TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi global memiliki dampak besar di berbagai sektor kehidupan, termasuk di bidang penyiaran, jurnalistik, dan public speaking. Salah satu inovasi yang memudahkan pembawa acara, presenter, dan pembicara untuk menyampaikan pidato atau membacakan skrip tanpa harus menghafal secara detail adalah perangkat bantu baca yang dikenal sebagai teleprompter.
Teleprompter dirancang khusus untuk menampilkan teks pidato atau skrip secara berurutan di layar kaca di depan pembicara atau pembawa acara.
Istilah "teleprompter," atau disingkat sebagai prompter atau prompteur, tidak hanya digunakan di Amerika Serikat, tetapi juga umum digunakan di Prancis dan Jerman.
Teleprompter memiliki tujuan utama memberikan bantuan visual kepada pembicara untuk meningkatkan kualitas penyampaian dan mengurangi ketergantungan pada hafalan.
Beberapa istilah lain yang merujuk pada teleprompter meliputi Electronic Speech Notes, Cueing Device, Idiot Board (istilah informal), dan Autocue (digunakan di negara-negara Persemakmuran seperti Inggris, Irlandia, dan Australia).
Penggunaan teleprompter bertujuan utama memberikan bantuan visual kepada pembicara sehingga mereka dapat membaca teks dengan lancar tanpa perlu melihat atau menghafal pidato secara menyeluruh.
Cara kerja teleprompter melibatkan penempatan layar kaca semi transparan di depan kamera atau di sekitar lensa kamera, di mana teks pidato atau skrip ditampilkan dengan ukuran dan kecepatan yang dapat disesuaikan.
Inovasi ini meningkatkan efisiensi produksi konten berbicara di berbagai sektor, memperkaya pengalaman audiens, dan membantu para pembicara tampil lebih profesional.
Alat ini ditempatkan dengan menempatkan layar kaca semi transparan di depan kamera atau di dekat lensa kamera, di mana teks pidato atau skrip ditampilkan dengan ukuran dan kecepatan yang dapat disesuaikan.
Teleprompter memungkinkan pembicara membaca teks secara langsung, tetap terlihat seperti berbicara alami ke arah audiens atau pemirsa.
Beberapa teleprompter modern dapat dioperasikan melalui perangkat lunak khusus, memungkinkan pengguna mengatur kecepatan dan arah teks secara real-time. Ini membantu pembicara menjaga ritme dan kelancaran presentasi, terutama dalam situasi besar seperti acara konferensi atau pidato kenegaraan.
Penggunaan teleprompter tidak terbatas pada satu negara, seperti contoh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang sering menggunakan teleprompter dalam acara kenegaraan di Malaysia, menunjukkan bahwa alat canggih ini telah menjadi bagian integral dari presentasi publik di berbagai belahan dunia.
Pilihan editor: Gaduh Soal SGIE yang Dilontarkan Gibran: Arti, Muasal, Pendorong dan Lainnya
