Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

image-gnews
Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sejak ditemukan 2019 hingga diteliti 2022, sehelai rambut harimau jawa di Sukabumi sempat mendekam selama tiga tahun di Bandung. Menurut penemunya Kalih Raksasewu, sehelai rambut itu pernah ia berikan ke kerabatnya di Bandung untuk diserahkan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat. “Ini sampel harus dibuktikan dengan DNA,” katanya di acara bincang daring gelaran Mongabay, Kamis, 28 Maret 2024.

Setelah teralihkan masa pandemi Covid-19, Kalih mengirim surat ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 2022. Tujuannya untuk menanyakan kiriman sampel rambut yang diduga dari harimau jawa ke Bandung. Sekitar sepuluh menit kemudian, ia mendapat telepon dari Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat yang mengabarkan belum menerima sampel rambut, begitu pun BKSDA Jabar. 

Ternyata, menurut Kalih, sampel rambut yang hanya sehelai itu tertahan di tangan seorang penggiat lingkungan di Bandung. Dia bermaksud mengujinya dan masih menunggu sampel bulu harimau sumatera sebagai pembanding. Kalih lantas mendapat kabar soal hasil pengujian itu. “Uji mikroskopis ini tidak berhasil membuktikan rambut sejenis kucing, Saya kecewa. Temuan ini belum bisa dibuktikan secara saintifik,” ujar pimpinan Yayasan Bentang Edukasi Lestari di Bogor itu. 

Sampel kemudian diserahkan ke BKSDA Jabar lalu diteruskan ke Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk diteliti lebih lanjut pada 2022. Tim risetnya melibatkan Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wirdateti, Yulianto dari Pusat Penelitian Zoologi Terapan BRIN, Kalih Raksasewu, dan Bambang Adriyanto petugas BKSDA Bogor yang bertugas di Sukabumi. 

Lewat publikasi ilmiah berjudul "Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample" di jurnal Oryx dari Cambridge University Press pada 21 Maret 2024, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa. Adapun usia dan jenis kelaminnya belum diteliti. Kalih membantah bukti harimau jawa yang masih hidup itu hanya dari sehelai rambut, melainkan ada kesaksian warga dan temuan bukti lain di lokasi.

Awal mula riset itu dari perkenalan Kalih dengan Rifi Yanuar Fajar di sebuah bengkel kendaraan di Bogor. Kalih biasa ke bengkel itu untuk memeriksakan mobilnya, sedangkan Rifi pernah magang kerja di bengkel itu ketika menjadi siswa sekolah kejuruan di Surade, Sukabumi. Suatu ketika pada awal September 2019, Rifi berkisah ke Kalih. “Dia cerita saya hampir diterkam harimau. Saya kaget juga antusias, sampai saya tanya lebih jauh,” ujarnya.

Saat itu Kalih memperlihatkan foto macan tutul dari Internet. Sebab, pikirnya, kebanyakan masyarakat susah membedakan macan dengan harimau. “Bukan macan katanya, tapi harimau,” kata Kalih. Pada September 2019 itu dia bersama beberapa orang dari bengkel berangkat ke lokasi pertemuan Rifi dengan harimau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari catatan Dinas Kehutanan Jawa Barat di akun media sosialnya, lima orang warga mengaku melihat harimau dekat perkampungan pada 18 Agustus 2019, sekitar pukul 23.30. Saat itu mereka tengah pulang dari suatu acara dengan berkendara sepeda motor dan mobil. Dari arah kiri, seorang saksi utama mendengar suara kaki berlari di ladang yang tanamannya kering karena kemarau panjang.

Sosok hewan yang dianggap sebagai harimau itu kemudian melompati pagar. Saat dikejar, hewan itu mengambil posisi berhadapan dengan saksi utama sambil menggeram. Setelah ditakuti oleh suara mobil, sosok itu menjauh hingga lenyap di kegelapan malam.

Satwa itu dilaporkan berukuran lebih tinggi dari sepeda motor yang dipakainya, bercorak belang, namun bulunya tidak mengkilat melainkan kusam. Badannya kurus dengan ekor panjang hingga ke tanah dan ujungnya melengkung. Satwa itu diperkirakan sudah tua dan sedang lapar. 

Menurut Kalih, saat itu tengah kemarau panjang dan banyak terjadi kebakaran lahan. Saat menelusuri kembali jejak hewan itu, Kalih teringat kucing yang bulunya suka rontok. Dia pun menyusuri pelan-pelan sepanjang pagar kayu yang dilompati hewan itu. “Waktu dia meloncat pagar, Rifi menunduk sehingga tidak kena terkam,” ujarnya. Pada sebuah kayu pagar dia mengaku menemukan sehelai rambut lalu dimasukkan ke dalam plastik yang telah disiapkan.

Reka ulang kejadian itu dilakukan para saksi sambil direkam video. Rifi, menurut Kalih, menceritakan dengan rinci dengan kronologis yang lengkap. Dari titik lompatan hingga jatuhnya, jejak di jalan yang aspalnya telah habis hingga menyisakan batu, masih terlihat jelas goresan cakarnya. Sepulangnya ke Bogor, Kalih membuat laporan kejadian itu sambil menyertakan sampel rambut temuan untuk diperiksa di Bandung.

Pilihan Editor: Gempa M5,2 di Laut Guncang Halmahera Barat, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Maluku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

3 jam lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

2 hari lalu

Pemetaan secara geologis Sesar gempa Baribis dari Serang di Banten sampai Purwakarta di Jawa Barat melintasi wilayah selatan Jakarta. (ANTARA/HO-BNPB)
Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

3 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.