TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK). Bayi jantan tersebut menurut menteri berjenis kelamin Jantan.
Plt Kepala TNWK Hermawan, Ahad siang, 26 November 2023 saat dihubungi dari Palembang menyatakan bayi badak itu terlahir dari induk bernama Delilah yang terlahir tahun 2016 yang lalu.
Menteri Siti Nurbaya mengucap syukur kelahiran kelima di SRS TNWK. Kelahiran ini sekaligus menjadi kelahiran badak sumatera kedua di tahun 2023. "Hal ini semakin menegaskan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan upaya konservasi badak di Indonesia, khususnya badak sumatera,” ucap Menteri Siti melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 26 Nopember 2023.
Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK menjelaskan bayi jantan itu merupakan anak dari Badak Delilah. Menurutnya Badak Sumatera betina berumur 7 tahun, merupakan keberhasilan kelahiran pertama dari induk Delilah, yang merupakan perkawinannya dengan badak Harapan. Induk Delilah merupakan badak yang lahir hasil dari kelahiran kedua dari perkawinan badak Ratu dan badak Andalas di SRS TNWK.
Adapun jantan Harapan lahir dari perkawinan ketiga Emi dan Ipuh di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat pada tahun 2007. Badak Harapan mulai menempati SRS TNWK pada tahun 2015. Harapan sekaligus menjadi Badak Sumatera terakhir yang dipulangkan ke Indonesia, menandakan saat ini tidak ada lagi Badak Sumatera selain di Indonesia.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, badak Delilah melahirkan anak jantan di luar waktu perkiraan, yaitu sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (25/11), di hari kebuntingan ke-460, 10 hari lebih cepat dari perkiraan kelahiran. Pada pukul 08.19 WIB, badak Delilah ditemukan sudah bersama anaknya di hutan oleh penjaga satwa SRS TNWK," kata Satyawan Pudyatmoko.
Satyawan menambahkan, kondisi induk dan anak badak terpantau baik. Anak badak sudah dapat berdiri tegak dan berjalan. Tak lama setelah ditemukan badak itu sudah bisa menyusu dalam posisi berdiri. Saat ini, induk dan anak badak sudah berada di dalam kandang perawatan (boma) SRS TNWK, dengan berat badan anak badak 25 kilogram.
"SRS TNWK yang dikelola Balai Taman Nasional Way Kambas bersama Yayasan Badak Indonesia berlokasi di zona khusus Taman Nasional Way Kambas. Tujuan utamanya yakni menghasilkan anak Badak Sumatera untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies Badak Sumatera yang kini terancam punah. Anak-anak Badak Sumatera hasil program pengembangbiakan di SRS TNWK ke depannya dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya,” kata Satyawan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif YABI, Jansen Manansang menambahkan, badak Delilah yang melahirkan anak pertamanya merupakan hasil dari proses perkawinan alami di SRS TNWK. Ke depan, Yayasan Badak Indonesia terus berkomitmen untuk membantu dan mendukung sepenuhnya program dan upaya Pemerintah Republik Indonesia khususnya dalam upaya konservasi badak di Indonesia.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 tahun 2018, Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Di dalam IUCN Red List, status konservasi Badak Sumatera saat ini adalah critically endangered/CR. "Kelahiran kelima di SRS TNWK ini memberikan semangat untuk kita semua agar terus berupaya semaksimal mungkin dalam melestarikan Badak Sumatera," katanya.
Pilihan Editor: Website Charta Politika Indonesia Kena Gangguan Domain, Tak Dapat Diakses
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.