TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatogi Geofisika (BMKG) Bandung mencatat adanya 152 kali gempa bumi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya sepanjang Februari 2024. Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan tidak semua lindu tersebut dirasakan oleh masyarakat.
“Terdapat dua belas kali gempa bumi yang dirasakan,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Menurut dia, sebanyak 136 getaran dari total gempa Jawa Barat itu tergolong dangkal dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer (Km). Sisa 16 gempa lainnya berkategori menengah dengan kedalaman antara 60-300 Km. Kisaran kekuatan gempa tersebut bervariasi, mulai dari yang bermagnitudo 1,1 hingga 5,7.
Gempa terkuat terjadi pada Ahad, 25 Februari 2024, pukul 20.07 WIB. Guncangan itu dirasakan warga Surade Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Cijaku, Cibadak, Labuan, Sawarna, Kelapanunggal, Garut, Tanjung Lesung, Sidareja, Cigeulis, Panimbang, serta Bandung.
Getaran yang sama juga sampai ke Lembang, Serang, Tangerang dan Tangerang Selatan. Dari catatan BMKG, gempa akibat subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia itu menghasilkan guncangan berskala intensitas II hingga IV MMI.
Persis sepekan kemudian, Ahad, 3 Maret 2024, Jawa Barat kembali diguncang gempa tektonik bermagnitudo 2,9. Lindu itu bisa dirasakan oleh warga Garut dan Bandung pada pukul 09.16 WIB. Dengan intensitas III MMI, gempa disebutkan terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.
Titik pusat gempat berada 23 kilometer di arah badat daya Kabupaten Garut. Guncangan itu tergolong dangkal dengan kedalaman 5 kilometer. “Akibat aktivitas sesar lokal setempat,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang, Hartanto, lewat keterangan tertulis.
ANWAR SISWADI
Pilihan Editor: Gempa Terkini Getarkan Sebagian Bengkulu, BMKG: Pusatnya di Laut