TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan analisis dan pemantauan data cuaca terkini, BMKG mengidentifikasi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Dalam 24 jam terakhir hingga 28 Februari 2024 pukul 07.00 WIB, hujan dengan intensitas tinggi terjadi di beberapa wilayah, seperti Banten (118 milimeter), Bali (73,9 milimeter), Nusa Tenggara Timur (70 milimeter), DKI Jakarta (62 milimeter), dan DI Yogyakarta (56,4 milimeter).
Mencermati hasil analisis dinamika atmosfer terkini, menurut Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal bulan Februari 2024.
Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
Penyebab lain, kata Guswanto, yakni masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu pembentukan awan hujan.
"Serta terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di selatan ekuator sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia," ucap Guswanto melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Januari 2024.
Pada Periode 29 Januari-1 Februari 2024, menurut Guswanto, potensi hujan sedang lebat meliputi wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Potensi pada periode yang sama bakal terjadi di Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, Papua.
Sementara potensi hujan sedang-lebat pada periode 2-4 Februari 2024, kata Guswanto, bakal terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi,
Sumatra Selatan, Kepulaan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Untuk wilayah Jabodetabek, kata Guswanto, pada periode 29 Januari-1 Februari 2024 secara umum berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek. Pada periode 2 - 0 Februari 2024 secara umum cuaca berawan hingga hujan ringan di wilayah Jabodetabek.
"Namun, perlu diwaspadai adanya potensi hujan lebat dan angin kencang sesaat di beberapa wilayah, seperti sebagian Tangerang, Kabupaten Bogor, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu," ucap dia.
Menurut Guswanto, berdasarkan pantauan prediksi pasang surut, banjir pesisir(rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, yaitu pesisir Kalimantan Barat (29 Januari 2024) dan pesisir Maluku Utara ( 29 - 30 Januari 2024).
Sedangkan potensi gelombang tinggi di wilayah Indonesia dengan ketinggian lebih dari 1,25-2,5 meter (29 Januari 2024) berada di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Laut Sawu, Perairan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Natuna, Perairan Kepulauan Riau, Selat Makassar, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Bitung - Sitaro, Laut Maluku bagian selatan, Perairan Kepulauan Banggai - Pulau Sula, Laut Seram, Perairan P.Buru - Seram, Perairan Pulau Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura, Perairan Kepulauan Sermata - Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai - Aru.
"Kategori Tinggi 2,5 - 4,0 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas - Natuna, perairan selatan Jawa Barat hingga NTB, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat, Laut Arafuru," kata Guswanto.
BMKG mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan. Khusus untuk daerah dengan topografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.
"Selalu mengikuti update Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca secara real-time hingga level kecamatan melalui apps @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id," ucap Guswanto.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.