TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memantau keberadaan bibit siklon tropis 91W di daratan Laos bagian timur. Bibit siklon memiliki kecepatan angin maksimum 30 knots dan tekanan udara minimum 1003.5 hPa. Dampak tidak langsung bibit siklon tropis tersebut terhadap cuaca Indonesia seperti akan muncul hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di Aceh.
“Diperhitungkan dalam 24 jam ke depan bergerak ke arah barat - barat laut dengan potensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah,” kata BMKG dalam situs resminya.
Hujan dengan kapasitas sedang pada hari Rabu, 27 September 2023 diperkirakan terjadi di Medan dan hujan dengan intensitas ringan kemungkinan terjadi di Banda Aceh, Tarakan, Jayapura, Manokwari, dan Pekanbaru. Sedangkan Jambi, Banjarmasin dan Palangkaraya diselimuti asap.
Suhu udara berkisar antara 21-36 °C dengan suhu terendah di Bandung, Bandar Lampung, Mataram dan Kupang. Suhu tertinggi di Palembang. Prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan status waspada di Aceh, Sumatra Utara dan Papua. Tidak ada provinsi yang berstatus siaga.
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 27-28 September 2023. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.
Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan 10-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Selat Karimata, Selat Makassar bagian selatan dan perairan Bitung hingga Kep. Sitaro.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5 - 4 m di perairan utara Sabang, perairan Kep. Mentawai hingga barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Nias hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, perairan selatan Bali hingga P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Banten hingga P. Sumba.
Pilihan Editor: Kemendikbud Sebut 12.276 Guru P1 PPPK 2022 Belum Terakomodasi, Ini Alasannya