TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini Indonesia telah memasuki musim hujan. Potensi masalah yang sering terjadi tidak saja masalah banjir, namun kelembapan yang tinggi di musim hujan sering kali menimbulkan masalah kesehatan. Apalagi jika terjadi banjir kondisi lingkungan makin lembap memungkinkan bakteri dan kuman berkembang biak lebih cepat.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Firman menyebut, setidaknya ada tiga jenis penyakit yang paling sering muncul di musim hujan. Pertama infeksi saluran pernafasan akibat virus influenza, gejala yang timbul mulai dari ringan hingga berat, seperti flu, bersin-bersin, sakit tenggorokan, demam, sakit kepala hingga batuk.
“Virus ini menular melalui air liur atau droplet dari orang yang terinfeksi, ketika sudah mulai muncul gejala bersin atau batuk, maka virus influenza akan terbawa oleh percikan air liur dan droplet. Saat itulah bisa terjadi penularan, jika droplet terhirup atau terpapar pada orang lain,”ujar Firman pada Sabtu, 9 Desember 2023 dilansir dari situs UM Surabaya.
Kedua penyakit demam berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Biasanya sering muncul di musim hujan, pemicunya adalah kondisi tempat-tempat berair dan lembab, menjadi sarang nyamuk yang sangat disukai sebagai tempat untuk berkembang biak.
Jenis nyamuk ini ada betina dan jantan, namun yang menjadi vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk betina. Dua nyamuk ini memiliki perbedaan, pada nyamuk jantan tampak memiliki antena berbulu lebat dan dia tidak menghisap darah, namun hanya menghisap cairan tumbuhan atau sari bunga.
Sedangkan nyamuk betina tidak memiliki antena berbulu lebat namun dia menghisap darah terutama yang paling disukai adalah darah manusia. Hal ini disebabkan karena pada nyamuk betina membutuhkan zat besi, dan kandungan lainnya pada darah manusia, untuk mempercepat proses pematangan sel telur agar cepat menetas.
“Nyamuk Aedes aegypti bisa menggigit berulang kali, pada saat nyamuk ini menggigit, selanjutnya dia memasukkan air liur yang terdapat virus dengue ke dalam tubuh manusia. Maka disinilah proses infeksi dimulai hingga menyebabkan penyakit demam berdarah,” katanya.
Menurutnya, selama periode 2023 ini dilaporkan bahwa, sebanyak 68.996 orang telah mengalami penyakit demam berdarah dan 498 orang di antaranya meninggal.
Ketiga adalah diare. Diare merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan feses encer saat buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam sehari. Sering disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi kuman, bakteri maupun parasit.
Diare tidak bisa dianggap remeh, apalagi pada balita dapat menimbulkan kondisi emergency. Kehilangan cairan yang banyak akibat diare, seseorang bisa mengalami syok hipovolumik yang ditandai dengan kesadaran menurun, tekanan darah turun secara drastis dan denyut nadi melemah.
Oleh karena itu agar tubuh tetap sehat di musim hujan, perlu menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kedua, menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang mengalami flu dan batuk. Ketiga, lakukan 3 M (menguras, meutup, mendaur ulang dan menabur bubuk abate).
“Dan terakhir konsumsi makanan bergizi buah dan sayur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh,” katanya.
Pilihan Editor: Kepala Otorita IKN Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari Undip