Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Baru Ungkap Dampak TikTok terhadap Kesejahteraan Mental Remaja

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychiatry Research, yang dirilis psypost.org, telah berbagi wawasan menarik tentang bagaimana TikTok dan aplikasi video pendek serupa berdampak pada kehidupan remaja. 

Studi yang membedakan antara non-pengguna, pengguna moderat, dan pengguna kecanduan platform ini mengungkapkan bahwa pengguna kecanduan cenderung menderita kondisi kesehatan mental, kinerja akademik, dan hubungan keluarga yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.

Penelitian tersebut berjudul "Penggunaan TikTok dan Faktor Psikososial di Kalangan Remaja: Perbandingan Non-Pengguna, Pengguna Sedang, dan Pengguna Adiktif"? yang ditulis oleh Miao Chao, Jing Lei, Ru He, Yunpeng Jiang, dan Haibo Yang di Universitas Normal Tianjin dan Pusat Inovasi Kolaboratif untuk Penilaian dan Promosi Kesehatan Mental, di Cina.

Penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi secara luas dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental, menyoroti kekhawatiran akan meningkatnya depresi, kecemasan, dan stres. Namun, dampak dari platform video pendek, yang ditandai dengan kontennya yang singkat namun menarik, masih kurang dipahami hingga saat ini.

Kesenjangan pengetahuan soal ini yang mendorong tim peneliti untuk menganalisis platform ini dengan membedakan antara pola penggunaan sedang dan adiktif dan kemudian menemukan hubungan pola tersebut dengan berbagai faktor psikososial. Motivasi di balik penelitian ini berasal dari kebutuhan mendesak untuk memahami implikasi penggunaan aplikasi video pendek di kalangan remaja, kelompok yang dikenal sangat rentan terhadap dampak buruk media sosial.

Dengan semakin populernya TikTok dan platform serupa di kalangan generasi muda, para peneliti ingin mengungkap apakah interaksi digital ini hanya berfungsi sebagai hiburan, atau memiliki konsekuensi yang lebih besar terhadap kesehatan mental, kehidupan akademis, dan hubungan kekeluargaan pengguna muda.

Untuk mengungkap dinamika rumit ini, penelitian ini mensurvei 1.346 remaja di tiga sekolah di Cina. Peneliti mengkategorikan mereka menjadi non-pengguna, pengguna moderat, dan pengguna kecanduan berdasarkan keterlibatan mereka dengan platform video pendek tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Responden penelitian dinilai dari berbagai bidang, termasuk kondisi kesehatan mental, tekanan akibat yang berhubungan dengan akademis, hubungan orang tua, dan pengalaman perundungan. Analisis korelasional ini memungkinkan para peneliti untuk mengeksplorasi hubungan antara pola penggunaan aplikasi video pendek oleh remaja dan spektrum faktor psikososial.

Pengguna yang kecanduan melaporkan tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang jauh lebih tinggi. Selain itu, mereka menghadapi tantangan akademis yang lebih besar, termasuk tingkat stres yang lebih tinggi, kinerja yang lebih buruk, dan lebih seringnya mereka menjadi korban perundungan. Hubungan keluarga mereka juga menderita, ditandai dengan pola asuh yang lebih negatif dan tingkat pendidikan orang tua yang lebih rendah. 

Sebaliknya, pengguna moderat tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam kesehatan mental atau prestasi akademis dibandingkan dengan non-pengguna, meskipun lingkungan keluarga mereka menunjukkan karakteristik yang berbeda.

Terlepas dari adanya wawasan baru melalui penelitian ini, namun penelitinya mengakui masih adanya sejumlah keterbatasan. Misalnya, ketergantungan penelitian pada data yang dilaporkan sendiri mungkin menimbulkan bias. Penerapan temuan ini di luar demografi remaja Cina juga masih belum pasti. 

Selain itu, desain cross-sectional menghalangi pembentukan hubungan sebab dan akibat antara penggunaan aplikasi video pendek dan hasil yang diamati. Para peneliti juga menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan dalam konteks budaya dan kelompok umur yang beragam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

18 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

1 hari lalu

Om Fahad TikToker asal Irak. Foto: Om Fahad/gambar Facebook
Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak


ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.


Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

2 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.


Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

3 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Ilustrasi TikTok dan Tokopedia. TEMPO/Tony Hartawan
Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang


Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

3 hari lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.