TEMPO.CO, Jakarta - Langkah pencegahan dan penanganan kekerasan seksual harus jadi salah satu prioritas di Indonesia, termasuk di lingkungan pendidikan. Berbagai sosialisasi dan promosi mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan seksual telah disebarluaskan dengan intens.
Tim dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Institut Teknologi Sumatera (Itera) jadi salah satu pihak yang melakukan sosialisasi pencegahan. Target dari sosialisasi mereka adalah siswa di TK Aisyiyah Sukarame, Bandar Lampung. Tim yang diketuai oleh Maria Veronika Br Hala itu menggunakan pendekatan yang unik dan lebih mudah dimengerti oleh anak-anak.
Tim yang terdiri dari kalangan dosen dan mahasiswa tersebut mengenalkan sebuah buku ilustrasi pop-up dengan konten mengenai pendidikan seksual. Sebagaimana konsep pop-up, buku tersebut bisa menampilkan bentuk tiga dimensi atau timbul ketika dibuka. Sosialisasi dilakukan pada Selasa, 5 September 2023, sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat oleh dosen.
Siswa TK Aisyiyah diperlihatkan buku pop-up yang berjudul Cerita Zifa. Buku tersebut hasil rancangan ketua tim beserta dosen lain sebagai anggotanya, yaitu Sunarsih, Nufikha Ulfah, Anjar Nur Cholifah, Susi Susyanti, Putri Kholida, dan Doni Alfaruqy. Tim juga dibantu oleh mahasiswa DKV dan anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie.
Melansir dari laman resmi Itera Maria mengatakan buku Cerita Zifa dirancang untuk mengenalkan aktivitas sederhana bagi siswa agar dapat melindungi diri dari risiko kekerasan seksual. Rangkaian sosialisasi dimulai dengan kegiatan membaca nyaring.
Dalam kesempatan tersebut, para siswa didorong untuk mampu ke toilet sendiri dan memilih toilet umum sesuai dengan jenis kelaminnya. Selain itu, para siswa diajarkan agar melarang orang asing memegang anggota tubuhnya tanpa izin. Tim juga mengajari mereka sebuah lagu to-te-la-la yang memiliki makna tolak-teriak-lari-lapor untuk proteksi diri.
Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan sambutan baik dari Dede Monawaroh selaku Kepala Sekolah. Ia berpendapat buku tersebut sangat bermanfaat dan dapat memudahkan guru dalam menanamkan pendidikan seksual serta pencegahan kekerasan seksual pada anak.
Tim Dosen DKV Itera pun menyerahkan 2 eksemplar buku Cerita Zifa kepada sekolah. Masing-masing untuk 2 kelas TK 0 besar dan set kartu edukasi bagi kelas TK 0 kecil.
Pilihan Editor: Itera Buka Prodi Rekayasa Keolahragaan Pertama di Indonesia, Ini Prospek Kerjanya