Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konsolidasi Nasional Orang Muda Pulihkan Indonesia, WALHI: Kunci Masa Depan Berkelanjutan

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menandai peringatan ke-95 Sumpah Pemuda, seratus pemuda bersemangat dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul di Pusat Pendidikan WALHI, Caringin, Bogor sejak Jumat, 27 Oktober 2023 hingga Ahad, 29 Oktober 2023, besok. Mereka berkumpul untuk menggali semangat perjuangan para pendahulu yang mencetuskan Sumpah Pemuda, sambil mencermati tantangan besar yang dihadapi bangsa pada hari ini.

Inisiator kegiatan, Hadi Jatmiko, mengatakan kawula muda masa kini dengan semangat yang sama, bertekad mengkonsolidasikan kekuatan dan bersama-sama menghadapi krisis iklim dan ekologis. Kegiatan ini diberi tajuk "Konsolidasi Nasional Orang Muda Pulihkan Indonesia" atau KOMPI.

“Konsolidasi ini bertujuan untuk memfasilitasi orang muda untuk membuat satu rumusan tentang keinginan mereka untuk masa depan Indonesia. Paling tidak merumuskan cita-cita mereka di tahun 2045, yang selama ini dipakai oleh pemerintah," kata Hadi.

Ia menyatakan, pada tahun 2022, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah mengeluarkan peringatan krisis iklim yang sangat serius. Peringatan ini bukan tanpa dasar, peristiwa ekstrem  cuaca dan iklim telah berdampak serius pada kehidupan di muka bumi.

Dengan karakteristik geografi yang rentan terhadap bencana, Indonesia menghadapi tantangan serius mulai dari ancaman tenggelamnya pulau-pulau kecil, kerawanan pangan, hingga berkurangnya sumber daya air. Kelompok yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat adat, petani, nelayan, dan keluarga dengan pendapatan rendah.

Tak ayal, kata dia, kondisi ini telah memicu kecemasan global, terutama di kalangan generasi muda. Demikian pandangan yang dominan disampaikan dalam konsolidasi hari ini. Orang muda merasa terkhianati oleh respons pemerintah yang lamban dalam mengatasi masalah ini.

Menurut Hadi, bagi generasi muda, peradaban manusia berada di ambang kehancuran dan masa depan terlihat menakutkan. Ironisnya, pemerintahan Indonesia bukannya berfokus dalam mengatasi permasalahan ini, malah memperburuk situasi dengan menerbitkan beberapa kebijakan, seperti Undang-Undang Cipta Kerja yang melegalisasi eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam. "Legalisasasi perusakan lingkungan ini diikuti bahkan dengan beberapa tindakan yang menggerogoti sistem demokrasi bangsa ini," ungkap dia.

Zenzi Suhadi, Direktur Eksekutif WALHI, menyatakan, merespon situasi, konsolidasi ini salah satunya untuk merenungkan kembali nasib keadilan antargenerasi. Orang muda yang berusia dalam rentang 16-30 tahun adalah mereka yang tumbuh di era bencana ekologis. Bencana ekologis yang terus berlangsung sebagai konsekuensi dari kebijakan pengelolaan sumber daya alam yang menghancurkan lingkungan dan sumber-sumber penghidupan rakyat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Apabila bangsa ini mau merumuskan keadilan dan kesejahteraan, sumbernya ada dua, dari orang yang tertindas dan orang muda. Kita berupaya membentuk Indonesia di tahun 2045, keadilan, kemerdekaan, kebenaran itu tidak bisa kita harapkan datang dari pihak lain, harus kita rebut dan kita bentuk," kata dia.

Ia juga menyatakan, ada anak-anak dan remaja yang menghadapi masalah serius perihal masa depan mereka, yang terancam oleh bencana ekologis dan krisis iklim. Sebaliknya, perilaku pemerintah sama sekali tidak menunjukkan keseriusan atas masalah ini. Hal ini, kata dia, terlihat dari seluruh beleid legislasi pemerintah Indonesia yang dikeluarkan justru dinilai akan mendorong rakyat termasuk generasi muda masuk kedalam jurang krisis multi dimensi.

Zenzi mengatakan, di tengah situasi yang semakin memburuk, upaya pemerintah untuk mengatasi krisis lingkungan dan kemanusiaan tidak selalu sejalan dengan suara publik. Pemerintah selalu berkedok dengan kepentingan pertumbuhan ekonomi nasional tanpa mempertimbangkan biaya lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.

"Oleh karena itu, dalam momentum peringatan hari Sumpah Pemuda WALHI memberikan dukungan penuh pada orang muda untuk berhimpun dan berkonsolidasi melahirkan komitmen untuk membangun tatanan masa depan yang diimpkan orang muda Indonesia," kata dia.

Menurut Zenzi, konsolidasi ini tidak hanya berbicara tentang isu lingkungan, tetapi juga tentang menjembatani kesenjangan generasi dan membuka pintu bagi generasi muda untuk aktif berperan dalam merumuskan masa depan Indonesia. "Suara orang muda menjadi kunci untuk membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan," kata dia.

Pilihan Editor: Dari Pangudi Luhur ke Amerika, Jejak Pendidikan Rosan Roeslani Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

7 jam lalu

Walhi mendesak pemerintah untuk menghentikan wacana penghapusan Amdal dan IMB dalam pengurusan perizinan investasi.  TEMPO/Galuh Putri Riyanto
Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.


Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

1 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images
Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.


Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

1 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.


Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

1 hari lalu

YLKI Catat Pinjol Ilegal Jadi Aduan Konsumen Tertinggi Selama 2023
Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.


WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

2 hari lalu

Aktivis dari WALHI membawa poster saat menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Aksi tersebut memprotes pendanaan Jepang dan lembaga kredit ekspornya Japan Bank for International Cooperation (JBIC) terhadap proyek-proyek gas fosil yang dapat mengancam keanekaragaman hayati, mata pencaharian, dan keselamatam masyarakat. Aksi protes ini digelar bersama di sejumlah negara. TEMPO/M Taufan Rengganis
WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

4 hari lalu

Kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat. ANTARA/HO-BP Tangguh
Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

4 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

6 hari lalu

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan KH Abdullah Syafei, Kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kendaraan bermotor menyumbang 47 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Ibu Kota sehingga akan dilakukan pembatasan lalu lintas kendaraan.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.


Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

7 hari lalu

PJ Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali (baju merah) menerima aspirasi masyarakat yang menuntut penyetopan izin tambang dan mengevaluasi izin yang terbit di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin, 22 April 2024. Tempo/Servio Maranda
Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.