TEMPO.CO, Jakarta - Pasar smartphone semakin memanas dengan ketatnya persaingan antar produk dan perusahaan. Produsen seperti Apple, Xiaomi, Samsung, Oppo, Vivo, dan merek lainnya berlomba-lomba memperluas pangsa pasar mereka untuk mendongkrak penjualan.
Dikutip dari laporan Gizmochina, Rabu 31 Januari 2024, pasar smartphone global sedang mengalami penurunan beberapa waktu belakang. Namun tidak bagi Cina, pengiriman ponsel di sana naik 6,5 persen year-on-year pada tahun 2023, mencapai 289 juta unit.
Penurunan pasar smartphone global disebabkan oleh dua faktor. Pertama, pengguna ragu mengeluarkan uang akibat inflasi global efek dari pandemi Covid-19, lalu kedua soal smartphone yang dirilis memiliki kinerja yang fiturnya terlalu berlebihan dibanding dari kebutuhan pengguna.
Pertumbuhan di Cina terutama sekali didorong oleh meningkatnya permintaan akan teknologi 5G, dengan 240 juta dari total model 5G yang mencakup 82,8 persen penjualan ponsel di Cina.
Fenomena yang cukup mencolok adalah produk besutan Apple seperti iPhone tidak terlalu diminati oleh pengguna di Cina. Laporan Gizmochina mencatat Android lebih digemari oleh pengguna di Cina.
Merek lokal Cina seperti Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo memimpin pasar dengan menjual 231 juta unit. Sementara 58 juta lainnya adalah gabungan dari Apple dan Samsung.
Meskipun Apple merupakan produsen ponsel smartphone terbesar di dunia, data menunjukkan bahwa kontribusi Cina terhadap pertumbuhan ini relatif kecil. Tampaknya pengguna di wilayah ini masih lebih menyukai Android dibandingkan iOS.
Selain itu, pada tahun 2023 berbagai perusahaan juga memperkenalkan sebanyak 406 ponsel di Cina. Kondisi ini meningkat 5,5 persen dari tahun sebelumnya, serta berpotensi menjadi yang tertinggi secara global.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.