TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Dicky Budiman menyebut kasus infeksi Covid-19 mulai melonjak di banyak negara. Khususnya terjadi di Eropa, Amerika dan Asia. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, di Indonesia saat ini juga turut mengalami peningkatan kasus hingga 90 persen di DKI Jakarta.
Peningkatan kasus infeksi Covid-19 dinilai Dicky akibat munculnya varian baru dengan nama JN.1. Varian kali ini lebih mudah menginfeksi dan mampu menempel lebih lama di sel dan sulit untuk diproteksi.
Varian JN.1 menurut Dicky juga mudah bermutasi. Pasalnya dari hasil riset yang ia miliki menyatakan varian JN.1 mempunyai angka reproduksi yang relatif tertinggi dibanding subvarian Covid-19 dalam waktu satu tahun terakhir. "Angkanya bisa satu koma hingga dua (lebih tinggi)," kata Dicky kepada Tempo pada Senin 11 Desember 2023.
Walau munculnya varian JN.1 ini terkesan ganas dan mematikan, menurut Dicky, masyarakat masih bisa menangkal penyebarannya dengan tetap menerapkan pola hidup sehat dan menjaga jarak. Ditambah lagi bulan Desember ini sudah memasuki fase libur, Dicky sangat berharap tingkat kerumunan di masa liburan bisa diminimalisir.
Langkah lainnya yang bisa dilakukan sebagai pencegahan infeksi varian JN.1 adalah menggunakan vaksin booster. Dicky menuturkan bahwa vaksinasi tipe booster cukup efektif untuk mencegah kematian akibat kemunculan varian JN.1 tersebut. Walakin persentasenya belum bisa dijabarkannya, namun untuk pencegahan tetap bisa dilakukan.
"Peningkatan kasus kematian dan infeksi Covid-19 yang melonjak di dunia saat ini disebabkan pula oleh peningkatan surveilance saluran pernafasan yang diinisiasi juga akibat infeksi pneumonia di beberapa negara," ujar Dicky.
Faktor peningkatan infeksi pneumonia tersebutlah yang membuat kasus infeksi covid-19 kembali terdeteksi. Sebab banyak masyarakat khususnya di wilayah Eropa dan Amerika yang memeriksakan diri mereka ke rumah sakit, lalu ditemukan kasus Covid-19 berbarengan dengan infeksi saluran pernafasan yang mereka derita.
Lebih lanjut, Dicky mengatakan kemunculan varian JN.1 adalah hal yang wajar jika dilihat dari siklus kemunculan berkala Covid19, ditambah lagi masa sekarang sudah mulai berada di fase endemik. Kendati demikian pemerintah tetap harus waspada dan tidak boleh mengabaikan kemunculan varian JN.1 ini. "Sekali lagi, pencegahan dengan cara vaksinasi booster efektif dan harus dilakukan dalam program pemerintah," ucap Dicky.
2 Kasus Kematian di Jakarta
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menemukan dua kasus kematian positif COVID-19 pada Desember 2023. "Kasus ini ditemukan setelah dua bulan berturut-berturut, Oktober dan November tidak ada kematian COVID-19 di DKI Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin, 11 Desember 2023.
Dua kasus kematian positif Covid-19 ini terjadi pada dua pasien wanita lansia. Pertama, berusia 81 tahun dengan penyakit komorbid hipertensi, sudah vaksinasi dosis ketiga tapi belum dosis keempat.
Kedua, berusia 91 tahun dengan penyakit komorbid stroke, gagal jantung, dan belum vaksin sama sekali. Menurut Ngabila, telah ditemukan 80 kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai dengan 3 Desember 2023 di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak 90 persen bergejala ringan, serta 10 persen bergejala sedang dan dirawat di rumah sakit.
Ngabila menyatakan kondisi penularan Covid-19 di Jakarta masih sangat terkendali. "EG.4 dan EG.5 masih yang dominan ditemukan di Jakarta dengan masing-masing sudah 14 kasus ditemukan," ujarnya.
Ia menjelaskan status COVID-19 sudah endemik di Indonesia sejak Juni 2023. Artinya, tanggung jawab utama kesehatan ada pada diri masing-masing masyarakat.
Ngabila mengatakan sejak status endemi diberlakukan, pemerintah hanya memberikan imbauan dan menyediakan fasilitas kesehatan. Sejauh ini, belum dibutuhkan pembatasan aktivitas. Namun, pemerintah tidak akan berhenti untuk menghimbau untuk lebih ketat bermasker, lebih rajin mencuci tangan, jaga ventilasi udara indoor baik, hindari asap rokok.
Selanjutnya, menyediakan fasilitas untuk melengkapi imunisasi rutin anak gratis dari pemerintah ada 15 jenis, serta vaksinasi COVID-19 dosis satu sampai dengan empat.
Pilihan Editor: 20 Kampus Terbaik Indonesia dalam QS WUR Sustainability 2024, ITB Memimpin
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.