TEMPO.CO, Jakarta - Tesla (TSLA.O) memangkas harga perangkat lunak asisten pengemudi Full Self-Driving (FSD) menjadi $8.000 dari sebelumnya $12.000 di Amerika Serikat, saat CEO Elon Musk kembali menegaskan komitmennya pada teknologi self driving atau swa setir (robotaksi).
Musk menyatakanbahwa teknologi ini akan menjadi sumber pendapatan utama bagi produsen otomotif terbesar di dunia ini. Namun, ia selama bertahun-tahun gagal mencapai tujuan kemampuan self-driving, dengan teknologi tersebut semakin menjadi sorotan pengawasan regulasi dan hukum.
Awal bulan ini, Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024, setelah Reuters melaporkan bahwa Tesla telah membatalkan mobil murahnya yang ditujukan untuk pasar massal demi robotaksi.
Tesla kemudian memotong harga langganan bulanan di AS untuk fitur tersebut dari $199 menjadi $99.
Pada 2023, Musk mengatakan bahwa harga FSD, yang saat itu dijual seharga $15.000, sangat rendah, dan ia mengatakan bahwa nilai mobil akan meningkat secara dramatis jika menjadi otonom atau dengan kata lain menggunakan fitur tersebut.
Tesla menyebut fitur asisten pengemudinya sebagai Autopilot atau FSD tetapi mengatakan bahwa fitur tersebut tidak membuat kendaraannya otonom dan membutuhkan pengawasan aktif dari pengemudi.
Tesla juga telah memangkas harga pada jajaran mobilnya di pasar utama. Berjuang dengan penurunan penjualan dan perang harga yang semakin intensif untuk kendaraan listrik, Tesla memotong harga hampir $2.000 di seluruh jajaran produknya di China, mencerminkan pemangkasan harga di Amerika Serikat.
REUTERS
Pilihan editor: Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini