TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 7-8 Februari 2024.
Prakirawan BMKG, Samuel R. Adiprabowo menyebutkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4 - 30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda, perairan Amamapare - Agats, perairan utara Papua, dan Samudra Pasifik Utara Papua," kata Samuel melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 Februari 2024.
Kondisi ini, menurut Samuel, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2z5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Alor - Pantar, Selat Wetar, perairan selatan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, perairan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, perairan Kepulauan Karimun Jawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan barat Sulawesi Selatan, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sabalana - Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa, dan perairan Bau-Bau - Kepulaua Wakatobi. Gelombang serupa, kata dia berpotensi, terjadi, di perairan Kepulauan Sermata - Leti, perairan Kepulauan Babar - Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Aru, perairan Fak-Fak - Kaimana, perairan Amamapare - Agats bagian barat, Laut Arafuru, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat.
"Adapun gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Biak, perairan utara Papua, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat - Papua.
Untuk itu, menurut Samuel, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal kuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucap dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.