TEMPO.CO, Bandung - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Rabu, 21 Februari 2024, sekitar pukul 12.08 WIB. Tinggi kolom abu letusan tersebut mencapai 600 meter di atas puncak atau sekitar 3.491 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat daya," kata Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya, Rabu.
Sehari sebelumnya, gunung api yang memiliki ketinggian 2.884 mdpl tersebut tercatat meletus lima kali. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 09.12 WIB. Menjelang petang, tepatnya pukul 17.58 WIB, Gunung Marapi kembali memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak.
Berselang kurang dari setengah jam berikutnya, tepatnya pukul 18.22 WIB, Gunung Marapi kembali meletus dengan tinggi kolom abu sekitar 900 meter di atas puncak.
Kemudian disusul letusan berikutnya pada pukul 19.03 WIB dan pukul 19.53 WIB. Namun, Wafid mengatakan visual dua letusan ini tidak teramati.
Gunung Marapi tercatat sudah erupsi sebanyak 66 kali sejak Januari 2024 lalu, menjadikannya gunung api dengan intensitas letusan terbanyak di Indonesia.
Kini Gunung Marapi berada pada status Level III atau Siaga. Wafid mengimbau masyarakat sekitar atau wisatawan tidak memasuki dan melakukan kegiatan dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, juga bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.