Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

image-gnews
Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Harmin Sulistiyaning Titah menggagas teknologi bioremediasi dan fitoremediasi sebagai upaya pemulihan kualitas lingkungan di Indonesia.

Harmin mengatakan pengelolaan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan yang menurunkan kualitas lingkungan. “Oleh karena itu, pemulihan kualitas lingkungan hidup perlu dilakukan,” kata Harmin melalui keterangan tertulis, Senin, 1 April 2024.

Salah satu upaya yang digagas Harmin dalam memulihkan kawasan yang tercemar dari bahan pencemar organik dan anorganik adalah melalui remediasi. Upaya ini memanfaatkan teknologi fisik, kimia, biologi, dan kombinasi ketiga teknologi tersebut.

Namun, dari semua teknologi tersebut, teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah. “Upaya biologisnya adalah fitoremediasi dengan memanfaatkan tumbuhan dan bioremediasi dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk pemulihan lingkungan,” katanya.

Peneliti kelahiran Malang ini mengatakan, kedua upaya tersebut menggunakan teknologi hijau karena ramah lingkungan dan tidak memerlukan banyak biaya seperti cara lainnya. Berdasarkan penelitiannya, teknologi ramah lingkungan mampu memangkas biaya hingga 30 persen tanpa menimbulkan dampak negatif lainnya. “Proses pemulihan yang alami dan mudah dilakukan menjadikan bioremediasi sebagai pilihan tepat dalam pemulihan lingkungan,” ujar alumni ITS ini.

Ada tiga prinsip umum dalam penerapan bioremediasi, yaitu biostimulasi, bioaugmentasi, dan natural attenuation. Biostimulasi dilakukan dengan merangsang mikroba asli, seperti menambahkan nutrisi berupa karbon, nitrogen, fosfat, dan kalium. Kemudian, bioaugmentasi menambahkan mikroorganisme eksogen. Terakhir, redaman alami mengatur kondisi intrinsik seperti populasi mikroorganisme yang tinggi, ketersediaan nutrisi, kondisi lingkungan yang mendukung, dan kontaminan yang mudah terurai secara hayati.

Harmin melakukan penelitian dengan menerapkan bioremediasi solar dan logam berat di area pembongkaran kapal. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengisolasi mikroorganisme yang memiliki kemampuan mendegradasi polutan secara biomolekuler. Kemudian, hasil isolat bakteri diuji morfologi bakteri seperti bentuk, ukuran, dan warna. Hasilnya, ditemukan lima jenis bakteri yang mampu mendegradasi polutan.

Harmin mengatakan metode yang digunakan dalam uji skrining adalah metode coretan pelat dengan cara menumbuhkan isolat bakteri pada media nutrisi yang tercemar bahan bakar solar. Hasilnya, pertumbuhan bakteri menunjukkan pertumbuhan bakteri yang baik dan mampu bertahan pada konsentrasi solar tersebut. "Kesimpulannya bakteri dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengurai solar," kata Harmin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah diperoleh isolat dari daerah tercemar, lanjutnya, dilakukan uji toksisitas bahan pencemar terhadap bakteri untuk mendapatkan isolat bakteri yang tahan terhadap bahan pencemar tersebut. Cara yang digunakan untuk mengetahui reaksi bakteri terhadap logam berat adalah dengan pengamatan langsung terhadap sel bakteri yang terkena. “Hasilnya, bioremediasi dapat menstimulasi antara augmentasi dan biostimulasi serta menghasilkan penurunan total hidrokarbon minyak bumi hingga 90 persen,” ujar guru besar pemulihan biologi lingkungan ini.

Sedangkan fitoremediasi merupakan upaya penyerapan bahan pencemar yang dimediasi oleh tanaman. Untuk memilih tanaman yang akan difitoremediasi, terlebih dahulu ditentukan senyawa pencemarnya. Tumbuhan yang mampu hidup pada daerah yang tercemar senyawa hidrokarbon diindikasikan mampu hidup pada lingkungan ekstrem. Penelitian ini memilih upaya fitoremediasi dengan memanfaatkan tanaman yang mampu menyerap logam berat.

Kemampuan tanaman mangrove dalam menyerap logam berat dari lingkungan menunjukkan bahwa tanaman ini dapat berperan sebagai fitoremediator pada daerah yang terkontaminasi logam. Namun, lebih baik memanfaatkan lima spesies tanaman dalam yang berbeda seperti tanaman merambat, semak, dan tanaman berkayu.

"Tujuannya agar akar tanaman yang berbeda dapat menjangkau daerah yang tercemar dan penambahan konsorsium bakteri yang tepat dapat meningkatkan efektivitas hasil remediasi," kata Harmin.

Ia mengatakan, bakteri selalu hidup berdampingan dengan manusia. Aktivitas manusia sehari-hari selalu menghasilkan sampah. “Hasil penelitian ini diharapkan dapat memulihkan lingkungan yang tercemar dan mempercepat proses pemulihannya,” ucap alumnus doktor Universiti Kebangsaan Malaysia ini.

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Lebat dan Status Waspada di Sejumlah Provinsi pada Awal April

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

2 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

3 hari lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

3 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

3 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

5 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

8 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

9 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

9 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

11 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa