TEMPO.CO, Jakarta - Tiga kampus global dari Belanda menjalin kemitraan dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) di IKN.
"Aliansi strategis kami dengan Universitas Leiden-Delft-Erasmus akan membawa masa depan inovasi dan kemajuan. Dan yang lebih penting, kami yakin bahwa program penelitian kolaboratif dan berbagi pengetahuan di masa depan kami dapat membuka jalan yang lebih luas bagi Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, menjadikan Nusantara sebagai inti dari perjalanan ini," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam acara penandatanganan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Aliansi Universitas Leiden-Delf-Erasmus (LDE) Belanda di Jakarta, Senin dikutip dari Antara.
Universitas LDE sendiri akan menjadi mitra pengetahuan Otoritas IKN, dalam bidang perencanaan perkotaan terintegrasi, pengembangan kota cerdas, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, sistem transportasi pintar, komunitas yang tangguh dan inklusif, mitigasi iklim, serta keanekaragaman hayati perkotaan dan kebun botani.
Dekan Universitas LDE Wim Van den Doel turut soroti pentingnya kerja sama Indonesia dengan lembaga pendidikan mancanegara ini.
“Saat kita bergandengan tangan dengan Otorita Ibu Kota Nusantara, kami mengakui peran penting Indonesia dalam mengatasi tantangan global yang mendesak,” katanya.
Sebelum itu, Bambang sempat bergurau saat usai penandatanganan MoU di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. Ia bilang jika kampus sudah berkembang, ini menjadi kesempatan Van den Doel untuk mengembangkan kampus di IKN.
Mendengar itu, Van den Doel tertawa dan terkejut. "Wah, kita akan lihat, kita akan lihat," katanya.
Pada tahun akademik mendatang, LDE Universities akan berusaha untuk mendirikan lab tesis di IKN. Di sini, para pemikiran muda terbaik dari Belanda dan Indonesia akan berhadapan dengan tantangan yang diajukan oleh Otorita IKN.
Laporan siaran pers yang dikutip dari ikn.go.id, tiga universitas ini bergabung dengan daftar lembaga pendidikan internasional yang bekerja sama dengan OIKN. Sebelumnya, Stanford Doerr School of Sustainability telah mengirimkan alumni Stanford untuk melakukan penelitian terkait IKN, dan Jakarta International School akan membangun sekolah di wilayah IKN dengan nama Nusantara International School.
IKN terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dan memiliki luas empat kali lipat dari Jakarta. Wilayah ini terdiri dari 65% hutan, 25% wilayah urban dengan bangunan berkonsep hijau, dan 10% lahan untuk pertanian.
Menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), proyek IKN yang dijadwalkan selesai pada tahun 2045 membutuhkan dana sekitar US$ 35 miliar atau sekitar Rp 460-500 triliun. Dari jumlah tersebut, 20% akan didanai oleh pemerintah, sedangkan 80% sisanya akan berasal dari sektor swasta.
ELLYA SYAFRIANI | ANTARA | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Bank Tanah Ultimatum Warga di IKN, KPA: Praktik Ala Pemerintah Kolonial Belanda