TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 240 mahasiswa Universitas Padjadjaran atau Unpad memperoleh beasiswa dari kampus dengan total Rp 2 miliar. Beasiswa itu berasal dari hasil investasi Dana Abadi Padjadjaran.
Direktur Keuangan dan Tresuri Unpad Edi Jaenudin menjelaskan program Dana Abadi Padjadjaran telah digulirkan Unpad sejak 2020. Selama tiga tahun berjalan, Unpad telah memperoleh hibah dari berbagai elemen, mulai dari masyarakat umum, alumni, orang tua, mahasiswa, dosen hingga tenaga kependidikan.
Edi mengatakan dana tersebut diakumulasi terus dan tidak boleh digunakan. Meski begitu, dana abadi bisa diinvestasikan.
"Hasil investasinya baru boleh digunakan, salah satunya untuk beasiswa mahasiswa,” kata Edi dilansir laman Unpad, Kamis, 28 Desember 2023.
Sebanyak 240 penerima beasiswa itu merupakan mahasiswa Sarjana dan Sarjana Terapan angkatan 2021, 2022ndan 2023. Mereka telaj diseleksi oleh pihak rektorat dan BEM Kema Unpad.
Menurut Edi, penerima beasiswa Dana Abadi Padjadjaran difokuskan bagi mahasiswa yang terkendala secara ekonomi. Beberapa di antaranya merupakan mereka yang layak memperoleh beasiswa KIP-Kuliah dari pemerintah tetapi terkendala karena keterbatasan kuota di tingkat nasional.
“Dengan adanya Dana Abadi Padjadjaran, mereka yang selama ini kita bantu UKT-nya, kita bantu juga biaya bulanannya,” kata Edi.
Dalam pemilihan penerima beasiswa, Edi menyebut kemampuan akademik tidak menjadi poin utama yang disyaratkan. Sebab, menurut dia, banyak mahasiswa yang secara ekonomi terbatas juga memiliki kemampuan akademik belum bagus atau berpotensi baik. Hal ini karena kebanyakan konsetrasi mereka terbagi antara kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup
“Banyak mahasiswa yang bekerja serabutan di sela kuliah untuk menghidupi kehidupannya selama berkuliah. Tentu di sisi lain itu bagus dan kreatif, tetapi di sisi lain kita khawatir akademiknya terganggu,” kata Edi.
Melalui beasiswa Dana Abadi Padjadjaran, 240 mahasiswa tersebut diberikan beasiswa pendidikan berupa pembebasan UKT serta pemberian biaya hidup sebesar Rp 600.000 per bulan untuk setiap penerima mulai Januari – Desember 2024. Dengan begitu, penerima beasiswa diharapkan bisa fokus berkuliah dan akademiknya bisa meningkat lebih baik.
“Kalau prestasinya selama ini belum baik, dengan adanya beasiswa ini kita akan evaluasi ke depan,” kata Edi.
Investasi Dana Abadi
Secara aturan, dana abadi tak bisa digunakan namun bisa diinvestasikan. Dana abadi Padjajaran diinvestasikan melalui sukuk atau obligasi syariah pada Badan Wakaf Indonesia.
Total dana abadi yang telah terkumpul dari para donatur saat ini mencapai Rp 54 miliar. Dari total tersebut, ada hasil investasi sebesar Rp 3 miliar yang dimanfaatkan untuk beasiswa mahasiswa, mendukung aktivitas riset dan inovasi, pengembangan kampus hijaunserta program pemberdayaan masyarakat.
Selain untuk beasiswa yang telah dibagikan, Edi menyebut dana abadi akan dimanfaatkan untuk beasiswa bagi mahasiswa angkatan 2024 atau mereka (mahasiswa on going) yang perlu bantuan di semester genap di bulan depan.
Edi pun menyebut Dana Abadi Padjadjaran ini memberi banyak manfaat, khususnya untuk membantu mahasiswa melalui program beasiswa. Selain itu, hasil investasi dana abadi akan terus mengalir selama Unpad berdiri.
“Sebagai contoh, kalau kita berikan beasiswa Rp 500 ribu langsung ke mahasiswa itu akan selesai. Tetapi jika didonasikan ke dana abadi, 500 ribu itu akan bertahan dan hasil pemanfaatannya akan terus dimanfaatkan kepada mahasiswa," kata Edi.
Pilihan Editor: Cikahuripan, Fasilitas Keran Air Siap Minum di Unpad untuk Kurangi Sampah Botol Plastik