Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Geologi Petakan Potensi Logam Tanah Jarang

image-gnews
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid (kiri) bersama Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Hadi Wijaya (kanan) memaparkan tentang kapal riset Geomarin III di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 15 November 2023. (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid (kiri) bersama Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Hadi Wijaya (kanan) memaparkan tentang kapal riset Geomarin III di Pelabuhan JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 15 November 2023. (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas atau Plt Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid mengatakan, lembaganya telah menerbitkan peta sebaran mineral kritis dan strategis. “Pada tahun 2023 telah menerbitkan peta sebaran mineral kritis dan strategis termasuk di dalamnya peta sebaran logam tanah jarang atau LTG, atau sering disebut REE,” kata dia, di Bandung, Jumat, 19 Januari 2024.

Wafid mengatakan, pemetaan ini bagian dari kegiatan Badan Geologi mendukung program transisi energi dan pengembangan energi hijau. Ia mencontohkan, salah satu kegiatan yang dilakukan dengan melakukan eksplorasi mineral litium dan boron, sebagai salah satu mineral logam yang masuk kategori mineral kritis dan strategis.

“Badan Geologi telah melakukan kegiatan eksplorasi mineral litium dan boron. Hasil penyelidikan yang kami lakukan menunjukkan beberapa wilayah dengan kadar litium dan boron yang cukup menjanjikan,” kata Wafid.

Salah satu hasil penyelidikan mineral tanah jarang adalah usulan pembukaan wilayah pertambangan logam tanah jarang.

“Berdasarkan hasil penyelidikan yang kami lakukan, kami merekomendasikan usulan wilayah izin pertambangan logam tanah jarang yang pertama kali diusulkan di Indonesia yaitu di daerah Mamuju. Ke depan lebih banyak lagi rekomendasi yang kami lakukan untuk mengusulkan wilayah izin usaha pertambangan logam tanah jarang di Indonesia,” kata Wafid.

Wafid mengatakan, sedikitnya ada 5 lokasi potensi litium dan boron di Indonesia. Lima lokasi ini telah diselidiki tahun 2023 lalu: Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Jono, Crewek, dan Kasonga. 

“Di Jawa salah satunya di Bledug Kuwu. Sudah dilakukan penelitian dengan pengambilan air asinnya maupun garamnya untuk dites di laboratorium. Dan, kami mendapatkan beberap data dari litium itu,” kata Wafid. 

Ia mengatakan, sejumlah lokasi pengeboran panas bumi juga disinyalir memiliki kandungan litium. “Sebenarnya ada juga di panas bumi, yang di luar negeri juga ada. Kalau di Indonesia salah satunya panas bumi di Jawa itu ada unsur litium ada di sana sebagai scaling pengotornya dari panas bumi, sehingga itu bisa dilakukan eksplorasi lebih lanjut,” kata dia. 

Wafid mengatakan, selain pemetaan, Badan Geologi sepanjang tahun 2023 juga melakukan pembaruan data neraca sumber daya energi dan mineral. Pembaruan data meliputi 2.645 data lokasi mineral logam, 4.600 data lokasi mineral bukan logam dan batuan, 1.646 data lokasi batu bara, 70 data gas metana batu bara, 70 lokasi data gambut, serta 361 data panas bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Data ini diinventaris dari 71,36 persen badan usaha mineral dan 98 persen badan usah batu bara yang ada di Indonesia, serta data di pemerintah daerah,” kata Wafid.

Ia mengatakan, khusus mineral yang mengandung radio aktif sempat dilakukan penelitian oleh lembaganya pada tahun 2010-2013. Namun, penelitian bahan mineral ini dikerjakan langsung oleh BRIN.

Wafid mengatakan, Badan Geologi pada tahun 2023 juga telah memulai penyelidikan potensi hidrogen alami sebagai alternatif energi baru terbarukan selain energi fosil. Hidrogen alami dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.

Kondisi geologi Indonesia memungkinkan terbentuknya hidrogen alami. "Kami telah melakukan penyelidikan potensi hidrogen alami di Sulawesi dengan hasil keterdapatan hidrogen alami dalam jumlah yang menjanjikan untuk dieksplorasi lebih lanjut,” kata dia.

Sekretaris Badan Geologi Rita Susilawati mengatakan, kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh lembaganya pada mineral litium dan boron masih di tahap penyelidikan awal. “Kami masih perlu melakukan kegiatan penyelidikan tambahan melalui eksplorasi studi geofisika dan hidrologi. Nanti di tahun 2024 ini dilanjutkan, harapannya 2025 hasilnya sudah lebih konklusif," kata dia.

Rita mengatakan, perihal hidrogen alami, saat ini belum ada regulasi yang mengatur pemanfaatannya. “Belum ada regulasi bagaimana kita bisa mengembangkan hidrogen alami," kata dia.

Pilihan Editor: CEO Google Peringatkan PHK Karyawan Akan Berlanjut Tahun Ini, Dampak AI?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.


Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.


Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

7 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Rekomendasikan Evakuasi Warga di Radius Bahaya Gunung Ruang

Badan Geologi merekomendasikan warga Pulau Tagulandang yang bermukim di radius bahaya Gunung Ruang dievakuasi.


Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

9 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Pantau Intens Gunung Awu, Badan Geologi: Kami Tidak Menyangka Gunung Ruang Erupsi Lebih Dulu

Gunung Awu letaknya berdekatan dengan Gunung Ruang.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

9 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

9 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.


Gunung Ruang Meletus Tiga Kali, Warga Diungsikan dengan Kapal dan Perahu

10 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Gunung Ruang Meletus Tiga Kali, Warga Diungsikan dengan Kapal dan Perahu

Sedikitnya 272 KK atau setara 838 warga terdampak erupsi Gunung Ruang.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

10 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Gunung Ruang Kini Berstatus Siaga, Asap Kawah Membumbung Hingga Setengah Kilometer

10 hari lalu

Gunung Ruang. wikipedia.org
Gunung Ruang Kini Berstatus Siaga, Asap Kawah Membumbung Hingga Setengah Kilometer

Gunung Ruang di Sulawesi Utara naik status menjadi level III atau Siaga. Aktivitas vulkaniknya meningkat drastis selama beberapa hari terakhir.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

11 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.