Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

image-gnews
Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Video deepfake teknologi kecerdasan buatan (AI) baru-baru ini tersebar selama pemilihan umum di India. Dalam video-video tersebut, dua aktor Bollywood muncul mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi dan mendorong masyarakat untuk memilih partai oposisi.

Dalam video berdurasi 30 detik yang menampilkan Aamir Khan, dan klip 41 detik dengan Ranveer Singh, keduanya disebut mengkritik kegagalan Modi. Kegagalan memenuhi janji kampanye dan menangani masalah ekonomi yang kritis selama masa jabatannya sebagai perdana menteri.

Kedua video deepfake yang menampilkan Khan dan Singh menampilkan simbol dan slogan pemilu Kongres: "Pilih Keadilan, Pilih Kongres". Video-video tersebut menjadi viral di media sosial.

Apa Itu Deepfake?

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital, pembelajaran mesin, dan pertukaran wajah. Deepfake adalah video buatan komputer yang menggabungkan gambar untuk membuat rekaman baru yang menggambarkan peristiwa, pernyataan, atau tindakan yang sebenarnya tidak pernah terjadi. 

Dikutip dari situs web MIT Sloan, istilah deepfake pertama kali muncul pada akhir tahun 2017 oleh pengguna Reddit. Pengguna ini membuat ruang di situs berita dan agregasi online, tempat mereka berbagi video yang menggunakan teknologi pertukaran wajah open source.

“Istilah ini tentu memiliki konotasi negatif, namun ada sejumlah kegunaan yang berpotensi bermanfaat bagi bisnis, khususnya aplikasi dalam pemasaran dan periklanan yang sudah digunakan oleh merek-merek terkenal,” kata Henry Ajder, kepala intelijen di perusahaan pendeteksi deepfake Deeptrace.

Dikutip dari Webwise.ie, konsep dasar di balik teknologi ini adalah pengenalan wajah, seperti yang ada dalam fitur filter dalam Instagram Story, Snapchat, atau Tiktok. Deepfake serupa tetapi jauh lebih realistis. Video palsu dibuat menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut generative adversarial network atau GAN.

Teknologi yang digunakan untuk membuat deepfake diprogram untuk memetakan wajah berdasarkan titik landmark, atau fitur-fitur seperti sudut mata dan mulut, lubang hidung, dan kontur garis rahang dari wajah seseorang. GAN juga bisa digunakan untuk menghasilkan audio baru dari yang sudah ada. Begitu juga teks baru dari yang sudah ada. 

Dikutip dari Tech Target, kecenderungan video deepfake, di antaranya yaitu:

1. Pemerasan dan Merusak Reputasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contohnya ketika gambar target ditempatkan dalam situasi yang ilegal, tidak pantas, atau membahayakan seperti berbohong kepada publik. Video digunakan untuk memeras korban, merusak reputasi seseorang, membalas dendam, atau sekadar menindas korban di dunia maya.

2. Layanan Respons Penelepon

Layanan ini menggunakan deepfake untuk memberikan tanggapan yang dipersonalisasi. Itu terhadap permintaan penelepon yang melibatkan penerusan panggilan dan layanan resepsionis lainnya.

3. Seni dan Hiburan

Deepfake digunakan untuk menghasilkan musik baru menggunakan karya artis yang sudah ada. Deepfake juga banyak digunakan untuk kloning dan memanipulasi suara pemeran dalam suatu film atau video game untuk adegan tertentu. Media hiburan menggunakan ini ketika adegan sulit untuk diambil gambarnya. Saat pascaproduksi ketika seorang pemeran tidak lagi berada di lokasi syuting untuk merekam suaranya, atau untuk menghemat waktu artis dan tim produksi.

4. Penipuan

Deepfake digunakan untuk menyamar sebagai seseorang untuk mendapat informasi pengenal pribadi (PII), seperti nomor rekening bank dan kartu kredit. Hal ini terkadang mencakup peniruan identitas eksekutif perusahaan atau karyawan lain yang memiliki kredensial untuk mengakses informasi sensitif, yang merupakan ancaman keamanan siber yang besar.

NABIILA AZZAHRA

Pilihan Editor: Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

22 jam lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.


Park Sung Hoon, Penonton Queen of Tears Kesal hingga Permohonan Maaf

3 hari lalu

Park Sung Hoon dalam Queen of Tears. Dok. tvN
Park Sung Hoon, Penonton Queen of Tears Kesal hingga Permohonan Maaf

Aktor Korea Selatan, Park Sung Hoon membuat para penonton Queen of Tears terbawa suasana kesal


Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

5 hari lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.


CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

7 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.


Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

7 hari lalu

Seorang wanita menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilu tahap kedua, di Jodhpur, di negara bagian gurun Rajasthan, India, 26 April 2024. REUTERS/Stringer
Pemilu India, Duel Narendra Modi dan Rahul Gandhi Memanas soal Isu Minoritas Muslim

Narendra Modi berusaha memenangi Pemilu India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut didukung oleh nasionalisme Hindu dan popularitas pribadinya.


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

8 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Kang Dong Won Membintangi Film The Plot, Simak Sinopsisnya

8 hari lalu

Kang Dong Won. (Soompi)
Kang Dong Won Membintangi Film The Plot, Simak Sinopsisnya

The Plot yang dibintangi Kang Dong Won dijadwalkan tayang perdana di bioskop Korea Selatan pada 29 Mei 2024


Ryan Gosling Menyebut Keluarganya Sebagai Bintang Utara, Apa Artinya?

8 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Ryan Gosling Menyebut Keluarganya Sebagai Bintang Utara, Apa Artinya?

Aktor Ryan Gosling, pemeran dalam film The Fall Guy (2024) dan Barbie (2023) menjuluki Eva Mendes dan putrinya sebagai bintang utara


Cerita Byeon Woo Seok Pernah Ditolak Casting 100 Kali Sebelum Sukses Jadi Aktor

8 hari lalu

Kim Hye Yoon dan Byeon Woo Seok dalam poster drama Lovely Runner. Dok. Vidio
Cerita Byeon Woo Seok Pernah Ditolak Casting 100 Kali Sebelum Sukses Jadi Aktor

Bagaimana Byeon Woo Seok jatuh bangun membangun kariernya di dunia seni peran?


Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

9 hari lalu

Founder and Group CEO VIDA, Niki Luhur, saat diwawancarai perihal bahaya teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Deepfake Ancam Bisnis di Indonesia, Tren Penggunaannya Meningkat Berkat AI

Teknologi deepfake meningkat pesat. Salah satunya dipicu oleh hadirnya kecerdasan buatan alias AI.