TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia - Pusat Prestasi Nasional menyelenggarakan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tahun 2023. Kontes ini mempertandingkan rancangan kendaraan yang berfokus pada penghematan bahan bakar. Adapun penyelenggaraannya sejalan dengan misi penanggulangan krisis energi dunia.
Babak final KMHE 2023 dilaksanakan secara luring pada 27 Oktober sampai 3 November 2023 di Area Carnaval Ancol. Sebanyak 60 tim dengan total 600 peserta dari 42 perguruan tinggi di Indonesia, berhasil masuk ke babak final. Untuk sampai pada tahap final, terdapat serangkaian proses seleksi administrasi, laporan desain, dan video virtual technical inspection yang dilalui.
Wadah bagi mahasiswa teknik seluruh Indonesia
KMHE mewadahi mahasiswa teknik seluruh Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah. Selain itu, mereka didorong untuk meningkatkan kreativitas, disiplin, serta kemampuan dalam merakit mobil yang aman, irit dan ramah lingkungan.
Pada kompetisi KMHE, ada dua kategori besar yang dilombakan, yaitu prototipe dan urban concept. Kategori prototipe adalah kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan efisiensi. Sementara urban concept adalah kendaraan roda empat yang tampilannya mirip mobil pada umumnya dan dapat digunakan untuk berkendara di jalan. Masing-masing kategori dibagi lagi menjadi empat kelas mesin penggerak, di antaranya Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline, MPD Diesel, MPD Etanol, dan Motor Listrik.
Rancangan inovatif untuk tantangan energi
Melalui kompetisi ini, mahasiswa dapat menonjolkan rancangan-rancangan inovatif mereka untuk kendaraan yang hemat bahan bakar. Komunitas Tawang Alun adalah salah satunya.
Tim ini kembali membawa mobil kategori prototipe mereka yang berhasil meraih juara 2 pada KMHE 2022 di Surabaya. Untuk kompetisi tahun ini, tim melakukan beberapa peningkatan yang membuat mereka optimis untuk menyabet gelar juara.
Rifqi, salah satu anggota komunitas asal Universitas Jember itu mengungkapkan, mobil mereka dirancang untuk mengonsumsi bahan bakar seminimal mungkin, baik dari segi rancangan mesin maupun modelnya.
Menurut Nur Hasanah yang berperan sebagai pengemudi dalam tim Tawang Alun, pengalaman mengemudikan mobil hasil rakitan sendiri sangat berkesan. "Meskipun ada beberapa keterbatasan pada jarak pandang dan radius putar," kata dia melansir laman resmi Kemendikbudristek pada Kamis, 2 November 2023.
Sementara itu, Tim Otoriter U-DV Tadulako asal Universitas Tadulako Sulawesi Tengah aktif mengikuti ajang KMHE secara rutin sejak 2013. Tim ini memamerkan mobil kategori urban concept yang mereka beri nama Kalibamba.
Manajer tim, Dion Patra berharap agar timnya dapat menciptakan mobil yang lebih bagus lagi ke depannya dan bersaing dengan kampus di Jawa, bahkan hingga level internasional. "Saya merasa senang sekali bisa lolos ke tahap final ini, meski ada beberapa tantangan yang dihadapi seperti sulitnya menyiapkan alat dan bahan rakitan mobil di Sulawesi,” kata dia.
Pilihan Editor: Olimpiade Sains Nasional 2023: Diikuti 1.475 Peserta, Digelar Secara Luring dan Daring