merekam 2.830 kali gempa vulkanik dangkal.

Pada hari ini, pukul 10.55 WIT, Stasiun BMKG Ternate merekam gempa dengan kekuatan Magnitudo 2,8 dari kedalaman satu kilometer dengan episentrum sebelah barat daya Tobelo, Maluku Utara. Selepas itu pada pukul 10.38 hingga 12.12 WIT terekam getaran gempa dangkal dengan amplitudo rata-rata 3 milimeter.

Badan Geologi mencatat sejarah letusan Gunung Ibu sejak 1911 dan sejak 1998 Gunung Ibu meletus dengan jeda terpendek satu tahun. Kondisi terkini Gunung Ibu membentuk kubah lava di dalam kawah yang terus tumbuh hingga melampaui dinding kawah sehingga sering mengakibatkan terjadinya guguran lava ke arah utara dan barat laut.

Pilihan Editor: Pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) tapi Selebgram, Ini Kata Dosen Ilmu Pop, Culture, and Celebrity Unair 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

10 jam lalu

Peta lokasi dua gempa dari zona megathrust di selatan Lombok-Sumbawa, Kamis dan Jumat 15-16 April 2021. Foto/Twitter
Badan Geologi Gelar Sosialisasi di Malang, Termasuk soal Gempa Besar Megathrust

Badan Geologi dalam sosialisasi di Malang menyatakan, penyebaran informasi termasuk megathrust diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran.


Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Jalani Sidang Lanjutan Hari Ini

1 hari lalu

Tersangka Abdul Gani Kasuba melambaikan tangannya saat memasuki ruang pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Gubernur nonaktif Maluku Utara itu diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan barang bukti uang tunai Rp725 juta. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba Jalani Sidang Lanjutan Hari Ini

Eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, akan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Ternate hari ini.


Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

2 hari lalu

Visual Kebakaran Hutan di wilayah Tangkuban Parahu, 4 September 2024, pukul 19.47 WIB. Dok.Badan Geologi
Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.


Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

3 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

Masyarakat sekitar sempat mencemaskan kemunculan asap itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.


Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

3 hari lalu

Kondisi Gunung Ibu pasca erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu (8/5) pukul 10.00 WIT, sehingga masyarakat di daerah itu dihimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu di Halmahera Barat Turun Status dari Awas Menjadi Siaga

Ribuan orang mengungsi pada Mei 2024 setelah Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 5.000 meter dan berstatus level IV Awas.


Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Lokon

4 hari lalu

Gunung Lokon tertutup awan dan hanya tampak sebagian hingga puncaknya. Gunung api di Tomohon, Sulawesi Utara, ini dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik di awal April 2020 ini. (ANTARA/Karel A Polakitan)
Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Lokon

Menurut Badan Geologi, aktivitas Gunung Lokon pada periode 16-31 Agustus 2024 antara lain merekam empat kali gempa embusan.


Badan Geologi Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu

8 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Badan Geologi Catat 165 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu

Badan Geologi mencatat 165 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Awu di Kepulauan Sangihe pada periode 16-22 Agustus 2024.


Menjelang Penutupan Pendaftaran Pilkada, Ketua dan Sekretaris Nasdem Maluku Utara Mendadak Diberhentikan

9 hari lalu

Achmad Hatari. wikipedia.org
Menjelang Penutupan Pendaftaran Pilkada, Ketua dan Sekretaris Nasdem Maluku Utara Mendadak Diberhentikan

Menjelang penutupan pendaftaran calon kepala daerah, Partai Nasdem mendadak memberhentikan Ketua dan Sekretaris Pengurus Wilayah Maluku Utara.


Update dari Ternate: Panik Teriakan Banjir Bandang Susulan, Pencarian Korban Sempat Dihentikan

10 hari lalu

Sejumlah alat berat  menyingkirkan material lumpur saat mencarian korban saat mencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin 26 Agustus 2024. Pada hari kedua pascabanjir bandang di kelurahan Rua tersebut sebanyak 450 Tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi untuk mencari 3 korban yang masih tertimbun material lumpur banjir bandang menggunakan ekskavator. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Update dari Ternate: Panik Teriakan Banjir Bandang Susulan, Pencarian Korban Sempat Dihentikan

PVMBG menyebut banjir bandang yang menerjang wilayah Rua di Kota Ternate dan menewaskan belasan orang membawa material erupsi Gunung Gamalama.


Banjir Bandang Berlumpur di Ternate Ternyata Imbas Erosi Gunung Gamalama, Ini Penjelasan PVMBG

11 hari lalu

Foto udara sejumlah rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, KotaTernate Maluku Utara, Minggu, 25 Agustus 2024. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dan 10 unit rumah rusak berat akibat diterjang banjir bandang pada Minggu dinihari pukul 03.30 WIT, dan tim gabungan terus melakukan upaya pencarian korban lainnya yang diperkirakan masih tertimbun lumpur. ANTARA/Andri Saputra
Banjir Bandang Berlumpur di Ternate Ternyata Imbas Erosi Gunung Gamalama, Ini Penjelasan PVMBG

PVMBG mendapati banjir bandang di Ternate ternyata dipicu tingginya tingkat erosi air permukaan pada batuan dan tanah di Gunung Gamalama.