Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

image-gnews
Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat kerang hijau hasil tangkapannya di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 19 Juli 2022. Saat ini para nelayan masih mengkonsumsi solar eceran yang dibeli seharga Rp7.500-Rp8.000 per liternya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat kerang hijau hasil tangkapannya di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 19 Juli 2022. Saat ini para nelayan masih mengkonsumsi solar eceran yang dibeli seharga Rp7.500-Rp8.000 per liternya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, tidak melaut karena sedang fase bulan purnama. Fenomena ini umumnya berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Ini juga berdampak banjir pesisir atau banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah meminta warga yang tinggal di pesisir utara Jakarta, termasuk Penjaringan mewaspadai  dampak pasang maksimum air laut pada 21 sampai 27 Januari 2024.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Aji, informasi Peringatan Potensi Banjir Pesisir atau banjir rob telah dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok.

"Kami minta warga wilayah pesisir utara Jakarta waspada,” katanya dalam keterangan resmi, Ahad, 21 Januari 2024.

Menanggapi fase bulan purnama yang menimbulkan pasang air laut maksimum tersebut. Lantas, apa itu fase bulan purnama?

Dikutip dari modul Bumi Dan Antariksa oleh Harlinda Syofyan dari Universitas Esa Unggul, fase bulan purnama atau full moon terjadi ketika bulan berada pada sisi berlawanan dengan bumi, sehingga cahaya matahari sepenuhnya terkirim ke bulan. Fase ini terjadi di hari keempat belas, ketika bulan berada pada posisi 180 derajat. Pada fase ini bulan terlihat seperti lingkaran penuh atau sering dikenal dengan istilah bulan purnama.

Bulan purnama juga terjadi ketika posisi kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan satu garis lurus. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi terlihat bulat utuh dan sangat terang. Belahan Bumi yang mengalami fase malam akan melihat bentuk bulan bulat sempurna.

Dikutip dari Antara, fase bulan purnama yang bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi menyebabkan ketinggian pasang air laut. Fenomena ini berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Adapun diantaranya adalah bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, tambak garam dan perikanan darat.

Selain pelabuhan dan pesisir, fase bulan purnama juga berpengaruh bagi nelayan. Adapun dampaknya sebagai berikut.

1. Hasil tangkapan nelayan buruk

Masih merujuk dari modul Bumi Dan Antariksa, cahaya bulan purnama membuat ikan bermigrasi ke tempat yang lebih gelap. Atau lebih dalam dan cenderung menjauh dari predatornya. Kondisi ini menyulitkan nelayan dalam menangkap ikan karena keberadaan ikan tidak dapat dijangkau oleh jaring.

2. Faktor keselamatan

Bulan purnama dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Selama bulan purnama matahari dan bulan sejajar dengan bumi, sehingga gaya gravitasinya bergabung. Ini menyebabkan gelombang di lautan menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya, para nelayan cenderung lebih memilih untuk beristirahat saat hari-hari munculnya bulan purnama.

3. Ikan menyebar

Dikutip dari jurnal Hasil Tangkapan Bagan Berdasarkan Umur Bulan Di Perairan Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, cahaya bulan purnama akan menyebar di permukaan perairan, sehingga ikan pun akan ikut menyebar. Hal ini menyebabkan nelayan sulit untuk melakukan penangkapan, karena ikan tidak terkumpul ke dalam satu areal tangkapan. Terang bulan purnama juga menyebabkan ikan-ikan memperluaskan daerahnya sehingga kepadatanya berkurang.

4. Terjadi pasang purnama

Pasang purnama merupakan pasang yang paling tinggi selama periode satu siklus pasang surut air laut. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh posisi bumi, bulan dan matahari yang berada pada satu garis lurus. Fenomena ini membuat gaya tarik gravitasi yang diberikan oleh bulan dan bumi saling bertambah, sehingga air laut mengalami kenaikan yang lebih tinggi.

KHUMAR MAHENDRA  | MUTIA YUANTISYA  | RECHA TIARA DERMAWAN | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA

Pilihan Editor: Supermoon, Nelayan Takut Melaut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

3 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

8 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.


Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

9 jam lalu

BMKG melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu 08 Mei 2024 pukul 05.09.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.


Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

10 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.


Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

11 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto
Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.


Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.


Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

1 hari lalu

Sejumlah pekerja melihat bangkai kapal yang hangus terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin,6 Mei 2024. Setelah dinyatakan padam oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara pada, Ahad malam, satu dari tiga bangkai kapal kembali terbakar pada, Senin pagi akibat hembusan angin dan sebagian besar kapal itu berbahan fiber yang mudah terbakar. Foto: ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso/YU
Kebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas

Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri


Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

1 hari lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.