TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp terus berupaya untuk memastikan privasi penggunanya, dengan contoh terbaru termasuk meluncurkan pemblokiran tangkapan layar gambar profil dan pengujian beta indikator enkripsi ujung ke ujung untuk memberi tahu pengguna apakah percakapan mereka aman atau tidak. Adapun pembaruan terbaru kali ini lebih berupaya melindungi pengguna dengan meningkatkan fitur kunci aplikasi.
Pembaruan beta 2.24.6.20, seperti dilansir WABetaInfo, memungkinkan penguji membuka kunci WhatsApp menggunakan berbagai metode, termasuk sidik jari, ID wajah, atau bahkan kode sandi ponsel yang digunakan.
“Saat pengguna mengaktifkan kunci aplikasi itu, mereka dapat menggunakan sidik jari, wajah, atau pengenal unik lainnya untuk membuka WhatsApp,” sebagaimana dikutip Android Central, 18 Maret 2024. Sebelumnya, kunci aplikasi hanya tersedia menggunakan autentikasi biometrik, yang berarti tidak tersedia bagi pengguna yang ponselnya tidak memiliki sensor biometrik.
Sekarang, pengguna tersebut berpotensi mengunci WhatsApp dan menggunakan metode alternatif untuk membukanya, seperti kode sandi. Dan, seperti yang ditunjukkan oleh WABetaInfo, siapa pun yang memiliki sensor biometrik yang rusak atau tidak berfungsi pada perangkatnya juga akan mendapat manfaat dari adanya cara alternatif untuk membuka kunci WhatsApp.
WhatsApp saat ini menawarkan dua cara untuk mengamankan percakapan di aplikasi. Yang pertama adalah dengan kunci aplikasi, dan yang kedua adalah melalui kunci obrolan untuk percakapan tertentu.
Jika Anda mengamankan obrolan tertentu, Anda perlu menggunakan sidik jari atau wajah Anda untuk membuka kuncinya. Pembaruan ini tampaknya hanya berlaku untuk kunci aplikasi, bukan kunci obrolan. Masih belum jelas apakah hal ini akan diperkenalkan di kemudian hari.
Saat ini, pembaruan ini hanya tersedia untuk beberapa penguji beta, dengan harapan akan diluncurkan ke lebih banyak pengguna dalam beberapa hari mendatang. Namun, pengguna diperingatkan agar tidak menginstal pembaruan beta khusus ini karena beberapa mengalami kerusakan saat membuka aplikasi. Sebaliknya, penguji beta disarankan untuk menunggu pembaruan di masa mendatang, yang mungkin dapat memperbaiki masalah khusus ini.
Pilihan Editor: Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi