TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada atau UGM resmi membuka peminatan Agribusiness Entrepreuneurial Marketing (AEM) untuk program S3 Ilmu Pertanian. Pembukaan peminatan baru ini telah dilakukan dalam inauguration ceremony The 18th Markplus Conference 2024 pada 7 Desember 2023 lalu di The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place Jakarta.
Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM Dyah Weny Respatie pembukaan minat studi ini merupakan bentuk kerja sama yang telah disepakati antara MarkPlus dan Fakultas Pertanian UGM. Minat studi AEM akan dibuka mulai semester gasal mendatang dengan mengaplikasikan standar kelas internasional.
“Ya jadi ini minat baru di program doktor hasil kerja sama fakultas dengan MarkPlus, di mana ke depan kurikulum akan dibuat secara bersama-sama,” katanya, di Faperta UGM, Selasa, 2 Januari 2024 dilansir dari situs UGM.
Dia menjelaskan Fakultas Pertanian terkait program ini akan berfokus pada sisi keilmuannya, sedangkan MarkPlus berfokus pada bidang marketing. Selain itu, MarkPlus nantinya juga akan berperan sebagai dosen praktisi yang mengajar secara langsung.
Minat studi AEM, kata Deputy CEO of MarkPlus Inc. Ardhy Ridwansyah, akan menghasilkan lulusan bergelar Doctor of Business Administration (DBA). Gelar DBA itu akan menjadi yang pertama di Indonesia. Terobosan baru tersebut didukung penuh oleh MarkPlus Institute untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul yang akan berkontribusi lebih besar pada dunia pertanian, utamanya dalam agribisnis, seperti yang disampaikan oleh Ardhi Ridwansyah, COO MarkPlus Institute.
“Inisiasi kerja sama yang akhirnya menghasilkan DBA ini sebenarnya memakan waktu proses yang cukup lama, sampai akhirnya Fakultas Pertanian UGM merespons inisiasi ini dengan cepat. Kami mendukung penuh dan akan berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian UGM dalam memberikan pengajar profesional dari kami di bidang marketing,” jelas Ardhi.
Di sisi lain, Deputy Chariman MarkPlus Corp, Taufik mengatakan peluncuran minat studi AEM ini adalah suatu upaya untuk dapat membuka pandangan masyarakat bahwa pertanian adalah sektor yang menarik. Dengan adanya program Agribusiness Entrepreuneurial Marketing ini, kata dia, akan banyak orang memandang sektor pertanian menjadi sektor yang menarik sehingga nantinya bisa mendorong kreativitas pebisnis untuk menyokong pertumbuhan pertanian di Indonesia.
“Kita jangan sampai kalah dengan negara lain karena kita sudah punya title negara agraris, maka kita harus support itu,” ujar Taufik.
Pilihan Editor: Ratusan Guru SD hingga SMA Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran