TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem saat malam pergantian tahun. Hal tersebut didasari dari periode hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mayoritas terjadi di wilayah Indonesia, pada periode 31 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karmawati menyampaikan, potensi cuaca ekstrem saat malam pergantian tahun tersebut diakibatkan oleh beberapa fenomena dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi dinamika atmosfer ini menyebabkan wilayah Indonesia pada awal hingga pertengahan Januari cenderung dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Selain fenomena dinamika atmosfer, menurut Dwikorita aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) juga memperkuat potensi cuaca ekstrem terjadi di wilayah Indonesia.
Aktivitas ini membawa arak-arakan awan hujan yang bergerak dari arah barat Indonesia di timur Afrika, di sepanjang khatulistiwa dan melintasi Samudera Hindia. "Saat ini sedang memasuki wilayah Indonesia," kata Dwikorita saat konferensi pers terkait peringatan dini dan informasi cuaca jelang pergantian tahun, Sabtu 30 Desember 2023.
Dwikorita menuturkan, fenomena penyebab cuaca ekstrem di akhir 2023 ini juga kondisi integrasi antara angin dari arah Asia dan arak-arakan awan hujan tersebut. Tentunya kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Indonesia.
"Potensi ini perlu kita waspadai, mengingat pada momen pergantian tahun terjadi mobilitas yang tinggi dan aktivitas masyarakat di ruang publik semakin tinggi. Maka waspada dan jangan mendekati kawasan rawan bencana longsor atau pantai dengan gelombang tinggi," ujar Dwikorita.
Potensi hujan lebat hingga ektrem tersebut, diperkirakan terjadi pada siang menjelang sore atau malam hari. Pada pagi hari BMKG belum menemukan ada potensi hujan. Sebab dikatakan Dwikorita, hujan tercipta akibat adanya proses pembuatan awan, pada pagi hari sangat jarang terjadi proses penguapan dan terciptanya awan ini.
"Kami mohon untuk masyarakat selalu waspada dan bisa memanfaatkan aplikasi infobmkg supaya mengetahui informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan peringatan dini bila terjadi cuaca ekstrem," kata Dwikorita.
Dwikorita berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi dan melakukan rekomendasi dari BMKG bila seandainya dikeluarkan peringatan dini akan potensi cuaca ekstrem. Terutama sekali untuk tidak mendekati kawasan yang masuk zona waspada, supaya terhindar dari bencana akibat hujan, misalnya tanah longsor atau banjir bandang.
"BMKG tidak bisa menghentikan hujan, BMKG hanya bisa memprediksi dan menyampaikan rekomendasi untuk mengurangi dampak dan risiko dari cuaca ekstrem. Sebab itu kami selalu memprediksi cuaca, tidak bisa menghentikan atau mengendalikan cuaca," ucap Dwikorita.
Pilihan Editor: Selain SGIE Gibran Sebut 3 Istilah Saat Debat Cawapres, Ini Arti Bioetanol, Bioavtur, Biodiesel
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.