TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengenalkan penerapan kurikulum The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP) di lingkungan Politeknik Negeri Pariwisata atau Poltekpar yang berada di bawah naungan Kemenparekraf. Penerapan kurikulum itu, menurut dia, bisa meningkatkan kompetensi dan kualitas lulusannya sehingga mampu membangkitkan ekonomi serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
Sandiaga juga mengatakan kurikulum berstandar ASEAN ini disiapkan dengan harapan di masa mendatang para kompetensi lulusan Poltekpar bisa meningkat dan dapat bersaing untuk memperoleh lapangan kerja yang lebih baik serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. "Jadi kalian yang lulus dari sini bukan hanya berskala daerah dan nasional tapi sudah berskala internasional," kata dia dalam keterangannya, Kamis, 24 Agustus 2023.
Salah satu signifikansi utama dari kurikulum ini adalah penggunaan bahasa pengantar internasional, yaitu Bahasa Inggris. "Penggunaan Bahasa Inggris yang lebih dominan (dalam kurikulum ini) dan kurikulum yang lebih dekat dengan kewirausahaan atau enterpreneurial," kata dia.
Menurut Sandiaga, kurikulum ini dapat terwujud dari kerja keras tim Poltekpar dalam beberapa bulan terakhir. "Kita secara totalitas menyiapkan kurikulum agar ini disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan ASEAN dan kita wujudkan sebelum KTT ASEAN," ujarnya.
Sandiaga mengatakan upaya membuat kurikulum ASEAN untuk lingkup Poltekpar Kemenparekraf ini sesuai harapan telah dibentuk sebelum pelaksanaan KTT ASEAN di Jakarta dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Baca juga:
Saat ini, menurut Sandiaga, generasi muda tengah menghadapi situasi yang penuh gejolak dan ketidakpastian global. Sehingga diperlukan SDM yang tangguh dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
"Poltekpar di lingkungan Kemenparekraf ini sudah menjawab tantangan pariwisata global, kita ini sedang menyaksikan transformasi pariwisata dan ekonomi kreatif kita," kata Sandiaga.
Adapun skema kurikulum yang diluncurkan dalam kesempatan ini adalah Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) dan skema Kualifikasi Regional Qualifications Framework and Skills Recognitions Systems (RQFSRS) yang telah diverifikasi oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
ANTARA
Pilihan Editor: Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata