TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 1-2 Februari 2024.
Prakirawan BMKG, Amryuda Mas Nalendra, mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4 - 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Sabang, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Sangihe, Samudra Hindia Selatan Kupang - Pulau Rote, dan Laut Arafuru," kata Amryuda melalui keterangan tertulis, Kamis, 1 Februari 2024.
Kondisi ini, menurut dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Bali - NTT, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, perairan selatan Kepulauan Natuna - Pulau Midai, perairan Kepulauan Subi - Serasan, perairan utara Sambas, Laut Jawa bagian barat, dan perairan Kepulauan Selayar.
Gelombang yang sama berpotensi juga terjadi di Laut Flores bagian utara, perairan Bau-Bau bagian selatan, perairan Kepulauan Aru, perairan Amamapare - Agats bagian barat, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.
"Untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera," kata Amryuda.
Untuk itu, menurut Amryuda, BMKG meminta perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.