TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Gielbran Muhammad Noor tengah menjadi perbincangan setelah ia mengkritik Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ia bersama BEM UGM menggelar aksi dan memberikan gelar kepada orang nomor satu di Indonesia sebagai alumnus UGM yang paling memalukan pada Jumat, 8 Desember 2023.
Lantas, bagaimana sosok Gielbran?
Melansir laman Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) UGM, Gielbran adalah mahasiswa jurusan Ilmu dan Industri Peternakan angkatan 2019. Ia mengaku memiliki ketertarikan terhadap bidang ilmu sosial ekonomi peternakan, terutama yang berhubungan dengan pembangunan desa dan pengabdian kepada masyarakat.
Gielbran lahir di Sragen, Jawa Tengah pada 15 Desember 2000. Dia dikenal sebagai mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi kampus, seperti menjadi Ketua BEM Peternakan UGM (2022), Koordinator Pekerja Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (Ismapeti) pada 2021, hingga Bendahara Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Peternakan UGM (2020-2021).
Tak hanya bergiat di organisasi, Gielbran menorehkan beragam prestasi sejak duduk di bangku sekolah, di antaranya juara 2 Olimpiade Sains Kota Surakarta bidang Biologi, juara harapan 2 Biosphere of Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 2017, serta juara 2 Biologi Competition di UNS (2018) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2018.
Sementara itu, ketika berstatus sebagai mahasiswa, Gibran juga memiliki beberapa prestasi, seperti menjadi delegasi International Symposium on the UN’s Sustainable Development Goals di University of Hiroshima Jepang, peserta International Summer School di University of Hiroshima, dan finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 bidang pemberdayaan masyarakat.
Selama menjadi mahasiswa, Gielbran memperoleh Beasiswa Rumah Kepemimpinan sejak 2020-2022. Dia juga tercatat beberapa kali ditunjuk menjadi pembicara, misalnya di acara pelatihan kepemimpinan Kelompok Agromina Bahari UGM (2022) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis Universitas Riau (Unri) pada 2022.
Rekam Jejak Gielbran
Selain itu, Gielbran beberapa kali terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, misalnya pada kegiatan pengolahan limbah Fakultas Peternakan UGM, pengembangan ekonomi lokal di Desa Girikerto, Kabupaten Sleman, pendamping karang taruna dalam pengolahan limbah organik di Dusun Puluhan, Kabupaten Magelang, dan pelatihan pembuatan silase kepada kelompok ternak Andini Mulyo Kabupaten Sleman.
Adapun pengalaman profesional Gielbran, di antaranya menjadi asisten dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan UGM, magang di PT Pahlawan Pangan Indonesia, tutor di Bimbingan Belajar New Excellent, dan magang Produksi Pangan Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Sebagai sosok yang vokal terhadap pemerintahan Jokowi, Gielbran kerap kali menerima tudingan yang menyudutkan dirinya. Salah satu kabar yang beredar bahwa Gielbran merupakan anak seorang anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sedang mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif 2024.
Gielbran pun menepis kabar tersebut. “Informasi yang menyebut seperti orang tua saya caleg PKS atau agenda kami yang agenda partisan itu adalah tidak benar,” kata dia di Yogyakarta, Jumat, 15 Desember 2023.
Ia menegaskan bahwa orang tuanya tidak terafiliasi dengan partai politik (parpol) apa pun. Ia pun memilih bersikap santai dengan isu yang disebarkan oleh anonim itu.
Gielbran menjaminnagenda aksi yang dilaksanakan BEM UGM merupakan aspirasi murni mahasiswa dalam menyikapi dinamika politik yang terjadi. “Agenda BEM UGM pure secara value,” ucap dia.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Aliansi Gerakan Mahasiswa Bandung dari ITB hingga UPI Gelar Aksi Simbolis Demokrasi Direpresi