Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Ketahui Sebelum Berkonsultasi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock
Ilustrasi pasangan konsultasi dengan psikolog. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah psikolog dan psikiater banyak bermunculan di media sosial setelah isu kesehatan mental yang tengah berkembang. Tak jarang pula, kedua profesi tersebut harus berurusan dengan berbagai peristiwa, seperti pandemi Covid-19 hingga kasus kriminal.

Keduanya berperan penting dalam penanganan masalah yang berkaitan dengan kesehatan jiwa, baik pada pelaku maupun korban kejahatan. 

Managing Director Good Doctor Technology Indonesia.Danu Wicaksana mengatakan jumlah konsultasi ke psikolog melalui telemedis meningkat tujuh kali lipat dibandingkan April 2020 atau awal pandemi. 

Sementara itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) melakukan survei swa periksa psikologis terhadap 4.010 responden dari seluruh Indonesia. Hasilnya, 65 persen responden mengaku mengalami kecemasan, 80 persen menunjukkan gejala trauma psikologis.dan 62 persen menderita depresi. 

Peningkatan jumlah konsultasi ke psikolog menjadi salah satu indikasi tumbuhnya kesadaran kesehatan mental pada masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit yang belum memahami langkah-langkah untuk menangani penyakit mental, termasuk memilih lembaga konsultasi yang tepat, baik itu psikolog maupun psikiater. Lantas, apa saja perbedaan psikolog dan psikiater? 

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan perbedaaan antara psikolog dengan psikiater yang perlu diketahui. 

1.    Latar belakang pendidikan

-  Psikolog: menyelesaikan kuliah S1 Psikologi, kemudian melanjutkan program profesi Magister Psikologi Klinis

- Psikiater: menamatkan pendidikan dokter hingga meraih gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked), lalu mengikuti program profesi dan mendapatkan gelar dokter di depan nama. Kemudian melanjutkan studi spesialisasi kedokteran jiwa atau psikiatri hingga menyandang gelar dokter spesialis kedokteran jiwa.

2.    Gelar akademik

-  Psikolog: gelar psikolog klinis (M.Psi).

-  Psikiater: dokter spesialis kedokteran jiwa (dr. Sp.KJ). 

3.    Pendekatan

-  Psikolog: melihat perilaku pasien dari dekat, seperti melacak pola tidur, pola makan dan pikiran buruk yang mungkin berkontribusi terhadap keluhan

-  Psikiater: memiliki insting biologi dan neurokimia lebih kuat, sehingga sebelum mendiagnosis, psikiater akan memastikan pasien tidak kekurangan asupan nutrisi tertentu atau menderita penyakit seperti tiroid

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4.    Ruang lingkup praktik

-  Psikolog: biasanya berpraktik dalam ruang lingkup kecil, seperti klinik swasta. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa psikolog bisa berdinas di rumah sakit

-  Psikiater: dengan latar belakang pendidikan kedokteran, umumnya psikiater bekerja di rumah sakit atau klinik besar. Hal itu berhubungan dengan tugas untuk mengobati pasien dengan gangguan mental yang memerlukan perawatan medis intensif. Psikiater juga bisa bekerja sama dengan dokter spesialis lain, tergantung kondisi pasien

5.    Diagnosis

-  Psikolog: mengamati kepribadian, cara berbicara, pola perilaku, dan mendengarkan cerita yang disampaikan pasien

-  Psikiater: menggunakan riwayat kesehatan pasien (anamnesis) dan wawancara untuk mengevaluasi pasien dari segi mental, fisik, dan spiritual. Psikiater akan melihat gangguan sistem saraf dan pengaruh kerja otak terhadap masalah yang dihadapi pasien. Selain itu, dokter spesialis kedokteran jiwa juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti MRI scan, tes urine, dan CT scan

6.    Perawatan dan pemberian obat

- Psikolog: psikolog tidak berwenang meresepkan obat, tetapi hanya berfokus pada konsultasi dan terapi psikologis

- Psikiater: selain memberikan jasa konsultasi, psikoterapi, psikiater juga dapat memberikan resep obat-obatan sesuai diagnosis

7.    Kasus yang ditangani

-  Psikolog: menangani masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti karir, percintaan, maupun hubungan dengan keluarga

-   Psikiater: menangani keluhan gangguan kesehatan lebih rumit, misalnya depresi mayor, bipolar, dan skizofrenia

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Penelitian Ungkap Cuaca Panas Sebabkan Pelajar Susah Berpikir Hingga Alami Penyakit Mental

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

2 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

8 hari lalu

Mobil anti galau atau mobil curhat dari Kemensos untuk cegah narkoba dan seks bebas. yokeepo.com
Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.


Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

10 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil saat mendatangi RSUD Tarakan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan, Jakarta, 31 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu tahapan yang harus dijalani oleh Paslon dalam Pilgub Jakarta 2024. Tempo/Ilham Balindra
Ridwan Kamil Janjikan Mobil Curhat untuk Warga Jakarta, Begini Tanggapan Psikolog

Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil ingin menyediakan Mobil Curhat untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Psikolog pun memberi pendapat.


Tahapan Tes Kesehatan yang Dijalani Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024

12 hari lalu

Ketua Tim Pemeriksa Kesehatan dari RS Kariadi Dr. Thomas Handoyo (ketiga kiri) bersama Direktur Utama RS Kariadi Dr. Agus Ahmadi (kedua kiri) serta Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan tes kesehatan pasangan bakal calon Gubernur Jawa Tengah Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa (kedua kanan) dan bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi (kanan) di RS Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 29 Agustus 2024. Tes kesehatan tersebut untuk kepentingan persyaratan mendaftar sebagai Bacagub dan Bacawagub di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Provinsi Jawa Tengah pada Pilkada 2024. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Tahapan Tes Kesehatan yang Dijalani Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024

Calon kepala daerah yang akan maju di pilkada 2024 wajib ikuti tes kesehatan. Begini tahapan-tahapannya, termasuk pemeriksaan kesehatan jiwa.


Seluk-beluk Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024: Aturan, Jenis, hingga Metode

12 hari lalu

Pasangan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jawa Timur Lukmanul Khakim dan Luluk Nur Hamidah melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan, Rabu 28 Agustus 2024. ANTARA/Walda Marison
Seluk-beluk Tes Kesehatan Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024: Aturan, Jenis, hingga Metode

Salah satu persyaratan utama yang harus dipenuhi para calon kepala daerah adalah menjalani tes kesehatan. Apa saja?


Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

14 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock
Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

Cerita seorang ASN dari Kementerian Sosial yang mengaku mendapat perundungan poleh beberapa oknum di tempat kerjanya.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

17 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.


Polisi Dalami Kejiwaan Ibu Banting Anak Balita hingga Meninggal di Jagakarsa

29 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Dalami Kejiwaan Ibu Banting Anak Balita hingga Meninggal di Jagakarsa

Dalam kasus ibu banting anak hingga tewas ini, polisi juga minta keterangan dokter Rumah Sakit Graha Permata Ibu di Depok yang melakukan visum.


Wawancara Keluarga Korban Bom Bali: 4 Bulan Menanti Kabar Suami yang Jadi Korban, Tak Mudah Pulih dari Trauma

35 hari lalu

Puing-puing bangunan dan mobil di sekitar Sari Club pasca ledakan bom di Jl. Legian, Kuta, Bali, 16 Oktober 2002. DOK/TEMPO/Hariyanto
Wawancara Keluarga Korban Bom Bali: 4 Bulan Menanti Kabar Suami yang Jadi Korban, Tak Mudah Pulih dari Trauma

Ni Luh Erniati butuh waktu lama untuk pulih dari trauma pasca peristiwa Bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 yang menewaskan suaminya. Begini kisahnya.


Cegah Kekerasan Berulang, Psikolog Bagi Tips Memilih Daycare

39 hari lalu

Orangtua perlu waspada ketika memilih daycare. Pastikan periksa lisensi dan akreditasinya sebelum memilih. Berikut ini beberapa tipsnya. Foto: Canva
Cegah Kekerasan Berulang, Psikolog Bagi Tips Memilih Daycare

Psikolog memberi tips cara memilih daycare yang kredibel agar anak tak menjadi korban kekerasan di tempat tersebut.