TEMPO.CO, Jakarta - Masalah stunting masih menjadi salah satu permasalahan di Indonesia yang perlu dituntaskan pemerintah. Universitas Airlangga (Unair), tepatnya dari program studi D4 Pengobat Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi berupaya berkontribusi dengan menerapkan warisan leluhur berupa pijat Tuina.
Pijat Tuina ini merupakan budaya warisan leluhur dari nenek moyang yang bisa menjadi solusi untuk menurunkan angka stunting. Program yang terlaksana ini bernama PIRO PENTING (Pijat Zero Penurunan Stunting).
Secara sederhana, pijat ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah pada limpa dan pencernaan. PIjat ini diyakini dapat memperbaiki masalah makan pada anak.
Salah satu yang melaksanakannya adalah Satria Bagus Pambudi, mahasiswa Prodi D4 Battra. Menurut dia, balita yang terindikasi stunting dapat diberikan terapi berupa pijat Tuina selama beberapa pertemuan selama 12 minggu.
“Sasarannya ada 12 balita yang terindikasi stunting di Tambak Wedi, Surabaya. Kami melakukan terapi pijat selama tiga kali setiap minggu," kata Satria dikutip dari laman Unair, Ahad, 24 September 2023.
Terapi pijat Tuina terlaksana mulai 1 Juni hingga 30 September 2023. Program itu mendukung pencapaian Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3. Poin ini berfokus untuk menciptakan kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
Edukasi untuk Masyarakat
Selama proses terapi berlangsung, masyarakat mendapatkan materi edukasi agar pengetahuan mereka meningkat. “Kami tidak hanya memberikan terapi tapi juga penyuluhan yang mendukung dalam penurunan stunting,” kata Satria.
Edukasi juga mencakup inovasi pilihan nutrisi turut tersampaikan. Inovasi tersebut menjadi hal yang penting agar menu makanan balita menjadi lebih beragam.
“Edukasi yang tersampaikan juga inovasi nutrisi untuk stunting. Kami memberikan materi inovasi stunting agar orang tua bisa melakukan inovasi pada menu balita tapi kebutuhan gizi balita masih terpenuhi,” kata Satria.
Satria berharap dengan menerapkan warisan leluhur itu bisa menurunkan angka stunting yang ada. Nutrisi dan kesehatan balita juga bisa terbangun dengan baik sehingga mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Kami berharap orang tua mampu berkontribusi penuh terhadap tumbuh kembang balita dengan memperhatikan kecukupan nutrisi dan melakukan pijat mandiri di rumah. Jika balita terbebas dari stunting maka ia akan berkembang secara normal hingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas,” kata Satria.
Pilihan Editor: BEM Unair Bahas Aspirasi Mahasiswa, dari Biaya Pendidikan hingga Bantuan Keuangan