TEMPO.CO, Jakarta - Bisa merasakan kuiah selama satu semester di Vytautas Magnus University Lithuania menjadi pengalaman berharga bagi Ali Assegaf, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair). Di salah satu kampus terbaik di Eropa itu, Ali menjalani sistem pembelajaran yang berbeda dan lebih fleksibel.
Ali adalah salah satu peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Ia mendapat kesempatan mengikuti study outbound di Vytautas Magnus University sejak Agustus hingga Desember ini.
“Di sini saya mendapatkan panduan dan bimbingan yang luar biasa dalam perjalanan pendidikan saya. Saya yakin bahwa kampus ini akan memberikan pengalaman pendidikan yang tak terlupakan,” kata Ali dikutip dari laman Unair, Sabtu, 30 Desember 2023.
Menurut Ali, sistem pendidikan di kampusnya sangat fleksibel karena memberikan kebebasan bagi para pelajar. “Di lingkungan akademik, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengejar pengetahuan dan minat mereka tanpa hambatan. Suasana yang sangat mendukung ini memungkinkan kita untuk benar-benar merasakan esensi kebebasan dalam proses pembelajaran,” kata dia.
Fleksibilitas ini diantaranya terlihat dari mahasiswa yang diberikan kepercayaan penuh untuk mengatur kehadiran mereka sendiri. “Jika suatu hari kita merasa bahwa kehadiran kita di kelas tidak diperlukan atau kita membutuhkan waktu untuk mengejar minat pribadi, kita bebas untuk tidak datang tanpa ada konsekuensi. Ini adalah manifestasi nyata dari kebebasan dan tanggung jawab individu dalam proses belajar,” kata Ali.
Para tenaga pendidik di host university juga melakukan pendekatan yang inklusif untuk mendorong dan menggali pengetahuan serta pengalaman tanpa terkendala oleh aturan yang kaku.
Menurut Ali, kampusnya juga menawarkan mata kuliah yang beragam dan memungkinkan untuk mengeksplorasi minat dan bakat. Baginya, fasilitas kampus yang sangat modern menjadi nilai tambah dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan terkini.
“Saya sangat yakin bahwa pilihan saya untuk belajar di kampus ini adalah langkah yang tepat dalam mencapai tujuan pendidikan saya,” kata Ali.
Di sisi lain, Ali mengatakan pengalaman tinggal di Eropa juga menjadi pembelajaran tersendiri baginya. Ia dapat mengenal dan berbagai pengalaman, budaya dan pandangan hidup dengan orang-orang dari berbagai latar belakang yang penting baginya untuk memahami dan menghargai perbedaan.
Ali berharap program ini akan membantunya membangun jaringan profesional yang kuat untuk mewujudkan mimpinya menjadi vlogger. “Program ini tidak hanya akan mempermudah saya dalam mencari pekerjaan, tetapi juga akan memperluas wawasan saya, memungkinkan saya untuk menjelajahi dunia bisnis, dan bahkan mewujudkan impian menjadi seorang vlogger yang kreatif,” kata dia.
Pilihan Editor: Kisah Ahmad Fauzan Raih Beasiswa ke Hungaria Usai 23 Kali Gagal