TEMPO.CO, Serang - Kekeringan di Kota Serang, Banten, semakin meluas. Hingga Kamis, 7 September 2023, tercatat sebanyak 2.858 kepala keluarga (KK) mengalami krisis air bersih dari sebelumnya 2.308 KK.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan hingga saat ini distribusi air bersih ke 30 titik wilayah di Kota Serang yang terdampak kekeringan terus dilakukan. "Terhitung sebanyak 165.000 liter air bersih sudah distribusikan," katanya sebagaimana dikutip Antara, Kamis.
Diat mengatakan untuk total yang terdampak kekeringan ada sekitar 3.808 jiwa dan 2.858 KK yang tersebar di beberapa kecamatan Kota Serang, sementara wilayah terdampak kekeringan paling banyak terjadi di Kecamtan Kasemen.
"Wilayah yang paling terdampak kekeringan adalah Kecamatan Kasemen, seperti di Kelurahan Margaluyu, Mesjid Priyai, Kilasah, Terumbu, dan Kelurahan Bendung, hingga Kelurahan Sawah Luhur," katanya.
Diat mengatakan status kekeringan di Kota Serang saat ini menuju siaga darurat, yang ditandai dengan adanya informasi peningkatan ancaman berdasarkan sistem peringatan dini yang diberlakukan dan pertimbangan dampak yang akan terjadi di masyarakat.
Ia juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Serang agar segera mengambil langkah dalam menyikapi kekeringan di Kota Serang.
"Sekarang ini statusnya menuju siaga darurat, saya sudah menyampaikan hal ini kepada Pak Wali Kota Serang dan saat ini masih menunggu arahan agar segera mengambil langkah," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.