Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Angga, Cari Pinjaman untuk Sekolah Hingga Lolos LPDP ke Universitas Edinburgh

image-gnews
Angga Fauzan, penerima LPDP di Universitas Edinburgh. Dok. Pribadi
Angga Fauzan, penerima LPDP di Universitas Edinburgh. Dok. Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angga Fauzan benar-benar merasakan sulitnya mendapatkan akses pendidikan karena tersandung kemampuan ekonomi. Namun, kegigihannya tak luntur meski harus berjuang lebih keras untuk memperoleh pendidikan. Hingga akhirnya dia bisa terus bersekolah dan lanjut kuliah, bahkan sampai magister dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP

Mulanya, Angga sekeluarga tinggal di Ciracas, Jakarta Timur. Ayahnya bekerja menjual ayam goreng menggunakan gerobak di suatu area. "Tapi suatu ketika, area tersebut digusur untuk mau jadi Taman. Akhirnya dari situ kami pindah ke kampung halaman bapak di Boyolali, Jawa Tengah," kata Angga. 

Kala itu, kakeknya punya sebuah gubuk yang biasa digunakan untuk kandang kambing. Setelah kepindahan Angga sekeluarga ke Boyolali, akhirnya kambing kakek dijual dan gubuknya dibersihkan. Mereka membersihkan dan menata sedemikian rupa gubuk tersebut menjadi tempat tinggal.

"Udah, habis itu kami tinggal di situ, dari saya kelas 4 SD sampai lulus di ITB. Lantainya masih tanah, dindingnya bambu, triplek, yang kalau hujan juga bocor ke mana-mana," kata Angga dalam video Instagram LPDP, dikutip Tempo pada Selasa, 12 Desember 2023.

Angga menceritakan salah satu pengalaman yang tak bisa ia lupakan adalah betapa sulit jalan yang harus dia lalui. Sehabis mengambil ijazah sebagai penanda lulus dari bangku sekolah menengah pertama (SMP), ayahnya langsung mengantarkan Angga ke tempat kursus komputer. Pilihan tersebut diambil agar dia bisa langsung bekerja. 

Namun, kursus komputer yang didaftar ketika itu hanya kursus komputer untuk level dasar. "Bukan kursus yang coding atau apa, (tapi) yang basic. Microsoft word, Microsoft Excel, biar entah mungkin jadi admin di pabrik mana atau toko mana dan sebagainya," kata alumni LPDP PK 124 tersebut.

Keinginan Angga untuk melanjutkan pendidikan sangat kuat. Ia memberanikan diri untuk datang ke sekolah menengah atas (SMA) yang dia incar. Ia pergi tanpa memberi tahu kedua orang tuanya. Angga berangkat dari rumah menggunakan baju main biasa. Begitu sampai di sekolah, ia langsung menggantinya dengan baju seragam. Ketika mendapatkan pengumuman penerimaan, barulah Angga memberitahukan kepada sang ibu dan ayah. 

Akan tetapi, Angga harus membayar uang pangkal sebesar Rp 1,7 juta. "Waktu itu kami enggak tahu uang Rp 1,7 juta itu dari mana. Jadi waktu itu akhirnya karena sudah dapat (diterima), bapak saya mencoba memaksakan diri mencari pinjaman kanan kiri, Alhamdulillah dapat," ujarnya.

Lulus dari SMA, Angga melanjutkan studi ke Institut Teknologi Bandung. Ia memilih jurusan Desain Komunikasi Visual dan mendapatkan gelar akademiknya pada 2016. Setahun berlalu, ia mendaftar di Edinburgh University Inggris dengan beasiswa LPDP. Angga juga pernah ikut kursus dan menyiapkan hingga 150 daftar pertanyaan untuk menghadapi seleksi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehari sebelum pengumuman, Angga menelepon ibunya. Ia minta sang ibu untuk mengadakan syukuran dan mengundang tetangga satu RT. "Saya bilang 'Insya Allah saya besok diterima.' Walaupun saya enggak tahu. Oleh karena itu, saya kirim uang ke ibu saya minta bikin syukuran satu RT. Ya udah, kirim uang aja dulu. Akhirnya, Alhamdulillah diterima, ya udah dijalanin."

Bantu sesama lewat komunitas dan startup 

Angga merupakan salah satu pendiri Boyolali Bergerak, yakni komunitas sosial dan pendidikan yang hingga kini masih eksis di Boyolali. Fokus kegiatan dari komunitas ini adalah membuat taman pendidikan Al Quran, memberikan bantuan sosial, menyediakan pelatihan serta bimbingan, dan beasiswa. Boyolali Bergerak didirikan pada 2016 ketika Angga menginjak semester akhir di ITB.

"Sekarang kami lagi buka juga program beasiswa dan kakak asuh buat pelajar SMA, SMK yang membutuhkan bantuan kuliah," kata Angga.

Angga juga merupakan Chief Executive Officer sekaligus pendiri MySkill, sebuah startup atau perusahaan rintisan untuk membantu banyak orang mendapatkan skill dan pekerjaan yang diimpikan. Dengan begitu, Angga dan rekannya berharap bahwa penggunanya bisa bantu diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

Angga menyebutnya sebagai domino effect, semacam menciptakan orang-orang yang seberuntung Angga dan co-founder lainnya. "Saya sangat merasakan first hand experience untuk 'oh ternyata gini kalau kita bisa membantu orang dapat skill dan pekerjaan dan pendidikan yang layak.' Itu bisa jadi domino effect," kata dia.

Hingga kini, kata Angga, pengguna MySkill sudah mencapai 1,6 juta di seluruh Indonesia. "Aku membayangkan bahwa ketika 1,6 juta aja bisa membantu 3 atau 4 orang anggota keluarganya, itu sudah kayak mungkin 4 juta 5 juta orang sebenarnya yang terbantu dari domino effect-nya."

Pilihan Editor: Simak Tips Cari LoA untuk Beasiswa LPDP

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Simak di sini syarat beasiswa BCA.


10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

2 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
10 Beasiswa Luar Negeri yang Buka Pendaftaran Mei 2024

Deretan beasiswa luar negeri S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran pada Mei 2024


USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

2 hari lalu

Ilustrasi beasiswa santri Foto Kementerian Agama
USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika


Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

5 hari lalu

Baby Reindeer. Dok. Netflix
Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London


Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

6 hari lalu

Heni Ardianto (25), salah satu wisudawan yang berhasil lulus dari Prodi Magister Sains Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. ugm.ac.id
Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.


Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

6 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.


Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

8 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.


Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat menghadiri LPDP Festival 2023 di Jakarta, Kamis 3 Agustus 2023. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar LPDP Festival 2023 dengan mengusung tema Enlivening Indonesia, Advancing The Nation yang bertujuan  memperluas publikasi hasil kerja pemerintah dalam memajukan pendidikan, riset dan kebudayaan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.


Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

9 hari lalu

Kampus Universitas Jember. Sumber foto : unej.co.id KOMUNIKA ONLINE
Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.


Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

11 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat