Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Ukur Simpanan Karbon pada Agroforestri Nyamplung di Gunung Kidul

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Kolase periset BRIN yang melakukan pengambilan serasah, sampel tanaman, dan pengukuran diameter batang nyamplung di kawasan Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. (ANTARA/HO-BRIN)
Kolase periset BRIN yang melakukan pengambilan serasah, sampel tanaman, dan pengukuran diameter batang nyamplung di kawasan Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. (ANTARA/HO-BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengukur jumlah simpanan karbon pada agroforestri nyamplung atau Calophyllum Inophyllum yang dipakai sebagai bahan baku alternatif bahan bakar nabati dan mempunyai produk turunan sebagai obat hingga kosmetik.

Pengukuran simpanan karbon pada agroforestri nyamplung dilakukan di kawasan Kapanewon Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Sejak Juni 2023 BRIN berkolaborasi dengan PT Pandu Wijaya Negara - yang bergerak dalam bisnis perdagangan minyak nyamplung - melakukan penelitian tentang simpanan karbon tersebut.

Ketua Kelompok Riset Ekonomi Sirkular dalam Simbiosis Sumber Daya Alam BRIN Tri Martini mengatakan pengukuran simpanan karbon pada agroforestri nyamplung penting untuk pajak karbon. "Karbon yang tersimpan dalam biomassa di atas dan di bawah permukaan tanah pada nyamplung berbeda atau heterogen," ujarnya sebagaimana dikutip Antara, Rabu, 27 September 2023.

BRIN mengukur simpanan biomassa nyamplung melalui 20 plot yang masing-masing memiliki ukuran 20 x 20 meter menggunakan rumus alometrik. Pada pohon pertama, biomassa atas tanaman nyamplung antara 2,1 kilogram sampai 255,5 kilogram. Berat biomassa bawah antara 0,2 kilogram sampai 46,4 kilogram.

Apabila dihitung biomassa total nyamplung meliputi biomassa atas (AGB) dan biomassa bawah (BGB) adalah sebesar 1,2 kilogram sampai 301,8 kilogram. Rata-rata di seluruh lokasi penelitian, biomassa total nyamplung dalam satu hektare adalah 36,84 ton.

Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN Pamungkas Buana Putra mengungkapkan simpanan karbon di dalam biomassa sekitar 0,47 dari berat biomassa.

Sedangkan simpanan karbon pada biomassa di atas permukaan tanah menunjukkan kisaran sekitar 1,3 sampai 33,5 ton karbon untuk satu hektare. Adapun karbon yang tersimpan pada biomassa di bawah permukaan tanah menunjukkan kisaran sekitar 0,2 sampai 5,2 ton untuk satu hektare.

Total biomassa di atas dan bawah menunjukkan nilai simpanan karbon dalam satu hektare sebesar 1,5 hingga 38,7 ton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pamungkas menjelaskan nyamplung dengan biomassa sebesar 10,46 ton mempunyai simpanan karbon sebesar 5,23 ton dengan serapan karbon dioksida sebesar 19,19 ton.

Simpanan karbon nyamplung pada biomassa di atas permukaan tanah pada umumnya lebih besar yaitu sebanyak 87,3 persen dibandingkan biomassa di bawah permukaan tanah.

Hasil itu sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya dan teori yang ada karena biomassa di atas permukaan tanah mencakup berbagai unsur, termasuk batang, cabang, daun, buah-buahan, dan semuanya memiliki kandungan karbon yang besar. Sedangkan, biomassa di bawah permukaan tanah meliputi akar dan berbagai struktur bawah tanah.

Perbedaan simpanan karbon pada nyamplung di dalam plot-plot disebabkan oleh keragaman kondisi pertumbuhan pepohonan akibat perbedaan pengelolaan lahan yang dilakukan masing-masing petani.

Di lain sisi, besaran simpanan karbon dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari iklim, topografi, karakteristik lahan, umur dan kerapatan vegetasi, komposisi jenis, serta kualitas tempat tumbuh.

"Pohon-pohon yang memiliki jumlah biomassa yang lebih besar baik di atas maupun di bawah permukaan tanah memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap potensi ekosistem dalam menyerap karbon," kata Pamungkas.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nezar Patria: Pengembangan AI di Indonesia Perlu Data dari Dalam Negeri

18 jam lalu

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam acara Diskusi Multi-Pemangku Kepentingan untuk Pengembangan Kerangka Etika Kecerdasan Artifisial di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 5 Desember 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Nezar Patria: Pengembangan AI di Indonesia Perlu Data dari Dalam Negeri

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan pengembangan AI di Indonesia perlu data dari dalam negeri agar tepat guna.


BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

1 hari lalu

Foto udara Bendungan Sadawarna di Desa Tanjung, Kecamatan Surian, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2023. Bendungan Sadawarna juga berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir yang kerap kali terjadi di kawasan Kabupaten Subang. TEMPO/Prima Mulia
BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.


Bidik Pengurangan Emisi 358 Juta Ton CO2 pada 2030, Ini Rencana Pemerintah

2 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Bidik Pengurangan Emisi 358 Juta Ton CO2 pada 2030, Ini Rencana Pemerintah

Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon sesuai Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) sebesar 358 juta ton CO2 pada 2030.


Nihil Penerima G.A Siwabessy Award Tahun ini, BRIN: Belum Ada yang Penuhi Kriteria

3 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam agenda G. A Siwabessy Award and Memorial Lecture di Jakarta pada Selasa, 5 Desember 2023. TEMPO/Annisa Febiola
Nihil Penerima G.A Siwabessy Award Tahun ini, BRIN: Belum Ada yang Penuhi Kriteria

G.A Siwabessy Award merupakan penghargaan bagi tokoh yang mengukir berbagai prestasi dan temuan inovasi dalam dunia ketenagaan nuklir Indonesia.


BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

5 hari lalu

Gerrit Augustinus Siwabessy. Korps Cacad Veteran Republik Indonesia/Wikipedia
BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

BRIN akan menyelenggarakan Gerrit Augustinus Siwabessy Memorial Lecture Tahun 2023 bentuk apresiasi atas jasa-jasa Gerrit Augustinus Siwabessy terhadap perkembangan kenukliran.


Pemuda 14 Negara Kumpul di Jakarta Bahas Iklim, Libatkan BRIN dan UNESCO

5 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pemuda 14 Negara Kumpul di Jakarta Bahas Iklim, Libatkan BRIN dan UNESCO

Generasi muda antar negara berkumpul merembukkan permasalahan iklim.


Suzuki Klaim Mobil Hybrid Miliknya Bantu Kurangi Masalah Karbon

5 hari lalu

Suzuki Ertiga Hybrid tampil di GIIAS 2023. (Foto: Suzuki)
Suzuki Klaim Mobil Hybrid Miliknya Bantu Kurangi Masalah Karbon

PT Suzuki Indomobil Sales mengklaim telah mendukung upaya nasional dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui mobil hybrid.


BRIN Ajak 100 Generasi Muda di 13 Negara Hadiri Workshop SETI Mitigasi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN Ajak 100 Generasi Muda di 13 Negara Hadiri Workshop SETI Mitigasi Perubahan Iklim

Kegiatan tersebut juga selaras dengan upaya BRIN untuk terwujudnya science-based policy.


Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora

8 hari lalu

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Pertengahan 2026 Siap Operasional


Kembangkan Teknologi Tangkap Karbon, ESDM Jajaki Kerja Sama dengan Korea Selatan

10 hari lalu

Teknologi Carbon Capture and Storage. ftmm.unair.ac.id
Kembangkan Teknologi Tangkap Karbon, ESDM Jajaki Kerja Sama dengan Korea Selatan

Kementerian ESDM menjajaki kerja sama dengan Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi tangkap karbon (CCS/CCUS).