Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa UMM Asal Pakistan Teliti Soal Mikroplastik: Kentang hingga Produk UMKM Terkontaminasi

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Penelitian Tentang Kontaminasi Mikroplastik pada Tanaman Pangan (Foto: Istimewa).
Penelitian Tentang Kontaminasi Mikroplastik pada Tanaman Pangan (Foto: Istimewa).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa postdoctoral Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Shazma Anwar meneliti kontaminasi mikroplastik pada tanaman pangan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan kemasan berbahan dasar plastik sekali pakai di Indonesia.

Hal ini, kata Shazma, telah menjadi kekhawatiran mengenai persoalan mikroplastik. Padahal, pembatasan penggunaan plastik sekali pakai telah diterapkan dengan ketat di negara maju, termasuk melalui penerapan cukai plastik.

Pada dasarnya, kata Shazma, mikroplastik adalah partikel kecil dengan diameter kurang dari 5 mm. Mikroplastik dapat mencemari lingkungan, terutama pada tanaman. “Kentang menjadi sampel penelitian saya, karena menjadi salah satu makanan pokok di beberapa belahan dunia. Selain itu, kentang yang termasuk dalam kategori umbi-umbian dapat menjadi sasaran empuk dari mikroplastik,” ujar mahasiswa asal Pakistan itu, dikutip dari laman resmi UMM pada Senin, 18 Desember 2023.

Penelitian Shazma berlangsung selama lima bulan di berbagai tempat budidaya kentang di Malang Raya. Mulai dari Desa Pujon Kidul, Desa Sumber Brantas, Desa Ngadas, hingga Desa Ngantang. Ia juga ditemani alumnus doktoral UMM Roy Hendroko Setyobudi.

“Hasilnya menunjukkan bahwa sampel kentang di semua wilayah tersebut terkontaminasi mikroplastik dengan kelimpahan 0,02 sampai dengan 0, 24 partikel g–1. Bahkan, produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM olahan kentang yang dipilih secara acak pun mengandung mikroplastik,” kata Shazma.

Berdasarkan hasil penelitiannya, mikroplastik yang paling mendominasi adalah filamen dan serat. Filamen bersumber dari kantong dan kemasan plastik, polybag, serta plastik UV. Sementara itu, serat mikroplastik berasal dari air cucian pakaian, deterjen, sabun, bahan kecantikan, filter rokok, saset kopi dan teh, pamper. Selain itu, mulsa plastik atau penutup lahan tanaman yang sering digunakan dalam aktivitas pertanian juga menyumbang cemaran mikroplastik.

Shazma menjelaskan, plastik berbasis minyak bumi tidak dapat musnah. Seiring dengan waktu, ukurannya dapat mengecil dan berdampak pada peningkatan pencemaran. Apabila tanah sudah tercemar, maka dapat berakibat pada penyumbatan akar tumbuhan, mematikan organisme tanah, menurunkan kesuburan tanah, dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dampak lebih buruk, dapat masuk ke buah yang dikonsumsi manusia, atau batang dan daun yang dimakan hewan, sehingga, berpotensi membahayakan kesehatan.”

Uji coba yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan hasil yang dapat menjadi bukti. Tikus yang diberikan kentang terkontaminasi mikroplastik mati dalam waktu tiga minggu. Hal ini pun mengindikasikan risiko serius yang dapat ditimbulkan oleh mikroplastik terhadap lingkungan dan kesehatan.

Selain pada kentang, Shazma juga menemukan pencemaran mikroplastik dalam tanaman padi dan jagung di wilayah Malang Raya. Tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan plastik di era baru memang  tidak dapat dihindari. Akan tetapi, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak. Misalnya dengan menerapkan reduce, reuse, recycle, dan replace (4R) atau mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, dan mengganti.

Ia berpendapat, UMM harus bergerak cepat dalam penelitian dan penerapan bioplastik yang dapat terurai secara alami. "Mulai dari penggunaan metode biologi untuk pemulihan cemaran mikroplastik, pembuatan pupuk organik bebas mikroplastik, penggunaan tumbuhan hidup untuk membersihkan pencemaran lingkungan, serta penggunaan zat padat untuk menyerap mikroplastik agar tak masuk ke perakaran tanaman,” kata dia. 

Pilihan Editor: 10 Kampus Swasta Terbaik di Jakarta Versi EduRank 2023, dari Binus hingga Unas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

1 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

46 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

16 Februari 2024

Persentasi tingka kontaminasi mikroplastik di saluran air keran dan sumur di seluruh dunia. (Orb Media)
Bahaya Mikroplastik Bagi Manusia, Sebabkan Radang Paru-paru hingga Turunkan Kualitas Sperma

Apa saja bahaya dari mikroplastik yang tanpa kita sadari masuk ke dalam tubuh dari lingkungan sekitar?


Mahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen

12 Januari 2024

Aldin Ulil Amri Ramadhan, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Istimewa
Mahasiswa UMM Magang di Kedubes RI di Ceko, Jajal Divisi Atase Politik hingga Ekonomi Intelijen

Aldin Ulil Amri Ramadhan, Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih mimpinya untuk bekerja di luar negeri.


Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

9 Januari 2024

Sensus Penguin Antartika
Mikroplastik di Antartika Dianalisis Gunakan Ilmu Nuklir, Kaji Kotoran Penguin

Mikroplastik di Antartika dikaji pada kotoran penguin dan air.


Perjalanan Amira Lulus Kuliah dengan IPK 4 dan Miliki Segudang Prestasi

3 Januari 2024

Wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang, Amira Syafana. umm.ac.id
Perjalanan Amira Lulus Kuliah dengan IPK 4 dan Miliki Segudang Prestasi

Simak di sini kisah Amira lulus dengan IPK sempurna.


5 Bahaya Mikroplastik dan Upaya Mengatasinya

2 Januari 2024

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
5 Bahaya Mikroplastik dan Upaya Mengatasinya

limbah mikroplastik menjadi penyumbang kedua total 71.6 ribu ton sampah yang berisiko buruk bagi kehidupan.


Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

1 Januari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dosen UMM Teliti Obat Alami Diabetes dari Daun Kembang Bulan

Penelitian ini menjadi penelitian pertama di Indonesia yang memanfaatkan kembang bulan sebagai obat diabetes.


9 Kampus Muhammadiyah dengan Jumlah Guru Besar Terbanyak, UMY Posisi 3

27 Desember 2023

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dok. UMY
9 Kampus Muhammadiyah dengan Jumlah Guru Besar Terbanyak, UMY Posisi 3

Jumlah guru besar sebanyak 315 tersebar tidak hanya di kampus Muhammadiyah di Jawa, tapi juga di luar Jawa.