TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa perusahaan teknologi Taiwan dilaporkan telah bergabung dengan perusahaan Cina Huawei untuk mendukung pembangunan pabrik manufaktur chip Huawei di Cina selatan.
Sebagaimana dilaporkan Gizmochina, 3 Oktober 2023, kolaborasi ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik, di mana Taiwan bermaksud membatasi pengaruh Tiongkok sementara Beijing bergulat dengan sanksi pemerintah AS yang melumpuhkan industri semikonduktornya.
Setidaknya empat perusahaan Taiwan, termasuk pengecer bahan chip Topco Scientific Co., cabang L&K Engineering Co. di Tiongkok, Cica-Huntek Chemical Technology Taiwan Co., dan anak perusahaan spesialis konstruksi United Integrated Services Co., meminjamkan keahlian mereka kepada rencana ambisius Huawei itu.
Beberapa dari perusahaan ini telah memainkan peran penting dalam menjadikan Taiwan sebagai tujuan global terkemuka untuk manufaktur chip.
Huawei, yang didukung oleh pendanaan besar dari pemerintah Tiongkok, aktif memperluas inisiatif semikonduktornya, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi asing dalam menghadapi sanksi Amerika.
Pertanyaan ditujukan kepada perusahaan Taiwan, karena belum diketahui maksud sebenarnya dari bantuan yang diberikan. Dugaan sementara, perusahaan mungkin terlibat dalam aktivitas yang tidak terkait langsung dengan sanksi AS, seperti sistem pengelolaan air limbah semikonduktor untuk fasilitas Huawei.
Adanya kolaborasi ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi pelanggaran sanksi Amerika yang dijatuhkan terhadap Huawei pada tahun 2019. Amerika melarang adanya impor barang dan chipset ke perusahaan tersebut.
Pembatasan ini juga berlaku bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan teknologi berbasis di AS, sehingga melarang mereka memasok produk ke Huawei. Meskipun demikian, cakupan dukungan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan Taiwan masih belum jelas, sehingga sulit untuk menentukan apakah ada pelanggaran yang terjadi.
Huawei, terlihat tetap terus melakukan penelitian ekstensif di bidang semikonduktor. Terbaru, perusahaan meluncurkan ponsel andalan seri Mate 60 di Cina dan menarik perhatian luas, bukan karena secara kebetulan bersamaan dengan peluncuran seri iPhone 15, tapi penggunaan chipset yang memiliki kemampuan bekerja di jaringan 5G.
Pemerintah Taiwan juga berhati-hati terhadap adanya keterlibatan perusahaan-perusahaan Taiwan yang malah ikut serta pada urusan manufaktur chip Huawei. Menteri Urusan Ekonomi Taiwan, Wang Mei-hua, telah mengumumkan bahwa pemerintah akan menyelidiki perusahaan-perusahaan ini, dan mendesak mereka untuk memperhatikan langkah-langkah pengendalian ekspor AS jika peralatan mereka termasuk dalam kategori yang dibatasi menurut peraturan Amerika. Situasi ini dapat menambah kompleksitas baru pada jaringan rumit perang teknologi AS-Tiongkok.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.