Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balon Udara Meledak saat Perayaan Hari Guru di Bekasi, Apa Isinya?

image-gnews
Sebuah pengendara membawa balon gas helium yang berlebihan muatan di Changde, Cina pada Maret 2009. Pemerintah Cina memperkenalkan peraturan lalu lintas mengenai muatan yang berlebihan pada tahun 2014, karena dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. dailymail.co.uk
Sebuah pengendara membawa balon gas helium yang berlebihan muatan di Changde, Cina pada Maret 2009. Pemerintah Cina memperkenalkan peraturan lalu lintas mengenai muatan yang berlebihan pada tahun 2014, karena dapat membahayakan pengguna jalan lainnya. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 Persatuan Guru Indonesia (PGRI) di SDN Cimuning 1, Mustikajaya, Kota Bekasi, Sabtu, 25 November 2023, menjadi viral di media sosial gara-gara insiden balon udara meletus..

Persisnya, balon udara atau gas yang disiapkan untuk perayaan itu meledak dan malah melukai sejumlah guru.

"Ledakan tersebut melukai sepuluh orang guru, seluruh korban sudah ditangani," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana, dalam keterangan tertulis yang dibagikan pasca-peristiwa itu.

Jenis gas pengisi balon udara

Balon gas atau udara adalah simbol kegembiraan dan sering diisi dengan berbagai jenis gas untuk membuatnya melayang atau mengambang. Dilansir dari publikasi The Chemistry of Hydrogen yang terbit di laman Purdue University, ada tiga jenis gas yang digunakan untuk balon udara, yakni  Heliumpower (He), Hidrogen (H2), dan Karbon Dioksida (CO2).

He adalah yang paling umum digunakan untuk mengisi balon. He relatif aman karena tidak mudah terbakar dan tidak beracun. H2 memiliki daya apung yang lebih baik daripada helium, penggunaannya di balon udara sangat berisiko karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan bahkan meledak jika terjadi paparan api atau percikan.

Sementara CO2 jarang digunakan untuk balon karena lebih berat daripada udara. Namun, dalam beberapa kasus, CO2 digunakan untuk balon kecil atau efek spesial karena sifatnya yang tidak mudah terbakar.

Potensi dan bahaya balon udara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Balon udara rentan terhadap potensi bahaya terutama saat menggunakan gas yang mudah terbakar seperti hidrogen. Ketika diisi dengan hidrogen, balon dapat meledak jika terkena percikan api atau panas berlebih. Selain itu, balon yang diisi gas helium juga bisa meledak jika diisi terlalu penuh dan dibiarkan terkena suhu panas atau paparan sinar matahari secara berlebihan.

Panas yang dilepaskan oleh lilin memberikan energi aktivasi yang diperlukan untuk reaksi yang menghasilkan air dari hidrogen dan oksigen. Reaksi ini sangat eksotermik, menghasilkan ledakan yang dahsyat.

Penggunaan gas yang tepat, mengikuti petunjuk pengisian yang benar, serta penanganan yang hati-hati adalah kunci untuk mencegah kecelakaan dan meledaknya balon udara. Meskipun helium lebih aman daripada hidrogen, tetap penting untuk menghindari terlalu memuat balon dengan gas untuk mencegah risiko kebocoran atau meledaknya balon karena tekanan gas yang berlebihan.

KAKAK INDRA PURNAMA | ADI WARSONO
Pilihan editor: Lanud Iswahjudi Ingatkan Terbangkan Balon Udara Secara Liar Diancam 2 Tahun tahun-penjara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upayakan Keselamatan Penerbangan, AirNav Dukung Festival Balon Udara yang Ditambatkan di Pekalongan

11 hari lalu

Upayakan Keselamatan Penerbangan, AirNav Dukung Festival Balon Udara yang Ditambatkan di Pekalongan

AirNav Indonesia, beberapa tahun belakangan ini terus aktif mensosialisikan akan potensi bahaya tersebut, dan mengenalkan cara lain untuk bisa menikmati balon-balon udara, yaitu dengan cara ditambatkan.


Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

15 hari lalu

Sebuah mobil rusak ringan akibat balon udara jatuh di Mungkid, Kabupaten Magelang. ANTARA/Heru Suyitno
Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

Sebuah balon udara jatuh di Perumahan Pesona Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kejadian ini merusak lima rumah warga dan satu unit mobil.


Menhub Antisipasi Permasalahan Balon Udara, Kelaikan Bus Pariwisata, dan Angkutan Barang

28 hari lalu

Menhub Antisipasi Permasalahan Balon Udara, Kelaikan Bus Pariwisata, dan Angkutan Barang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya mengantisipasi dan mengatasi permasalahan balon udara, kelaikan bus pariwisata, dan angkutan barang selama berlangsungnya masa angkutan lebaran 2024.


PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

41 hari lalu

PLN Diapresiasi Berhasil Bangun HRS Pertama di Indonesia

PLN menunjukkan karya nyata dan bukti konkrit energi hidrogen merupakan satu keniscayaan bagi Indonesia


Kebelet Wujudkan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Pemerintahan Jokowi Usulkan Gunakan Dana BOS

52 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Kebelet Wujudkan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Pemerintahan Jokowi Usulkan Gunakan Dana BOS

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran menjadi polemik karena akan gunakan dana BOS untuk pembiayaannya. Apa kata Faisal Basri dan PGRI?


Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

55 hari lalu

Ketua PGRI Unifah Rosyidi. (ANTARA/PGRI)
Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.


Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

55 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, pada Sabtu 25 November 2023. ANTARA/Yashinta Difa
Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.


PGRI: Sekolah Harus Terapkan Mekanisme Terbuka dalam Kasus Perundungan

56 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
PGRI: Sekolah Harus Terapkan Mekanisme Terbuka dalam Kasus Perundungan

Jokowi juga sempat menyinggung kasus perundungan di sekolah dan meminta sekolah tidak menutup-nutupi kasus perundungan.


Cerita Jokowi Tak Bisa Tolak Undangan Kongres PGRI

57 hari lalu

Presiden Jokowi menghadiri Kongres XXIII PGRI 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Maret 2024. Foto: Hendrik Yaputra
Cerita Jokowi Tak Bisa Tolak Undangan Kongres PGRI

Demi menghadiri acara PGRI, Jokowi mengaku menggeser jadwal membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Palembang.


PGRI Minta Pemerintah Selesaikan Masalah Guru Honorer secara Komprehensif

57 hari lalu

Presiden Jokowi menghadiri Kongres XXIII PGRI 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Maret 2024. Foto: Hendrik Yaputra
PGRI Minta Pemerintah Selesaikan Masalah Guru Honorer secara Komprehensif

Ketua Umum PGRI, nUnifah Rosyidi mengatakan permintaan itu merupakan salah satu rekomendasi guru honorer yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.