TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi pada pada hari ini, Senin, 15 Januari 2024. Gelombang tertinggi diprediksi terjadi di wilayah timur Indonesia.
Gelombang tinggi disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang bergerak dari utara menuju timur laut dengan kecepatan 4 hingga 25 knot. Sedangkan di bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya menuju barat laut dengan sama.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Natuna Utara, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata hingga Leti, perairan Kepulauan Babar hingga Tanimbar dan Laut Arafuru," kata BMKG dikutip dari keterangannya, Senin.
Gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan Indonesia pada hari ini diprediksi mulai dari ketinggian 1,25 hingga 4 meter. Sebarannya merata pada perairan yang ada di Indonesia, berikut datanya:
Gelombang Tinggi 1,25 hingga 2,5 Meter
Berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Nias - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, perairan selatan Bali - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba, Selat Sape bagian selatan, perairan Pulau Sawu - Kupang - Pulau Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, perairan selatan Anambas - Kepulauan Natuna dan Laut Natuna.
Selanjutnya diprediksi terjadi di perairan timur Kepulauan Bintan - Kepulauan Lingga, Laut Jawa bagian barat dan tengah, Selat Makassar bagian tengah dan utara, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata, perairan Kepulauan Kai - Aru, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Banggai, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.
Gelombang tinggi 2,5 hingga 4 Meter
Berpeluang terjadi di wilayah timur Indonesia, di antaranya laut Natuna Utara, perairan utara Anambas - Natuna, perairan utara Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan Kepulauan Leti - Babar - Tanimbar dan laut Arafuru.
Bahaya untuk Kapal Tongkang, Nelayan dan Ferry
Aturan pelayaran menyebutkan bahwa aktivitas kapal di perairan atau laut harus memastikan kecepatan angin dan gelombang tinggi, sebab tidak semua kapal mampu menahan laju dan kuatnya gelombang yang terjadi.
BMKG mengimbau kepada masyarakat yang hendak melaut dan menggunakan perahu nelayan untuk berhati-hati serta memperhatikan risiko. Sebab perahu nelayan hanya mampu menahan kecepatan angin di bawah 15 knot.
Tidak hanya perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry juga diingatkan untuk selalu waspada akan risiko saat terjadi gelombang tinggi. Sebab kapal tongkang berbahaya jika melaut dalam kondisi gelombang yang mencapai 1,5 meter. Sementara kapal ferry berisiko bahaya saat melalui gelombang tinggi hingga 2,5 meter.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.