Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

image-gnews
Seekor gorila gunung di Taman Nasional Hutan Perawan Bwindi, Uganda barat. (Xinhua/Yuan Qing)
Seekor gorila gunung di Taman Nasional Hutan Perawan Bwindi, Uganda barat. (Xinhua/Yuan Qing)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari sepertiga populasi kera besar yang hidup di Afrika terancam oleh ledakan teknologi energi hijau, seperti kendaraan atau mobil listrik. Ancaman datang melalui permintaan akan mineral yang penting untuk menciptakan teknologi tersebut. 

Afrika menyimpan sekitar seperenam hutan yang masih tersisa di dunia, dengan habitat bangsa kera besar di dalamnya ditemukan di negara-negara seperti Ghana, Gabon, dan Uganda. Benua ini menjadi rumah empat spesies kera besar: simpanse, bonobo, dan dua spesies gorila.

Tapi, banyak dari populasi kera besar itu hidup di wilayah-wilayah yang juga diincar perusahaan tambang karena kekayaan mineral di balik tanahnya. Sebagai misal, lebih dari 50 persen dari cadangan cobalt dan mangaan dunia, serta 22 persen grafit, ditemukan di Afrika. 

Untuk memperkirakan skala ancaman terhadap populasi satwa itu, seorang doktor peneliti bidang biologi, Jessica Junker, bersama koleganya meng-overlay lokasi tambang yang sudah operasional maupun direncanakan di seluruh 17 negara Afrika dengan data densitas dan distribusi populasi kera besar yang ada. 

Jessica Junker pernah bekerja untuk Pusat Riset Biodiversitas Integratif Jerman dan kini bergabung di organisasi konservasi nirlaba Re-wild berbasis di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Dia dan timnya menetapkan zona penyangga (buffer) di sekitar lokasi tambang, lalu menghitung dampak-dampak yang mungkin diberikan oleh aktivitas tambang terhadap populasi. Dampak langsung seperti polusi bising, habitat yang hilang, dan penularan penyakit. 

Dihitung pula dampak gangguan tak langsung seperti pembangunan jalan tambang dan infrastruktur lain.

Secara total, penelitian itu menemukan, sebanyak 180 ribu kera besar, atau sepertiga dari seluruh populasi yang ada di Afrika, bisa terancam aktivitas tambang. 

Negara-negara Afrika Barat yakni Liberia, Sierra Leone, Mali, dan Guinea memiliki overlap terbesar."Di Guinea, 8 persen populasi kera bisa terdampak oleh keberadaan tambang," bunyi hasil penelitian yang diterbitkan di Jurnal Science Advances, 5 April 2024, itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Junker mengatakan bahwa penelitiannya hanya memperhitungkan proyek-proyek tambang skala industri. Menurutnya, ancaman bisa lebih besar lagi kalau ikut dihitung dampak tambang tradisional, di mana para penambangnya biasa bekerja dalam kondisi yang lebih sederhana dan kerap lebih berbahaya.

Sementara itu, logam cobalt, mangaan, dan grafit seluruhnya digunakan dalam manufaktur baterai ion-litium yang menjadi sumber tenaga mobil listrik. 

Kekayaan mineral lain yang ditemukan di negara-negara ini, termasuk bauksit, platinum, tembaga, dan litium juga digunakan untuk menjalankan teknologi hijau seperti pembangkit listrik tenaga hidrogen, turbin angin, dan panel surya.

Junker mengatakan perusahaan-perusahaan mesti berhenti menambang di wilayah-wilayah yang penting sebagai habitat kera besar. Dia menyarankan lebih fokus kepada daur ulang material-material logam tersebut.

"Kita hanya perlu konsumsi yang lebih lestari. Lalu ini akan memungkinkan membiarkan beberapa wilayah yang sangat penting untuk para kera besar untuk tetap tak disentuh," tuturnya.

Junker juga menyerukan kepada perusahaan-perusahaan pertambangan untuk mengumumkan kajian biodiversitas dari setiap lokasi tambang potensialnya. "Transparansi yang lebih besar adalah langkah pertama."  

NEWSCIENTIST, SCIENCE

Pilihan Editor: Gerhana Matahari Total 8 April dan Ledakan-ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

5 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai pelantikan pejabat di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Muhadjir Sebut Muhammadiyah Sudah Bentuk Dua Perusahaan untuk Kelola Tambang

Muhadjir Effendy mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah membentuk dua perusahaan untuk mengelola tambang.


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

5 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.


KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

7 hari lalu

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 3 September 2024. TEMPO/Defara
KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan pencucian uang yang dilakukan Abdul Gani Kasuba


Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

8 hari lalu

Foto udara ribuan umat menghadiri misa yang dipimpin Paus Fransiskus di John Guise Stadium, Papua Nugini, Minggu, 8 September 2024. Sebanyak 35 ribu umat dari 22 provinsi di Papua Nugini menghadiri misa tersebut. TEMPO/Fransisca Christy
Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

Dalam perjalanan apostoliknya di Jakarta, Paus Fransiskus juga bicara soal tambang.


CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

9 hari lalu

Nsimire Nakaziba, 34, mengobati ruam pada saudara perempuannya, Sifa Mwakasisi, 32, untuk meredakan rasa sakit di dalam tenda tempat dia menjalani perawatan melawan mpox di rumah sakit Kavumu di wilayah Kabare, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo, 29 Agustus 2024. Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran diri serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. REUTERS/Arlette Bashizi
CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

Inisiatif ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran mpox


Retno Marsudi Dorong Investasi Hijau dalam Forum Indonesia International Sustainability 2024

9 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Dorong Investasi Hijau dalam Forum Indonesia International Sustainability 2024

Retno Marsudi menyoroti pentingnya meningkatkan investasi pada sektor energi bersih sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

11 hari lalu

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia seusai rapat dengan komisi VII DPR, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Pernah Dikritik soal Izin Tambang, Menteri Bahlil Kenang Faisal Basri: Tokoh yang Mampu Ngerem Pejabat

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melayat ke kediaman ekonom Faisal Basri di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024.


Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

11 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

Cina menawari utang baru ke Afrika senilai miliaran dolar untuk berbagai proyek infrastruktur.


Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?

12 hari lalu

Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy ditemui usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Bos Perusahaan Tambang PT Vale di Istana, Apa Saja yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi menerima lawatan dari sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk. Apa saja yang dibicarakan?


Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

12 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Masalah Iklim Tak Akan Selesai

Presiden Jokowi kembali menyoroti tantangan berat dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Apa katanya?