TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang kakak-adik kembar berhasil diterima di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Mereka adalah Hamdan Rizqi Ramdlani dan Syukron Rizqi Ramdlani, mahasiswa asal Dusun Battangan, Desa Gapura Timur, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.
Hamdan dan Syukron awalnya tak ingin menjadi dokter. Sejak kecil keduanya bercita-cita menjadi polisi. Namun, cita-cita mereka berubah seiring berjalannya waktu.
“Jadi orang tua kami kebetulan adalah tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai perawat di puskesmas di Sumenep. Saat pandemi Covid-19, kami melihat perjuangan keduanya. Entah mengapa kejadian itu membuat kami ingin menjadi seorang dokter,”ujarnya dilansir dari situs UM Surabaya pada Sabtu, 23 September 2023.
Cita-cita itu amat didukung orang tua mereka. Syukron mengungkapkan sejak kecil, dia dan Hamdan selalu sekolah di tempat yang sama. Tak jarang, sejumlah teman-temannya kerap keliru membedakan mereka. Hal itu kembali terjadi saat awal masuk kuliah sebagai mahasiswa baru. Mereka kerap mengalami kejadian lucu karena teman-temannya belum bisa membedakan Hamdan dan Syukron.
Selalu bersama sejak kecil, keduanya juga sama-sama memiliki segudang prestasi. Hamdan misalnya, mendapatkan predikat sebagai siswa dengan nilai rapor tertinggi di kelas IPA. Dia juga memenangi sejumlah perlombaan seperti juara 3 lomba Bahasa Arab tingkat Kabupaten, Forum MGMP Bahasa Arab se- Indonesia pada 2022, dan juara 1 mural Kabupaten Sumenep pada 2022.
Sedangkan Syukron pernah mendapat juara 1 dalam lomba business plan ME-Award PWM Jawa Timur pada 2021 dan juga menjadi Paskibraka Kabupaten Sumenep pada 2021. “Jadi, sejak TK hingga SMA saya sekolahnya sama. Keuntungannya, bisa sering kerja sama saat mengerjakan tugas di sekolah. Alhamdulillah tidak pernah bosan,”ujar Syukron.
Sebagai mahasiswa baru, keduanya berkeinginan untuk meraih IPK yang bagus dan bisa lulus tepat waktu. "Sesungguhnya apapun yang kita hadapi sekarang pasti akan berlalu, jadi harus tetap semangat dan selalu bersyukur," ujar Syukron.
Pilihan Editor: Kemendikbud Sebut Formasi PPPK Guru 2023 Belum Cukupi Kebutuhan Daerah