TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional Indonesia (MNI) atau lebih dikenal sebagai Museum Gajah mengalami kebakaran pada Sabtu malam, 16 September 2023. Sebanyak 14 unit mobil dan 56 petugas pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Lantas, apa saja fakta-fakta kebakaran Museum Nasional? Berikut daftarnya.
1. Kebakaran Diduga Akibat Korsleting Listrik
Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di area bedeng proyek renovasi yang berada di Gedung Blok A museum. “Korsleting listrik di belakang (ruang) pameran. Diduga berasal dari area bedeng tukang (bangunan) yang sedang melakukan perbaikan Gedung Blok C,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Pusat, Asril Rizal ketika dikonfirmasi, Sabtu, 16 September 2023.
Namun, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra mengatakan belum bisa memastikan penyebab kebakaran Museum Gajah. Sebab, Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Negara Republik Indonesia (Puslabfor Polri) masih menelusurinya.
“Kami tidak bisa spekulasi kalau belum selesai. Kami juga belum berani membuka,” ucap Mahendra.
2. Ada Koleksi yang Terbakar
Mahendra menjelaskan ruangan yang terkena dampak berjumlah enam dari total 21 ruangan di Gedung A. Ruangan tersebut diduga menjadi tempat penyimpanan benda-benda replika bersejarah. Namun, dia belum bisa memastikan kebenaran mengenai koleksi museum yang terbakar replika atau bukan.
“Tentu kita sedang menunggu keputusan Puslabfor Polri,”kata Mahendra.
Pihak kepolisian pun mengaku kesulitan untuk melakukan identifikasi benda sejarah. “Sangat sulit dibedakan, mana yang puing-puing reruntuhan dan benda bersejarah. Tapi di dalam masih banyak yang utuh secara kasat mata,” kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin di Jakarta Pusat, Ahad, 17 September 2023.
3. Museum Pastikan Hasil Repatriasi dari Belanda Tidak Terdampak
Pengelola Museum Gajah melalui akun Instagram resminya menyatakan terus melaksanakan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut. Berkat kesigapan seluruh pihak, ruangan-ruangan lain di Gedung A, Gedung B, dan Gedung C beserta isinya dipastikan terselamatkan.
Selain itu, koleksi hasil repatriasi dari Belanda dipastikan tidak terkena imbas kebakaran. “Koleksi hasil repatriasi dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena disimpan di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran,” tulis akun Instagram @museumnasionalindonesia, Ahad.
4. Prioritaskan Penyelamatan Benda Bersejarah
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan penyelamatan artefak dan benda sejarah adalah prioritas utama. Ia mengatakan kementerian sudah berkoordinasi untuk membentuk tim gabungan antara pihak MNI, pakar museum, polisi, dan kebakaran dalam melakukan pencatatan kerusakan.
“Prioritas utama kami sekarang adalah menyelamatkan artefak atau benda bersejarah sebanyak mungkin di dalam ruangan yang kebakaran ini,” ucap Nadiem dalam konferensi pers di Museum Gajah, Ahad.
5. Akan Dilakukan Investigasi
Melalui akun Instagram resminya, disebutkan bahwa MNI akan mengerahkan tim investigasi internal untuk menggali penyebab pasti kebakaran dan mendata koleksi baik yang terdampak maupun yang berhasil diamankan. “Kami akan bekerja dengan pihak berwenang untuk memastikan investigasi ini berjalan dengan transparan,” bunyi pernyataannya.
Sebelumnya, penyidik dari Polres Jakarta Pusat bersama tim labfor Polda Metro Jaya dan tim artefak masih berupaya mencari titik mula api, menginterogasi 14 orang saksi, serta menginventarisir barang-barang di Museum Nasional. "Saya tidak bisa memastikan butuh waktu berapa lama, nanti tim kami yang lebih paham,“ kata Komarudin.
MELYNDA DWI PUSPITA | MARIA FRANSISCA LAHUR | ANTARA
Pilihan Editor: Perkumpulan Ahli Arkeologi: Kerusakan Akibat Kebakaran Museum Nasional Tak Tergantikan