Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Pemantauan Badak Jawa Menggunakan Kamera Jebak di TN Ujung Kulon

image-gnews
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Ardi Andono membeberkan beberapa tantangan dan hambatan yang diperoleh dari penggunaan kamera jebak untuk memantau badak jawa. Salah satunya berhubungan dengan penyesuaian titik lokasi keberadaan satwa dan risiko kerusakan pada kamera jebak.

Pembahasan soal kamera jebak untuk pemantauan badak jawa itu disampaikan Ardi di kegiatan 'Sharing dan Monitoring Satwa Liar' pada 3 hingga 5 Februari 2024 kemarin. Ia menilai perlu berbagi cerita mengenai tantangan dan hambatan menggunakan kamera jebak, supaya para petugas dan penggiat konservasi di lapangan bisa teredukasi.

"Badak jawa memiliki nilai sangat luar biasa dan wajib dijaga kelestariannya. Maka pemasangan dan penggunaan kamera jebak menjadi faktor penentu keberhasilan pengambilan data di lapangan," kata Ardi dari keterangan yang diterima Tempo, Selasa 6 Februari 2024.

Melalui kegiatan ini, Ardi menerangkan bahwa terdapat dua faktor yang menjadi tantangan serta hambatan utama dalam penggunaan kamera jebak, masing-masingnya adalah faktor teknis dan kondisi alam.

Pada bagian faktor teknis, dijelaskan Ardi bahwa keberhasilan penggunaan kamera jebak didasari pada kemampuan personel untuk mengatur posisi dipasangnya kamera jebak, semisal mempertimbangkan teritorial yang sering dikunjungi oleh badak jawa. "Angle kamera yang dipasang juga harus disesuaikan dengan perubahan perilaku badak jawa," ujar Ardi.

Selain itu, pada faktor kondisi alam, Ardi menerangkan bahwa kamera jebak sangat rentan terhadap kerusakan ataupun hilang saat berada di alam. Penting bagi setiap petugas mengingat dengan pasti di mana lokasi pemasangannya. Selain itu, kondisi alam berupa hujan sangat berisiko menyebabkan kamera jebak rusak dan kehilangan fungsinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Faktor alam ini sangat berpeluang untuk mempengaruhi kondisi kamera jebak. Air hujan berdampak pada korsleting dan lokasi lembab menyebabkan baterai kamera jebak memuai. Gigitan satwa pengerat juga bisa merusak kamera," ucap Ardi.

Ardi berpesan kepada semua petugas lapangan, khususnya di Balai TNUK, untuk sama-sama belajar dan menjaga kamera jebak itu, sebab fungsi dari alat ini masih sangat berguna untuk memantau keberadaan dan aktivitas badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

Badak merupakan salah satu mamalia besar di Indonesia yang terancam punah. Di Indonesia terdapat dua spesies badak, yaitu badak sumatera dan badak jawa. Mengutip situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, populasi badak jawa saat ini tidak sampai 100 ekor individu di alam liar. Spesies ini diklasifikasikan sebagai sangat terancam atau critically endangered dalam Daftar Merah IUCN. Taman Nasional Ujung Kulon menjadi satu-satunya habitat yang tersisa bagi badak Jawa.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

2 jam lalu

Tangkapan layar kelahiran dua anak Badak Jawa. Dok: KLHK
Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?


Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

3 jam lalu

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak sejak Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)
Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.


Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

2 hari lalu

Anak badak bermain bersama induknya di Kebun Binatang Whipsnade. Spesies badak bercula 1 juga terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya berada di Ujung Kulon, Banten. Dailymail
Polda Banten Ungkap Perburuan Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon, Tetapkan 2 Tersangka dan 5 DPO

Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes. Didik Hariyanto menyatakan dua orang telah menjadi tersangka dalam kasus perburuan badak bercula satu.


Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

4 hari lalu

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) berhasil diabadikan menggunakan camera trap saat berkubang di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. TNUK adalah salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 dan merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa bagian barat.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.


Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

20 hari lalu

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak pada Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)
Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.


Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujungkulon Bertambah Menjadi 82 Individu

21 hari lalu

Tangkapan layar kelahiran dua anak Badak Jawa. Dok: KLHK
Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujungkulon Bertambah Menjadi 82 Individu

Populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujungkulon bertambah dengan adanya temuan satu anak badak dalam kamera jebak Maret lalu.


Berupaya Naikkan Populasi Badak Jawa, TNUK Gelar Pelatihan Trajektori dan Translokasi

12 Februari 2024

Tangkapan layar kelahiran dua anak Badak Jawa. Dok: KLHK
Berupaya Naikkan Populasi Badak Jawa, TNUK Gelar Pelatihan Trajektori dan Translokasi

Balai Taman Nasional Ujung Kulon menggelar pelatihan trajektori dan translokasi badak Jawa yang populasinya kini berstatus sangat terancam.


32 Tahun Lalu UNESCO Tetapkan 4 Situs Warisan Dunia dari Indonesia, Termasuk Candi Borobudur

13 Desember 2023

Delegasi 3rd Sherpa Meeting G20 Indonesia mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Kamis 29 September 2022. Kunjungan wisata peserta 3rd Sherpa Meeting G20 tersebut untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/Pool
32 Tahun Lalu UNESCO Tetapkan 4 Situs Warisan Dunia dari Indonesia, Termasuk Candi Borobudur

UNESCO tetapkan 4 Situs Warisan Dunia pada Sidang Konferensi Warisan Dunia yang ke-15 di Carthage, Tunisia. Termasuk Candi Borobudur.


Geopark Nasional Ujung Kulon Telah Ditetapkan, Ini Warisan Geologi, Keanekaragaman Hayati & Budayanya

22 November 2023

Badak Jawa langka terlihat oleh CCTV di Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten, pada 27 Maret 2021. KLHK/via REUTERS
Geopark Nasional Ujung Kulon Telah Ditetapkan, Ini Warisan Geologi, Keanekaragaman Hayati & Budayanya

Arifin Tasrif telah menetapkan Taman Bumi atau Geopark Nasional Ujung Kulon, yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri ESDM.


Sejarah WWF Indonesia: Dari Ujung Kulon Bergiat Lindungi Hewan Langka

5 Oktober 2023

Tangkapan layar kelahiran dua anak Badak Jawa. Dok: KLHK
Sejarah WWF Indonesia: Dari Ujung Kulon Bergiat Lindungi Hewan Langka

WWF mulai beroperasi di Ujung Kulon pada 1962, bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dengan proyek perdana konservasi Badak Jawa.