TEMPO.CO, Jakarta - Pemecatan X terhadap seorang karyawan yang menolak kebijakan kembali ke kantor (WFO) yang diberlakukan oleh Elon Musk tahun lalu adalah tindakan ilegal, demikian tuduhan Dewan Hubungan Perburuhan Nasional sebagaimana dikutip Engadget, 15 Oktober 2023.
Dalam pengaduan resmi pertama NLRB terhadap X Corp., yang diajukan pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, Dewan Buruh menuduh perusahaan tersebut melakukan pembalasan terhadap insinyur perangkat lunak Yao Yue karena berupaya mengorganisir pekerja setelah kebijakan baru itu.
Setelah Musk memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter pada November 2022 untuk kembali ke kantor, Yue mendesak orang lain untuk tidak mengundurkan diri sebagai tanggapan, melainkan “biarkan dia memecat Anda.”
Musk pada saat itu mengatakan kepada karyawannya, “Jika Anda secara fisik dapat datang ke kantor dan tidak muncul, maka pengunduran diri diterima.” Yue dipecat lima hari setelah men-tweet tentang hal itu dan menulis postingan serupa di Slack.
Saat memberhentikannya, pengaduan yang diajukan oleh NLRB cabang San Francisco menuduh perusahaan tersebut melanggar undang-undang ketenagakerjaan federal dengan “mengganggu, menahan, dan memaksa karyawan” menjalankan hak-hak yang dilindungi, menurut CNBC. Sidang dijadwalkan pada 30 Januari.
Keluhan resmi NLRB mungkin merupakan yang pertama bagi X, namun tuduhan pembalasan terhadap karyawan bukanlah hal baru bagi perusahaan yang dipimpin Musk. Pada awal tahun 2023, pekerja Tesla di Buffalo, New York menuduh perusahaan tersebut memecat mereka karena berserikat, dan delapan karyawan SpaceX mengajukan keluhan ke NLRB pada tahun 2022 dengan mengklaim bahwa mereka dipecat karena mengkritik Musk.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.