TEMPO.CO, Semarang - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ikut andil membuat banjir di Demak, Jawa Tengah, berangsur surut, Minggu 18 Februari 2024. Banjir di wilayah ini telah terjadi hampir dua pekan, sempat merendam hingga 35 desa di delapan kecamatan.
Operasi TMC yang melibatkan sejumlah instansi, antara lain BNPB, BMKG, BRIN, dan TNI AU, itu berperan menghadang hujan intensitas tinggi turun di wilayah Demak atau di wilayah hulu dari sungai yang mengalirinya. Caranya, menyemai awan potensi hujan lebat sebelum sampai ke wilayah-wilayah itu.
Hingga Sabtu 17 Februari 2024, operasi modifikasi cuaca yang lebih dikenal sebagai hujan buatan itu telah dilaksanakan sebanyak tiga hari. Pada Sabtu, tim menyemai bahan Natrium Clorida (NaCl) sebanyak tiga ton melalui tiga kali sortie yang dilakukan selama kurang lebih tujuh jam penerbangan.
Mereka terbang antara lain ke wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di area Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri. Lalu, ke atas wilayah Laut Jawa dan bagian utara Kota Semarang dengan ketinggian 10 ribu kaki.
"Selanjutnya, untuk sortie ketiga, tim telah menyemai NaCl di wilayah Solo Raya, DI Yogyakarta, Kabupaten Magelang, dan Wonosobo," bunyi keterangan tertulis yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu.
Sehari sebelumnya, Jumat 16 Februari 2024, operasi TMC juga digelar tiga kali sortie, juga selama kurang lebih tujuh jam penerbangan, dan membawa total bahan NaCl yang disemai sebanyak tiga ton pula.
Adapun cakupan wilayah penyemaian dilakukan di area Kota Salatiga, Kabupaten Magelang, Wonosobo, Boyolali, Blora, Sragen, DI Yogyakarta dan Selatan Laut Jawa Tengah.
Hasilnya
Hasil pantauan satelit pemetaan presipitasi curah hujan GSMaP atau Global Satellite Mapping of Precipitation pada Jumat menunjukkan terjadi curah hujan ringan hingga sedang di wilayah Jawa Tengah.
Curah hujan tersebut terdistribusi pada bagian tengah, barat dan selatan dari Provinsi Jawa Tengah, dengan intensitas hujan tertinggi 20 mm. Bandingkan dengan hujan lebat dengan kategori lebih dari 50 mm per hari.
Lahan persawahan di Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, yang sebelumnya terendam banjir hingga 1,5 meter mulai tampak kembali pada Sabtu 17 Februari 2024. FOTO/DOK. BNPB
Sementara di sebagian area Demak, Kudus, Pati, dan Jepara terpantau hanya hujan ringan dan bahkan tidak terdeteksi hujan.
erpantau hujan dengan kategori lebat di area Kabupaten Sukoharjo, Klaten, dan barat Jawa Tengah. Sementara, untuk area DAS dan rawan banjir terpantau beberapa wilayah tidak terjadi adanya hujan dan beberapa wilayah terjadi hujan dengan intensitas ringan.
Adapun operasi pada Sabtu menetapkan daerah-daerah yang tergolong dalam proses perbaikan sebagai priorits super. Berdasarkan informasi oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah, daerah tersebut antara lain perbatasan Kudus dan Demak di mana terdapat pompa air yang masih terdapat genangan termasuk tanggul yang sedang diperbaiki.
Daerah pioritas lainnya yaitu aliran sungai dari Grobogan menuju Waduk Klambu.
Pilihan Editor: Tak Cukup Minta Maaf, KPU Diharap Umumkan Apa yang Terjadi dengan Sirekap