Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Homeschooling Primagama Bali, Sekolah Informal yang Fokus Kembangkan Bakat Anak

Editor

Devy Ernis

image-gnews
salah satu siswa HSPG. Dok: Kemendikbud.
salah satu siswa HSPG. Dok: Kemendikbud.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan formal bukanlah satu-satunya jalan untuk anak bisa belajar, apalagi jika sang anak memiliki bakat di bidang non-akademik. Untuk mengembangkan potensi dan bakat anak, Yekti Wulan Cahyani tergerak untuk mendirikan sekolah informal. Direktur sekaligus pendiri Homeschooling Primagama (HSPG) Bali atau Sekolah Rumah Primagama Bali itu mengatakan pendidikan merupakan hak setiap anak.

Maka itu dia memutuskan untuk mengembangkan sekolah informal yang berfokus pada keterampilan bakat, tanpa melupakan pendidikan akademik. “Saya banyak berdiskusi dengan Kak Seto. Setiap anak itu unik dan keunikan anak itu harus tetap terjaga, tidak menggeneralisasi yang justru dapat membuat kompetensi mereka hilang,” ujar Wulan di Bali pada 15 November 2023.

HSPG Bali merupakan Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) yang keberadaannya diakui, sama, dan sederajat dengan sekolah formal sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 129 Tahun 2014.

Wulan menekankan pentingnya mencari potensi anak agar mereka dapat belajar dengan efektif sesuai dengan implementasi Kurikulum Merdeka yaitu pembelajaran terdiferensiasi, yakni substansi yang diajarkan sama tapi targetnya berbeda. “Jika ada anak yang kemampuannya hanya 4, tidak mungkin kita paksa menjadi 8, di situlah kami mencari potensi dan keunikan mereka dan kami bantu kembangkan sehingga menjadi kekuatannya mereka,” tambah Wulan.

HSPG Bali. Dok: Kemendikbud.

Grace, seorang siswa kelas 12, menceritakan pengalamannya mengenai dukungan pengembangan bakat yang dilakukan sekolah. Dia mengaku senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan. "Guru tidak meremehkan apa yang kita suka, di sini saya diizinkan untuk menunjukan bakat saya. Saya memang suka berbicara di depan umum dan guru di sini mendukung saya. Saya disarankan ikut bermacam-macam lomba sehingga saya menyadari ini adalah bidang yang saya sukai,” katanya.

Keunggulan lain sekolah ini adalah fleksibilitas waktu belajar. Banyak siswa yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam pengembangan bakat mereka sehingga keluwesan waktu tersebut membantu mereka untuk tetap mendapatkan pelajaran.

“Dengan waktu yang fleksibel, saya bisa belajar di pagi hari. Baru kemudian saya mengajar surfing di siang hari. Jadi saya bisa menjalankan minat saya tanpa meninggalkan edukasi sehingga semua bisa seimbang,” ujar Koldo, salah seorang siswa kelas 12 HSPG.

Gio, seorang siswa pemenang medali emas Olimpiade Nasional bahasa Inggris yang juga seorang musisi, mengatakan waktu belajar di HSPG Bali bisa disesuaikan dengan kegiatannya. “Waktunya sangat bisa disesuaikan, ada saatnya saya harus pentas jam tiga sore, saya bisa mengubah jadwal belajar menjadi jam dua belas siang, sehingga saya tetap bisa pentas dan tidak ketinggalan pelajaran," jelasnya.

Jadwal yang tak ajeg itu juga memberikan kemudahan bagi guru yang mengajar. Sindra, guru bahasa Inggris di Sekolah Rumah Primagama Bali, mengatakan amat terbantu dengan jadwal fleksibel. Dia bisa mengajar sambil mengurus pekerjaan rumah. “Saya memiliki passion dalam mengajar, tetapi sebagai ibu rumah tangga, saya berpikir akan sulit jika saya harus mengajar pada waktu yang sudah ditentukan, adanya HSPG membantu saya untuk tetap dapat menyalurkan passion tapi tidak meninggalkan kewajiban saya sebagai ibu rumah tangga,” ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun HSPG Bali telah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dampingan dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang juga terdaftar dalam platform Merdeka Mengajar (PMM).

“Platform Merdeka Mengajar membantu kami dalam berbagi ilmu dan kami juga telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Berbagi sejak dua tahun lalu. Kami juga menjadi pilot project untuk KOSP yang didukung oleh Kementerian melalui Puskurjar”, jelas Wulan. 

Terdapat tiga muatan lokal yang dijadikan HSPG sebagai pilot project mereka, yaitu mengajarkan peserta didik membuat lawar khas Bali yang sarat filosofi, mengangkat isu sampah melalui Eco Enzym, dan budaya hidroponik sebagai jawaban dari kurangnya lahan untuk bercocok tanam. 

Selain itu, sesuai dengan tujuan Kemendikbudristek mengenai perluasan akses pendidikan bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif, HSPG juga mendukung penerapkan inklusivitas dalam program belajar mereka.

“Kami menerima siswa berkebutuhan khusus dan menerapkan kurikulum khusus yaitu Kurikulum Bina Diri yang berfokus pada kemampuan anak untuk tahu dan mengerti mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. Selanjutnya kami akan melakukan penilaian kemampuan sebelum akhirnya kami arahkan peserta didik berkebutuhan khusus ini ke kelas akademik,” jelas Wulan.  

Pendidikan berbasis bakat dan minat bukan merupakan ide yang baru. Merdeka Belajar, kata Wulan, lahir untuk menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka.

“Ketika seorang anak berada di jalur yang tepat sesuai bakatnya dan diberi ruang untuk mengembangkan bakatnya, mereka jauh lebih bahagia sehingga proses belajar lebih efisien dan harapannya mereka menjadi berdaya di masyarakat,” kata Wulan.

Pilihan Editor: Mengenal MDIS, Kampus Gibran di Singapura yang Pernah Terafiliasi dengan Universitas Bradford

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KJP Plus November Belum Juga Cair, Orang Tua Pasrah: Tunggu Nasib

1 hari lalu

Warga menunjukkan Kartu Jakarta Pintar serta bukti pembayaran saat membeli pangan murah di RPTRA Jatinegara, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
KJP Plus November Belum Juga Cair, Orang Tua Pasrah: Tunggu Nasib

Orang tua pasrah menanti kepastian kapan dana Kartu Jakarta Pintar atau KJP Plus milik anaknya cair untuk periode November 2023.


Kemendikbud Sebut Angka Partisipasi Sekolah di Indonesia Sudah Baik, Begini Rinciannya

2 hari lalu

Ilustrasi siswa yang akan memulai kegiatan belajar mengajar. (Foto: Dok. Kemdikbud)
Kemendikbud Sebut Angka Partisipasi Sekolah di Indonesia Sudah Baik, Begini Rinciannya

Makin tinggi Angka Partisipasi Sekolah berarti makin banyak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah.


Kata Mereka yang Bertahan Menjadi Guru Meski Gajinya Kecil: Amal Jariyah dan Kesenangan

4 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kata Mereka yang Bertahan Menjadi Guru Meski Gajinya Kecil: Amal Jariyah dan Kesenangan

Beberapa guru menceritakan alasan mereka bertahan meski digaji kecil


Tahun Terakhir Menjabat, Nadiem Makarim Yakin Gerakan Merdeka Belajar Terus Berlanjut

4 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional, Sabtu, 23 November 2023. Dok. Kemendikbud
Tahun Terakhir Menjabat, Nadiem Makarim Yakin Gerakan Merdeka Belajar Terus Berlanjut

Mendikbudristek Nadiem Makarim menitipkan pesan agar gerakan Merdeka Belajar terus berlanjut pada peringatan hari Guru Nasional.


Pidato Nadiem di Hari Guru Nasional 2023: Saya Sedih, Pasti Rindu Bertemu Ibu Bapak Guru

5 hari lalu

Nadiem saat upacara Hari Guru Nasional 2023. Dok: Kemendikbud.
Pidato Nadiem di Hari Guru Nasional 2023: Saya Sedih, Pasti Rindu Bertemu Ibu Bapak Guru

Nadiem mengungkapkan isi hatinya dalam pidato di Hari Guru Nasional 2023.


Hari Guru Nasional 2023, Kemendikbud Beri Penghargaan kepada Guru dan Tendik

5 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyapa sejumlah guru saat menghadiri Puncak Peringatan HUT Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. Joko Widodo dalam sambutannya mengapresiasi peran guru yang terus mengawal masa depan bangsa melalui pendidikan bagi anak-anak Indonesia dengan segala keterbatasan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Hari Guru Nasional 2023, Kemendikbud Beri Penghargaan kepada Guru dan Tendik

Mereka yang dapat apresiasi adalah guru yang membuat inovasi dan inspirasi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.


Sosok Pria yang akan Hibahkan 15 Hektare Lahan untuk Sekolah di IKN

5 hari lalu

Baim Wong berpose bersama Fiki Naki saat diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk melihat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 22 September 2023. FOTO/Instagram/baimwong
Sosok Pria yang akan Hibahkan 15 Hektare Lahan untuk Sekolah di IKN

Siapa sosok pria yang akan hibahkan lahan di IKN itu?


Warga Muara Jawa Hibahkan Tanahnya untuk Pembangunan Sekolah di IKN

6 hari lalu

Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 22 September 2023. Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/
Warga Muara Jawa Hibahkan Tanahnya untuk Pembangunan Sekolah di IKN

Sudirman menghibahkan lahannya seluas 5 hektare kepada Otorita IKN di SMAN 1 Muara Jawa.


Marak Tawuran Pelajar, Sudin Pendidikan Jakbar Klaim Sudah Bina Keluarga dan Sekolah

6 hari lalu

Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;
Marak Tawuran Pelajar, Sudin Pendidikan Jakbar Klaim Sudah Bina Keluarga dan Sekolah

Polisi menangkap dua siswa yang membacok pelajar SMK sekolah lain dalam tawuran pelajar yang terjadi di Jakarta Barat


Puluhan Sekolah di Wilayah Ini Lumpuh akibat Banjir

6 hari lalu

Suasana kompleks sekolah SDN Blang Beurandang yang terendam banjir di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Rabu 22 November 2023. Data dinas pendidikan kabupaten setempat menyebutkan sebanyak 36 sekolah yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bubon, Arongan Lambalek, Woyla Barat, Panton Reu, Johan Pahlawan, Meureubo, Kaway XVI, Pante Ceureumen, Woyla Timur, Woyla induk dan Kecamatan Sungai Mas terpaksa diliburkan akibat seluruh ruangan di kompleks sekolah terendam banjir. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Puluhan Sekolah di Wilayah Ini Lumpuh akibat Banjir

Berikut daftar sekolah yang lumpuh akibat banjir.