TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama pihak terkait merencanakan untuk menggelar teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan pada 26-28 Agustus 2023 di Jakarta dan sekitarnya untuk mengurangi polusi udara, setelah upaya sebelumnya gagal mendatangkan hujan.
"Prediksi terbaru BMKG, ada peluang awan tumbuh di tanggal 26-28 Agustus mendatang. Kami standby," kata Budi Harsoyo, Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BRIN lewat pesan singkat, Kamis, 24 Agustus 2023.
Ia berharap prediksi awan lebih dari 70 persen konsisten di Jakarta. "Meski yang potensi tinggi (>70 persen) masih relatif sedikit, tapi sekecil apapun peluang akan coba kami optimalkan," jelasnya.
Dengan pesawat Casa 212-200 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, tim gabungan akan menyemai 6 sortie ke awan. Jumlah itu terbagi NaCl 4.000 kg dan CaO 800 kg. Tim gabungan yang dimaksud adalah BNPB, Mabes TNI, BMKG dan BRIN.
Budi mengatakan teknologi modifikasi cuaca pernah diupayakan pada tanggal 19-21 Agustus 2023 lalu, namun tidak memberi hasil yang diharapkan. Menurutnya, upaya rekayasa pada 19-21 Agustus itu atas dasar masukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi ada potensi awan hujan dengan probabilitas 50-70 persen di sekitar wilayah Jabodetabek.
"Dalam pelaksanaannya, yang kami jumpai saat itu hanya awan-awan orografis yang ada di daerah Bogor," ujarnya.
Awan orografis adalah awan yang terbentuk karena proses pengangkatan massa udara secara vertikal karena bertemu dengan topografi lereng pegunungan. Awan-awan inilah yang dipicu untuk menjadi hujan di sekitar wilayah Bogor.
Ia menyebutkan kendala musim kemarau ditambah El Nino, yang membuat kelembaban udara di lapisan atas sangat kering sehingga awan yang ada tidak banyak mengandung uap air.
Selain itu, ditambah energi pengangkatan (convective available potential energy) sangat rendah, sehingga sulit menemukan awan-awan konvektif yang tumbuh tinggi secara vertikal, kecuali awan-awan orografis tadi.
Alhasil, hujan yang mampu diturunkan hanya di sekitar wilayah Bogor dan tidak sampai meluas hingga ke wilayah Jakarta. Selama periode tgl 19-21 Agustus tersebut, wilayah Bogor setiap hari hujan, meski dengan intensitas ringan dan durasi singkat.
"Yang agak signifikan pada tanggal 20 Agustus, hujannya meluas hingga ke wilayah Depok dan Tangerang Selatan," jelas Budi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.