TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merencanakan teknologi modifikasi cuaca setelah kejadian gempa merusak di Sumedang, Jawa Barat, Minggu, 31 Desember 2023.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan langkah itu sebagai strategi keselamatan bagi warga yang belum kembali ke rumah. “Barangkali diprioritaskan untuk masyarakat yang tinggalnya masih di luar agar bisa dikurangi hujan lebatnya,” katanya saat konferensi pers daring, Senin dini hari, 1 Januari 2024.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Sumedang diprediksi berpotensi hujan lebat pada 3-4 Januari 2023. Dwikorita meminta teknologi modifikasi cuaca disiapkan. Pesawat pendukungnya, menurut Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, kemungkinan akan datang 2 Januari 2024. “Base camp akan dilakukan di Pondok Cabe,” ujarnya.
Selain itu BMKG akan terus memantau kegempaan di Sumedang dan sekitarnya. Petugas akan dikerahkan sambil membawa alat ke lokasi gempa. Rencana lain bersinergi dengan pihak terkait untuk pengamatan via satelit dan survei lapangan. “Untuk melihat tanda-tanda fisik di permukaan tanah atau kondisi kerusakan,” ujar Dwikorita.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan diperlukan beberapa informasi pendukung seperti dari data satelit untuk mengenali pola kelurusan sesar. Jejak sesar bisa diketahui dari data kegempaan mikro, dan perlu pembuktian pergeseran atau slip rate pada jalur sesar. “Kalau beberapa data ini, seismisitas, kelurusan, slip rate, itu saling terkonfirmasi maka kita bisa memetakan jalur sesar itu,” ujarnya.
Gempa Sumedang, menurut BMKG, pertama terjadi pada pukul 14.35 bermagnitudo 4,1 dari kedalaman 7 kilometer. Gempa kedua pada pukul 15.38 bermagnitudo 3,4 dari kedalaman 6 kilometer. Lalu gempa ketiga pukul 20.34 bermagnitudo 4,8 dari kedalaman 5 kilometer. Sumber gempa yang terkuat berjarak 2 kilometer arah timur laut Kota Sumedang
Staf BMKG yang juga warga Sumedang, Ruhimat mengatakan, gempa membuat panik masyarakat. “Karena Sumedang tidak terprediksikan dengan gempa sebesar ini,” kata dia. Sambil menunggu penilaian dari petugas BPBD soal kondisi hunian, warga sementara berada di luar rumah sambil memantau informasi BMKG soal gempa susulan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.