Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara BKSDA Gerakkan Masyarakat Mengkonservasi Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Rimbang-Baling
Rimbang-Baling
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Riau kini memperkuat 27 kader konservasi sebagai ujung tombak pemerintah, menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling, Kabupaten Kampar.

"Dua puluhan kader konservasi yang dikukuhkan itu berasal dari sembilan desa di sekitar kawasan Suaka Margasatwa seluas 141.226,25 hektare itu," kata Kepala Bidang Teknis KSDA, Ujang Holisudin dalam keterangannya di Kampar, Minggu, 19 November 2023.

Menurut Ujang Holisudin kawasan Suaka Margasatwa seluas 141.226,25 hektare itu potensial karena memiliki keanekaragaman hayati dan menjadi habitat bagi jenis satwa liar terancam punah seperti harimau sumatera.

Karena itu keberadaan kader sebagai tenaga pelopor dan penggerak tersebut, katanya menyebutkan mereka akan berkolaborasi dengan masyarakat dan Balai Besar KSDA Riau.

"Sebagai bagian dari strategi pengelolaan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, maka kader konservasi diberikan pembekalan dan pelatihan bagaimana cara-cara melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan. Mereka dibentuk berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam," katanya.

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Rengat Andri Hansen Siregar menjelaskan kader konservasi telah menjalani pelatihan dasar, melibatkan materi ekologi dasar, keanekaragaman hayati, navigasi, dan P3K untuk memberikan pemahaman kepada mereka terkait pengelolaan kawasan.

Sedangkan kegiatan pelatihan juga melibatkan YAPEKA, Forum Harimau Kita, dan INDECON dalam rangka program Integrated Tiger Habitat Conservation Programme (ITHCP).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Yapeka Agustinus Wijayanto mengatakan pelibatan aktif masyarakat setempat penting untuk mendukung kawasan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari terjaga dengan baik.

"Keberadaan kader konservasi ini akan berkontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Balin, Kabupaten Kampar, Riau," demikian Andri.

Kader Konservasi adalah seseorang yang telah dididik/ditetapkan sebagai penerus upaya konservasi sumber daya alam yang memiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam serta sukarela, bersedia dan mampu menyampaikan pesan konservasi kepada masyarakat.

Fungsi dan tugas kader konservasi yaitu sebagai pelopor dan penggerak upaya-upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya serta berperan aktif dalam menumbuhkembangkan gerakan upaya-upaya konservasi sumber daya alam di tengah-tengah masyarakat.

Pilihan Editor: Penelusuran Studi Gibran di UTS Insearch, MDIS, dan Bradford, Ini Kata Kemendikbud

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

4 hari lalu

Ilustrasi harimau. Sumber: image/: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

Tragedi harimau peliharaan yang menewaskan pekerja di Samarinda. Bagaimana syarat memelihara hewan liar dan konsekuensi hukumnya.


Tahura Trumon, Koridor Taman Nasional Gunung Leuser dengan Suaka Marga Satwa Rawa Singkil

11 hari lalu

Harimau sumatera diberi nama Lhokbe saat dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Kamis 18 Agustus 2022. ANTARA/HO/BKSDA Aceh
Tahura Trumon, Koridor Taman Nasional Gunung Leuser dengan Suaka Marga Satwa Rawa Singkil

Aceh Selatan mengintensifkan sosialisasi keberadaan Taman Hutan Raya (Tahura) Trumon guna mendapatkan dukungan masyarakat.


KKP Konsistensi Jaga Kawasan Konservasi dan Pulau Melalui Penamaan Rupabumi

14 hari lalu

KKP Konsistensi Jaga Kawasan Konservasi dan Pulau Melalui Penamaan Rupabumi

Penamaan rupabumi penting untuk memberikan konteks dan konten pada peta yang secara umum tidak bisa didapatkan melalui wahana remote sensing.


3 Kasus Perdagangan Kulit Harimau Sumatera, BKSDA Dapat Info dari Masyarakat

14 hari lalu

Bukti lembar kulit harimau sumatera dan tulang belulangnya yang hendak diperjualbelikan mantan Bupati Bener Meriah Ahmadi pada Mei 2022. menlhk.go.id
3 Kasus Perdagangan Kulit Harimau Sumatera, BKSDA Dapat Info dari Masyarakat

BKSDA Jambi mencatat dalam sepuluh bulan terakhir berhasil mengungkap tiga kasus perdagangan kulit Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).


10 Tahun Direhabilitasi, Cici Orangutan Berusia 19 Tahun Kembali ke Hutan Kalimantan

16 hari lalu

Seekor Orangutan jantan bernama 'Boni' terlihat di Pusat Suaka Orangutan Arsari yang terletak di dekat Ibu Kota NUsantara di Sepaku, provinsi Kalimantan Timur, 7 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
10 Tahun Direhabilitasi, Cici Orangutan Berusia 19 Tahun Kembali ke Hutan Kalimantan

Orangutan bernama Cici (19) akhirnya kembali menikmati hidup bebas dihutan belantara setelah harus menjalani masa rehabilitasi selama 10 tahun sejak 2013 lalu di Pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng sebelum siap untuk dilepasliarkan.


4 Orang Utan Dilepas Liar di Muara Wahau Kalimantan Timur, Buka Pintu Harapan

17 hari lalu

Seekor Orangutan betina bernama 'Kikan' sedang makan terong saat makan di lokasi rehabilitasi dan reintroduksi Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Samboja Lestari yang terletak di dekat Ibu Kota Nusantara di Samboja, provinsi Kalimantan Timur, 9 Maret , 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
4 Orang Utan Dilepas Liar di Muara Wahau Kalimantan Timur, Buka Pintu Harapan

BKSDA Kalimantan Timur melepasliarkan empat orang utan (pongo pygmaeus morio) ke Hutan Kehje Sewen di Muara Wahau, Kutai Timur.


Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Jambi Jadi Habitat Utama Orang Utan Sumatera

20 hari lalu

Seekor induk mawas atau orangutan Sumatera (Pongo abelii) bernama Wati sedang mencari makanan di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di sisi Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. TEMPO/Abdi Purmono
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Jambi Jadi Habitat Utama Orang Utan Sumatera

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Kabupaten Tebo dan Tanjung Jabung Barat, Jambi, menjadi salah satu habitat utama Orang Utan Sumatera.


BKSDA Sultra Gagalkan Penyelundupan Puluhan Kakatua Jambul Kuning dan Nuri Bayan

31 hari lalu

Dua ekor kakatua maluku di Pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis 19 Oktober 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara berhasil memulangkan (repatriasi) sebanyak 73 ekor burung endemik yang terdiri dari jenis kakaktua jambul kuning, kakaktua raja, kakatua Maluku dan nuri kepala hitam yang merupakan hasil tindak pidana penyelundupan satwa liar di Filipina, selanjutnya seluruh hewan endemik tersebut akan melewati proses pemeriksaan serta rehabilitasi di pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki di Bitung sebelum dilepaskan ke habitat asalnya. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
BKSDA Sultra Gagalkan Penyelundupan Puluhan Kakatua Jambul Kuning dan Nuri Bayan

Total ada 24 burung yang berhasil diselamatkan dari penyelundupan terdiri dari 20 ekor kakatua dan 4 ekor burung nuri.


Harimau Sumatera Muncul di Kampung, BBKSDA Riau: di Habitat Alaminya

37 hari lalu

Harimau Sumatera. Kredit: Antara/HO-Humas BBKSDA Riau
Harimau Sumatera Muncul di Kampung, BBKSDA Riau: di Habitat Alaminya

BBKSDA Provinsi Riau memasang kamera jebakan karena ada laporan kemunculan Harimau Sumatera di kilometer 14 di Kabupaten Siak.


Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

42 hari lalu

Anak owa Jawa saat dipeluk erat oleh induknya di dalam kandang kebun binatang Praha. Binatang khas Jawa ini, dikirim ke kebun binatang Praha pada tahun 2014. Praha, Republik Ceko, 3 Agustus 2015. Matej Divizna / Getty Images
Hutan di Pulau Jawa Tersisa 24 Persen, 5 Hewan Endemik Ini Terancam Punah

Hutan di Pulau Jawa terus berkurang. Lebih sedikit dari batas 30 persen yang tertulis dalam UU Kehutanan, 5 hewan endemik ini terancam punah.